Tapi gagal menarik komunitas investor di UAE untuk menanamkan investasinya pada proyek Ibu Kota Nusantara (IKN).
Jakarta – Fusilatnews – Hasil kunjungan Presiden Joko Widodo atau Jokowi ke Uni Emirat Arab hanya berupa sejumlah kesepakatan kerja sama bilateral, baik antar pemerintah maupun antar pelaku bisnis.
Tapi gagal menarik komunitas investor di UAE untuk menanamkan investasinya pada proyek Ibu Kota Nusantara (IKN).
Kesepakatan pemerintah RI dan UEA yang dihasilkan diumumkan di depan Presiden Jokowi saat pertemuan bilateral dengan Presiden Mohamed bin Zayed Al Nahyan (MBZ) di Qasr Al Watan, Abu Dhabi, pada Rabu, 18 Juli 2024.
Sebelumya Presiden Jokowi mengatakan perusahaan dari UEA, Emaar Properties, sudah berkomitmen untuk menanam modal di IKN. Jokowi tak menjelaskan nilai nilai investasi yang mereka tanamkan
Namun usai berkunjung ke Abu Dhabi, Jokowi sama sekali tak menyinggung komitmen dengan Emaar Properties yang dia ceritakan saat groundbreaking Astra Biz Center dan Nusantara Botanical Garden, di IKN, Selasa, 4 Juni 2024.
“Saya enggak mau sebut karena belum tanda tangan, tapi gede banget (investasinya),” kata Jokowi dalam pidato saat melaksanakan groundbreaking Astra Biz Center dan Nusantara Botanical Garden, di IKN, Selasa, 4 Juni 2024.
“Insya Allah nanti (tanda tangan) di bulan Juli di Abu Dhabi atau Dubai.”
Menurut Jokowi, Emaar Properties tertarik berinvestasi setelah melaksanakan serangkaian kunjungan kerja ke Indonesia. Mulai dari kunjungan ke Nusa Dua, Labuan Bajo, Mandalika, hingga IKN.
Adapun kesepakatan-kesepakatan yang disepakati Indonesia UEA saat kunjungan Jokowi adalah sebagai berikut:
MoU antara Kementerian Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia dan Eagle Hills tentang
Peningkatan Ekosistem Pariwisata melalui Kerja Sama dengan Aset Badan Usaha Milik Negara pada Sektor Bandar Udara dan Logistik, Pelayanan (Perhotelan), dan Destinasi Pariwisata;
MoU antara Dubai International Financial Centre Authority dan Otorita Ibu Kota Nusantara;
MoU antara PT Indonesia Comnets Plus dengan Abu Dhabi Future Energy Company PJSC-Masdar tentang Joint Study Atap Tenaga Surya di Indonesia;
MoU antara Emirates Nuclear Energy Company Persatuan Emirat Arab dan Badan Riset dan Inovasi Nasional Republik Indonesia tentang Kerja Sama di Bidang Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir untuk Mendukung Program Nuklir PEA dan Indonesia;
MoU antara Dana Konservasi Spesies Mohamed Bin Zayed Uni Emirat Arab dengan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia mengenai Proyek Pendirian Sheikh Mohamed Bin Zayed dan Joko Widodo Pusat Penelitian Mangrove Internasional di Bali, Republik Indonesia;
MoU antara Kementerian Keuangan RI dan Kementeriam Keuangan PEA terkait Manajemen Keuangan Publik;
MoU antara Bank Indonesia dan Bank Sentral PEA (UAECB) terkait Kerja Sama Sistem Pembayaran; dan Perjanjian Kerja Sama dalam Bidang Pesawat Patroli Maritim dan Pesawat Anti Kapal Selam.
Sampai saat ini, belum ada realisasi investasi asing untuk IKN walau pemerintah sudah menerima ratusan nota kesepahaman (MoU) dan letter of intent (LoI) atau kesepakatan awal untuk kerja sama.
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan ini saat menjawab pertanyaan dalam rapat bersama Komisi VI DPR, Selasa, 11 Juni 2024.
“Investasi yang masuk di IKN sekarang pada tahap pertama itu adalah investasi PMDN semuanya. Belum ada PMA (penanaman modal asing) yang melakukan groundbreaking,” kata Bahlil.
Pemerintah, sejak 2022 sampai akhir 2024 ini akan mengeluarkan anggaran dari APBN sebesar Rp 72 triliun untuk pembangunan IKN.
Jokowi beberapa kali mengatakan pembangunan tahap pertama yang memakai APBN hanya mencakup gedung-gedung pemerintah. Tetapi investasi dibutuhkan untuk melanjutkan 15 persen pembangunan yang menggunakan duit negara.