FusilatNews – Pertukaran hadiah antara Presiden RI Prabowo Subianto dan Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan dalam kunjungan kenegaraan di Bogor pada 12 Februari 2025 menyoroti dua paradigma berbeda dalam melihat simbol kemajuan bangsa. Erdogan memberikan satu unit mobil listrik Togg T10X, produk inovatif dari industri otomotif nasional Turkiye, sementara Prabowo menghadiahkan keris Bali Gegodohan berwarna kuning emas serta senapan SS2-V4A2 produksi Pindad. Pertukaran ini bukan sekadar gestur diplomatik, tetapi juga mencerminkan perbedaan cara pandang antara simbolisme mistis dan teknologi dalam konteks kemajuan suatu bangsa.
Keris: Simbol Mistis yang Harus Ditinggalkan
Keris sebagai hadiah dari Prabowo memiliki makna simbolis yang dalam dalam budaya Indonesia. Keris bukan sekadar senjata, tetapi juga dianggap memiliki nilai spiritual dan filosofis. Dalam sejarah Nusantara, keris sering dikaitkan dengan kepemimpinan, keberanian, dan kekuatan mistis. Namun, dalam era modern, simbolisme mistis seperti ini harus mulai ditinggalkan. Bergantung pada simbol-simbol tradisional tanpa diimbangi inovasi nyata hanya akan menghambat perkembangan bangsa.
Dalam konteks kemajuan bangsa, terlalu berpegang pada simbolisme mistis tanpa pengembangan teknologi berisiko membuat Indonesia tertinggal dalam arus globalisasi dan persaingan ekonomi. Simbol-simbol tradisional seharusnya tidak lagi menjadi tolak ukur kekuatan atau kepemimpinan, melainkan harus digantikan dengan pencapaian nyata dalam bidang teknologi, industri, dan inovasi.
Mobil Listrik Togg T10X: Simbol Kemajuan Teknologi
Di sisi lain, pemberian mobil listrik Togg T10X dari Erdogan kepada Prabowo mencerminkan pendekatan berbasis inovasi dalam membangun kekuatan bangsa. Togg T10X merupakan produk unggulan dari Turkiye’nin Otomobili Girisim Grubu (Togg), yang menandakan keberhasilan Turkiye dalam mengembangkan industri otomotif nasional berbasis teknologi modern.
Kendaraan listrik ini tidak hanya menegaskan komitmen Turkiye terhadap energi berkelanjutan dan teknologi ramah lingkungan, tetapi juga menunjukkan bagaimana sebuah negara dapat memperkuat kemandirian industri dengan inovasi. Keberhasilan Turkiye dalam mengembangkan Togg juga menunjukkan bahwa negara yang berinvestasi dalam riset dan teknologi memiliki daya saing lebih tinggi di kancah global.
Meninggalkan Simbolisme Mistis demi Kemajuan Bangsa
Perbedaan hadiah yang dipertukarkan mencerminkan dua paradigma besar dalam melihat kemajuan bangsa. Di satu sisi, ada pemahaman bahwa warisan budaya memiliki peran penting dalam memperkokoh identitas nasional. Namun, di sisi lain, kemajuan teknologi dan inovasi harus menjadi prioritas utama. Berpegang pada simbolisme mistis tanpa investasi dalam riset dan teknologi hanya akan menghambat Indonesia dalam mencapai kemajuan yang nyata.
Indonesia dapat belajar dari Turkiye dalam hal penguatan industri nasional berbasis teknologi. Jika Turkiye telah mampu mengembangkan industri otomotif nasional dengan produk seperti Togg T10X, Indonesia juga perlu mendorong pengembangan produk berbasis teknologi yang mampu bersaing secara global. Budaya harus dikembangkan dalam kerangka inovasi agar tetap relevan dalam era modern, bukan sekadar diwariskan tanpa perubahan.
Kesimpulan
Pertukaran hadiah antara Prabowo dan Erdogan adalah refleksi dari dua pendekatan yang berbeda dalam melihat kemajuan bangsa. Keris sebagai simbol warisan budaya menunjukkan pentingnya menjaga identitas nasional, tetapi dalam konteks modern, ketergantungan pada simbolisme mistis harus mulai ditinggalkan. Sementara itu, mobil listrik Togg T10X menegaskan urgensi pengembangan teknologi sebagai pilar kemajuan. Indonesia harus belajar dari pengalaman Turkiye dalam membangun industri nasional berbasis inovasi, karena hanya dengan investasi dalam riset dan teknologi, bangsa ini dapat bersaing di tingkat global. Keseimbangan antara budaya dan teknologi inilah yang akan membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih maju dan berdaya saing tinggi.