Oleh: Radhar Tribaskoro
Kenapa kita sering menyalahkan sistem atas kegagalan2 hari ini? Misalnya saya sering mendengar orang menyalahkan demokrasi. Katanya, demokrasi itu bukan berasal dr indonesia tetapi dicangkok dr negeri asing.
Padahal mencangkok bukan cara yg salah dalam pembiakan. Namun lebih dari itu para bapak bangsa selalu mengatakan bhw budaya kita mengenal demokrasi, kita menyebutnya musyawarah.
Tetapi tetap saja demokrasi disalahkan.
Saya mengakui bahwa demokrasi kita brengsek. Rizal Ramli menyebutnya demokrasi kriminal.
Tetapi saya menolak, bukan demokrasi itu yang salah. Demokrasi diakui di seluruh dunia. Bahkan negara Cina dan Korea Utara yang komunis pun mengaku bahwa mereka menjalankan demokrasi.
Kalau sekarang di sini banyak KKN, perampokan sumberdaya alam oleh oligarki, berkembangnya politik dinasti, senua itu bukan lantaran demokrasi yang salah. Tetapi karena para elit politik dan oligarki dengan sengaja menjalankan demokrasi secara keliru.
Apa yang mereka lakukan tidak berbeda dengan dinasti Kim ll Sung di Korea Utara. Mereka mengatasnamakan demokrasi tetapi sebetulnya merampok kekayaan negara dan masa depan rakyatnya.
Kita dapat memperbaiki demokrasi kriminal dengan menerapkan aturan dan prinsip demokrasi yang sesungguhnya. Tetapi agar reformasi itu berhasil elit pencoleng2 harus disingkirkan. Mereka harus disingkirkan dari kedudukan di dalam partai. Demokrasi internal partai harus ditegakkan. Suara anggota dan kader partai harus diutamakan. Pemilu harus disederhanakan agar menjadi murah dan meningkatkan keterpilihan bagi kader yang kompeten dan berintegritas tinggi.