Jakarta, Fusilatnews– Penulis asal Korea Selatan, Han Kang, berhasil meraih Hadiah Nobel Sastra 2024. Pengumuman tersebut disampaikan oleh Akademi Swedia pada Kamis (10/10/2024), yang mengapresiasi karya-karya prosa puitis Han Kang atas kemampuannya menggali trauma sejarah dan menyingkap kerapuhan hidup manusia.
Han Kang dikenal melalui karya-karya yang penuh dengan kedalaman emosi dan kepekaan terhadap isu-isu sosial serta sejarah, terutama dalam menghadapi dampak trauma kolektif. Prosa puitis yang dihasilkan Han digambarkan mampu menyampaikan kerumitan dan kesakitan sejarah dalam bentuk yang elegan dan menggugah perasaan pembacanya.
Akademi Swedia memberikan penghargaan ini senilai 11 juta mahkota Swedia atau setara dengan 1,1 juta dollar AS (sekitar Rp 17 miliar). Han Kang menjadi salah satu dari sedikit penulis Asia yang berhasil meraih penghargaan bergengsi ini, mengukuhkan posisinya sebagai penulis terkemuka di dunia sastra internasional.
Penghargaan Nobel Sastra ini diharapkan dapat meningkatkan minat global terhadap karya-karya Han Kang dan sastra Korea Selatan secara keseluruhan.
Resensi Buku: The Vegetarian Karya Han Kang
The Vegetarian, novel karya penulis Korea Selatan Han Kang, adalah sebuah karya sastra yang mengeksplorasi kedalaman jiwa manusia melalui kisah tentang pilihan pribadi yang menantang norma-norma sosial dan keluarga. Diterjemahkan dari bahasa Korea oleh Deborah Smith, buku ini memenangkan Man Booker International Prize pada 2016 dan terus mendapatkan perhatian di seluruh dunia, termasuk karena tema dan prosa puitisnya yang unik.
Sinopsis
Buku ini menceritakan kehidupan Yeong-hye, seorang wanita biasa di Seoul yang tiba-tiba memutuskan untuk berhenti makan daging setelah mengalami mimpi mengerikan. Keputusan ini tidak hanya mengubah hidupnya, tetapi juga mempengaruhi seluruh keluarganya. Novel ini dibagi menjadi tiga bagian, yang masing-masing diceritakan dari sudut pandang orang-orang terdekatnya—suaminya, kakak iparnya, dan kakaknya sendiri. Melalui perspektif mereka, kita melihat perubahan drastis pada diri Yeong-hye, yang dari hanya sebuah keputusan sederhana menjadi pemberontakan terhadap tekanan sosial dan keterasingan diri.
Tema dan Makna
Pada intinya, The Vegetarian mengeksplorasi isu-isu kompleks seperti tubuh, kebebasan, kontrol, dan penolakan terhadap kekerasan—baik secara fisik maupun psikologis. Keputusan Yeong-hye untuk menjadi vegetarian, yang pada permukaan tampak sebagai tindakan sederhana, ternyata memiliki implikasi mendalam bagi kehidupan sosialnya, terutama dalam budaya Korea yang sangat berorientasi pada keluarga dan masyarakat.
Buku ini tidak hanya menyentuh tentang vegetarianisme dalam arti literal, tetapi juga tentang penolakan untuk mengikuti aturan sosial yang membelenggu individu. Yeong-hye, melalui keputusannya, menunjukkan pemberontakan terhadap kekerasan yang disebabkan oleh dominasi patriarki, keteraturan sosial, dan tekanan keluarga yang tidak pernah memberikan ruang untuk ekspresi diri yang utuh.
Gaya Penulisan
Han Kang menggunakan gaya penulisan yang sederhana namun penuh dengan simbolisme dan kekuatan emosional. Deskripsi mimpi-mimpi Yeong-hye, yang mengerikan dan surealis, serta detil-detil halus tentang kehancuran mentalnya, memberikan kesan puitis yang tajam. Puitisme dalam prosa Han menciptakan suasana yang ganjil, menakutkan, namun juga indah. Pembaca diajak untuk terlibat secara emosional dengan karakter-karakternya, meskipun mungkin tidak ada simpati yang langsung terhadap tindakan mereka.
Bahasa yang digunakan Han Kang, dalam terjemahan Deborah Smith, tetap mempertahankan keindahan dan kekayaan naratifnya. Prosa ini, yang di satu sisi lembut, di sisi lain mampu menghantarkan ketegangan batin para karakternya, membuat novel ini begitu intens dan mendalam.
Kekuatan dan Kelemahan
Kekuatan terbesar dari The Vegetarian terletak pada eksplorasi psikologisnya yang mendalam. Han Kang menggali trauma, kekerasan, dan kekacauan batin melalui lensa yang tak biasa, dengan tokoh sentral yang menolak segala bentuk kekerasan, bahkan dalam pola makan. Perspektif narasi bergantian memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang dampak keputusan Yeong-hye terhadap orang-orang di sekitarnya.
Namun, bagi sebagian pembaca, simbolisme dalam buku ini mungkin terasa terlalu kabur atau berat, membuat alurnya tampak lambat. Terkadang, ada kesan bahwa motivasi karakter tidak sepenuhnya jelas, sehingga beberapa elemen cerita mungkin terasa abstrak.
Kesimpulan
The Vegetarian adalah karya sastra yang penuh dengan kedalaman filosofis dan psikologis. Ini bukan hanya sebuah cerita tentang seorang wanita yang memutuskan untuk berhenti makan daging, tetapi sebuah alegori tentang kebebasan individu, tekanan sosial, dan harga yang harus dibayar ketika seseorang berusaha melawan aturan-aturan yang telah lama mapan. Dengan prosa puitis dan cerita yang mendalam, Han Kang berhasil menciptakan sebuah karya yang menggetarkan dan penuh perenungan.
Bagi mereka yang mencari bacaan yang menantang dan memprovokasi pikiran, The Vegetarian adalah sebuah karya yang layak untuk dinikmati dan direnungkan.