Anies hanya gunting pita di JIS, dan kualitas JIS yg bobol ditendang penonton dan pintu yang minim berikut masalah keamanan itu buah karya Anies sehingga gagal jadi tempat pertandingan. Akhirnya cuma jadi tempat konser dan kegiatan non-olahraga,” jelasnya.
Menanggapi pernyataan Bakal Calon Presiden (bacapres) Anies Baswedan tentang pentingnya sebuah gagasan atau imajinasi hingga menjadi sebuah karya,
Kepala Badiklatda PDIP DKI Jakarta Gilbert Simanjuntak mengatakan gagasan Anies Baswedan justru kacau semua.
“Gagasan dia murni kacau semua. Saya juga kesulitan mencarinya (hal positif dari Anies), saya tidak melihat ada yang bikin Jakarta lebih baik dari sebelumnya,” kata Gilbert saat dihubungi, Senin (26/6).
Gilbert lantas menjelaskan argumentasinya. Dia awalnya membahas soal JIS yang diklaim sebagai karya Anies Baswedan, padahal bukan.
“JIS itu hampir mangkrak hingga akhirnya Pemerintah Pusat membiayai 80% anggaran lewat PEN. Gagasan itu bukan dari Anies tapi sejak Sutiyoso. Era Jokowi ingin mengganti stadion Lebak Bulus yang diambil jadi stasiun MRT.
Anies hanya gunting pita di JIS, dan kualitas JIS yg bobol ditendang penonton dan pintu yang minim berikut masalah keamanan itu buah karya Anies sehingga gagal jadi tempat pertandingan. Akhirnya cuma jadi tempat konser dan kegiatan non-olahraga,” jelasnya.
Kemudian, Gilbert mengkritik terkait trotoar yang juga diklaim Anies Baswedan sebagai karyanya. Dia menyebut trotoar di DKI Jakarta justru salah konsep.
“Trotoar adalah konsep yang salah seiring konsep jalur sepeda. Gagasan yang jadi karya untuk menambah kemacetan Jakarta, dan karya Anies untuk membuat Jakarta kota terpolusi sejagad,” ujar dia
Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta ini juga membahas gagasan Anies lainnya seperti mengganti rumah sakit menjadi rumah sehat hingga sumur resapan. Dia menyebut gagasan Anies Baswedan lebih banyak yang kacau
“Gagasan Anies yang juga bikin pusing adalah rumah sakit menjadi sehat. Orang pergi ke rumah sehat untuk berobat, dengan doa semoga cepat sakit (konsepnya jadi terbalik). Gagasan Anies yang juga jadi karya adalah pembabatan hutan di Monas, Formula E yang tidak jelas, dan sumur resapan yang tidak berfungsi. Gagasannya lebih banyak yang kacau,” tandasnya.
Pernyataan Anies
Sebelumnya, Anies Baswedan bicara pentingnya sebuah gagasan atau imajinasi hingga menjadi sebuah karya. Dia menyebut hal itu juga yang menjadi dasar pembangunan Jakarta International Staidum (JIS) dan trotoar di Jakarta selama dia menjabat sebagai gubernur.
“Cerita sedikit teman-teman bahwa memiliki ide itu penting, melihat gagasan itu penting, apalagi kalau baru itu lebih penting,” kata Anies dalam video tersebut.
Anies mengatakan gagasan dan ide itu juga harus dieksekusi. Sehingga menjadi kenyataan.
“Tapi yang tidak kalah penting adalah ide kebaruan itu dilaksanakan di eksekusi menjadi kenyataan, benar tidak?” ujarnya.
Anies lantas bicara pembangunan JIS hingga trotoar di Jakarta selama kepemimpinannya sebagai gubernur. Dia menilai pembangunan itu didasari dari sebuah imajinasi dan menjadi gagasan.
“JIS itu ada dalam imajinasi, dan imajinasi jutaan orang di Jakarta bahwa suatu saat kita memiliki stadion bertaraf internasional, itu imajinasi, tapi ujungnya harus dieksekusi, jadi barang tuh, harus jadi barang,” ucapnya.
“Kemudian teman-teman berkesempatan untuk menyaksikan tempat jalan kaki, apa namanya itu, trotoar, trotoar itu dengan ide,” lanjut Anies.
Anies menyebut apa yang dia kerjakan di Jakarta berawal dari ide. Dia lantas merunut dari gagasan, narasi, hingga menjadi sebuah karya.
“Semuanya, semua yang kami kerjakan di Jakarta kemarin itu dimulai dari gagasan, lalu narasi, lalu karya itu urutannya begitu,” ucapnya