Bahlul adalah tokoh legendaris dalam budaya Arab yang sering digambarkan sebagai seorang yang bodoh, dungu, dan tolol. Namun, kisah-kisah tentang Bahlul sering kali mengandung kebijaksanaan tersembunyi. Meskipun ia terlihat seperti orang gila, banyak orang yang percaya bahwa di balik tingkah lakunya yang aneh, terdapat pesan moral yang mendalam.
Bahlul biasanya digambarkan sebagai orang yang bertindak tidak masuk akal, sering kali membuat orang-orang di sekitarnya heran atau bahkan marah karena kebodohannya. Ia berjalan dengan cara yang aneh, berbicara dengan gaya yang tidak biasa, dan sering kali melakukan hal-hal yang tidak terduga. Bahlul bisa dianggap sebagai simbol dari kebodohan dan ketololan yang mencerminkan kekacauan dan absurditas dalam masyarakat.
Caci Maki Terhadap Kebodohan Bahlul
Namun, mari kita jujur. Dalam banyak cerita, Bahlul sering kali membuat kita frustrasi dengan kebodohannya yang luar biasa. Bagaimana mungkin seseorang bisa begitu tolol dan dungu? Mengapa ia terus-menerus melakukan hal-hal yang tampak tidak masuk akal?
- Ketololan Bahlul: Bagaimana mungkin seseorang bisa berjalan-jalan dengan pakaian compang-camping, berbicara sendiri, dan bertingkah laku seperti orang gila? Bahlul adalah contoh sempurna dari kebodohan yang tidak bisa ditoleransi. Ia sering kali membuang-buang waktu dan sumber daya untuk hal-hal yang tidak berguna, membuat orang-orang di sekitarnya marah dan frustasi.
- Kebodohan yang Membahayakan: Tingkah laku Bahlul yang tidak terduga dan tidak masuk akal sering kali membahayakan dirinya sendiri dan orang lain. Ia bisa membuat keputusan yang bodoh tanpa memikirkan konsekuensinya, hanya karena ia berpikir bahwa ada kebijaksanaan dalam kegilaannya. Padahal, yang ada hanyalah kekacauan dan kerusakan.
- Sikap Tidak Bertanggung Jawab: Bahlul adalah contoh sempurna dari seseorang yang tidak bertanggung jawab. Ia tidak pernah memikirkan akibat dari tindakannya dan sering kali mengabaikan nasihat dan kritik dari orang lain. Kebodohannya membuatnya buta terhadap realitas dan kebutuhan orang-orang di sekitarnya.
Bahlil dan Kebijakannya: Siapa yang Lebih Tolol?
Sekarang, mari kita lihat kebijakan Bahlil Lahadilia, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), yang baru-baru ini mengumumkan rencana untuk memberikan izin usaha pertambangan (IUP) kepada Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Langkah ini, meskipun tampaknya bertujuan baik, bisa dianggap sebagai kebijakan yang bodoh dan tidak masuk akal, mirip dengan tingkah laku Bahlul yang tolol.
- Memberikan Konsesi Tambang kepada PBNU: Ini adalah kebijakan yang bisa dianggap bodoh dan dungu. Mengapa sebuah organisasi keagamaan diberikan konsesi tambang yang strategis? Apakah mereka memiliki pengalaman dan keahlian dalam mengelola tambang? Kebijakan ini tampaknya tidak masuk akal dan bisa berdampak negatif pada lingkungan dan ekonomi.
- Kebanggaan yang Tidak Tepat: Bahlil mengklaim bahwa ia bangga terhadap NU karena kontribusinya terhadap pembangunan negara. Namun, apakah ini alasan yang cukup untuk memberikan mereka konsesi tambang? Ini adalah bentuk kebodohan yang sama dengan yang ditunjukkan oleh Bahlul dalam kisah-kisahnya.
- Potensi Korupsi dan Penyalahgunaan: Kebijakan ini membuka pintu bagi potensi korupsi dan penyalahgunaan. Memberikan konsesi tambang kepada organisasi yang mungkin tidak memiliki transparansi dan akuntabilitas yang baik adalah langkah bodoh yang bisa merusak kepercayaan publik.
Dalam kesimpulan, baik Bahlul dengan kebodohannya yang legendaris maupun Bahlil dengan kebijakan kontroversialnya, keduanya menunjukkan bahwa kebodohan dan ketololan bisa muncul dalam berbagai bentuk. Apakah dalam tingkah laku sehari-hari atau dalam keputusan kebijakan, kebodohan tetaplah kebodohan. Kita harus waspada terhadap keputusan yang tampaknya bodoh dan tidak masuk akal, terlepas dari siapa yang membuatnya.