Badan antariksa tersebut mengatakan tim akan menggunakan kapsul SpaceX Crew Dragon yang pernah diterbangkan sebelumnya untuk misi Crew-10 ke Stasiun Luar Angkasa Internasional, bukan kapsul SpaceX baru yang produksinya telah ditunda.
NASA telah mengganti kapsul astronot yang rencananya akan digunakan untuk penerbangan rutin mendatang ke Stasiun Luar Angkasa Internasional, sebuah langkah penjadwalan yang akan memungkinkan dua astronot Starliner yang telah berada di stasiun lebih lama dari yang diharapkan untuk kembali sedikit lebih awal.
Badan antariksa AS mengatakan pada hari Selasa bahwa tim manajemen misi memilih untuk menggunakan kapsul SpaceX Crew Dragon yang sebelumnya telah diterbangkan untuk misi Crew-10 ke stasiun luar angkasa, alih-alih kapsul SpaceX baru yang produksinya dikatakan telah tertunda.
Keputusan tersebut mengumumkan peluncuran Crew-10 menjadi 12 Maret, dari target sebelumnya 25 Maret.
“Penerbangan luar angkasa manusia penuh dengan tantangan yang tak terduga,” kata manajer program kru komersial NASA Steve Stich dalam sebuah pernyataan.
Pilot uji, Butch Wilmore dan Suni Williams, seharusnya kembali pada bulan Juni dengan kapsul Starliner Boeing setelah apa yang seharusnya menjadi demo penerbangan selama seminggu. Namun kapsul tersebut mengalami begitu banyak masalah untuk mencapai stasiun luar angkasa sehingga NASA memutuskan untuk membawa kembali ke keadaan kosong dan menugaskan kembali keduanya ke SpaceX.
Kemudian SpaceX menghentikan peluncuran penggantinya pada kapsul baru yang memerlukan persiapan lebih lanjut, yang menambah lebih banyak waktu untuk misi Wilmore dan Williams.
Sumber: TRTWORLD