Aljazeera – FusilatnewsMiliter Israel telah mengepung rumah sakit terakhir yang masih beroperasi di Gaza utara, membombardir fasilitas tersebut dan sekitarnya, serta mencegah pasien yang terluka parah untuk dievakuasi. Pengepungan ini diberlakukan di Rumah Sakit Kamal Adwan, Beit Lahia, menggunakan pesawat nirawak pada hari Senin, disertai puluhan serangan udara yang menghancurkan bangunan di sekitar fasilitas tersebut dan menghantam gerbang serta kantor rumah sakit dengan bom asap.
Pasukan Israel juga memutus akses jalan satu-satunya yang digunakan oleh ambulans untuk mengangkut pasien dari rumah sakit tersebut menuju Rumah Sakit Baptis di Kota Gaza. Tindakan ini mendapat kecaman keras dari Euro-Mediterranean Human Rights Monitor yang berbasis di Jenewa, menyebutnya sebagai “perkembangan berbahaya.”
Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan bahwa Israel telah memberikan ultimatum untuk mengevakuasi Rumah Sakit Kamal Adwan dalam 24 jam, mengancam akan mengevakuasi paksa begitu bahan bakar habis. Ultimatum serupa juga dikeluarkan terhadap Rumah Sakit Indonesia dan Rumah Sakit al-Awda di Beit Lahia.
Gerakan Hamas mengutuk tindakan tersebut, menyebutnya sebagai “pelanggaran terang-terangan terhadap hukum internasional dan upaya kriminal untuk melaksanakan pemindahan paksa.” Mereka menambahkan bahwa agresi terhadap rumah sakit “setara dengan hukuman mati bagi ribuan pasien, termasuk wanita, orang tua, dan anak-anak.”
Hamas menyerukan aksi segera dari Perserikatan Bangsa-Bangsa dan lembaga internasional lainnya untuk menghentikan apa yang mereka sebut sebagai kejahatan kemanusiaan. Serangan ini merupakan bagian dari kampanye militer Israel selama satu tahun di Gaza, yang telah menewaskan hampir 42.000 orang dan melukai sedikitnya 97.590 lainnya, di mana mayoritas korban adalah wanita dan anak-anak.
Sumber: Aljazeera