Beijing – Fusilatnews – Jelang laga Babak Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 antara China melawan Indonesia, timnas China terancam tersingkir akibat banyaknya pemain kunci yang tidak bisa diturunkan karena cedera. Beberapa pemain inti seperti Wu Lei, Fernando, Alan, dan Zhu Chenjie dikabarkan mengalami cedera, membuat timnas China dalam kondisi sulit untuk meladeni skuad Garuda pada pertandingan yang dijadwalkan pada 15 Oktober mendatang.
Krisis ini membuat media di China mulai menunjukkan kepanikan. Salah satu media terkemuka, 163.com, bahkan menyebut proses naturalisasi pemain Indonesia, termasuk Mees Hilgers, sebagai “operasi ilegal” yang dinilai telah diabaikan oleh FIFA.
“Indonesia terus menaturalisasi pemain, termasuk melalui operasi ilegal, dan FIFA memilih untuk mengabaikannya. Jika kondisi seperti ini terus berlangsung, akan semakin sulit bagi timnas China untuk mengalahkan Indonesia,” tulis 163.com.
Media tersebut menggambarkan betapa genting situasi yang dihadapi timnas China saat ini, tidak hanya karena badai cedera yang menghantam pemain kunci mereka, tetapi juga karena Indonesia kini diperkuat oleh dua pemain baru hasil naturalisasi. Kondisi ini membuat posisi China yang sebelumnya sudah sulit—terutama karena mereka belum mengumpulkan poin dari dua laga—menjadi semakin tertekan.
Pada 2 Oktober 2024, timnas Indonesia secara resmi mengumumkan 27 pemain untuk Kualifikasi Piala Dunia 2026, yang menurut 163.com, didominasi oleh pemain naturalisasi, termasuk Mees Hilgers. Hilgers, yang tampil gemilang saat membela FC Twente dalam pertandingan melawan Manchester United di Liga Europa, menjadi sorotan setelah dipanggil masuk timnas oleh pelatih Shin Tae-yong segera setelah proses naturalisasinya selesai.
Namun, 163.com menyebutkan bahwa proses naturalisasi Hilgers tidak sesuai dengan aturan FIFA. Menurut media tersebut, Hilgers baru sah menjadi WNI pada 19 September 2024, setelah batas waktu pendaftaran sementara skuad yang ditetapkan FIFA untuk babak 18 besar berakhir pada awal Agustus.
“Dengan kata lain, Hilgers yang secara khusus dinaturalisasi oleh Indonesia seharusnya tidak bisa berpartisipasi di babak 18 besar. Namun, AFC seolah mengabaikan operasi ilegal ini dan malah lebih sering menargetkan timnas China. Ini jelas merupakan standar ganda,” tambah 163.com.
Kritik dari media China ini mencerminkan ketegangan dan kekecewaan atas situasi sulit yang dialami timnas mereka. Selain harus menghadapi badai cedera, mereka juga merasa dirugikan oleh keputusan-keputusan yang dianggap tidak adil dari otoritas sepak bola internasional.