Jakarta – Fusilatnews – Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) menegaskan kebutuhan akan kapal induk guna memperkuat armada Republik Indonesia serta menjaga integritas kedaulatan nasional. Hal ini disampaikan oleh Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali. Pemerintah pusat, melalui Kementerian Pertahanan Republik Indonesia (Kemhan RI), berkomitmen untuk terus membangun kekuatan Armada TNI AL, sebagaimana dibuktikan dengan kehadiran sejumlah alat utama sistem persenjataan (alutsista) baru yang telah diusulkan sebelumnya.
“Kemarin di Italia, kita mendapatkan dua kapal PPA Pattugliatore Polivalente d’Altura (PPA). Dua fregat ini, meskipun dikategorikan sebagai Offshore Patrol Vessels (OPV), tetapi kelasnya tetap fregat,” ujar KSAL Laksamana TNI Muhammad Ali sebelum membuka Rapat Pimpinan (Rapim) TNI AL di Markas Besar Angkatan Laut (Mabesal), Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis, 6 Februari 2025.
Selain itu, lanjut KSAL, TNI AL juga menerima dua kapal fregat Merah Putih buatan PT PAL Indonesia dengan panjang 140 meter. Kapal fregat produksi dalam negeri ini merupakan kapal perang canggih dengan kemampuan tempur di empat matra, yaitu:
- Surface to Surface – Serangan laut ke laut.
- Surface to Air – Serangan laut ke udara.
- Anti-Submarine Warfare – Operasi anti-kapal selam.
- Electronic Warfare – Perang elektronik berbasis siber digital.
Tak hanya itu, TNI AL juga telah menerima dua kapal perang kombatan terbaru buatan industri pertahanan dalam negeri, PT Daya Radar Utama (PT DRU). Kedua kapal ini diproduksi di galangan PT DRU Lampung pada tahun 2024 lalu dan telah diberi nama KRI Lukas Rumkorem-392 dan KRI Raja Haji Fisabilillah-391.
Lebih lanjut, KSAL Muhammad Ali mengungkapkan bahwa Kemhan RI juga telah memesan dua unit Kapal Cepat Rudal (KCR) full combatan dari Turki. Kapal ini diproyeksikan untuk menambah kekuatan armada tempur TNI AL dalam beberapa tahun ke depan.
Sebagai negara kepulauan yang dikelilingi wilayah perairan luas, proyeksi pembangunan kekuatan TNI AL ke depan harus disiapkan untuk menghadapi berbagai potensi ancaman di laut. Kendati telah mendapatkan sejumlah alutsista canggih, KSAL menegaskan bahwa TNI AL masih memerlukan tambahan kapal perang, termasuk kapal induk, untuk memperkuat pertahanan maritim Indonesia.
“Mungkin nantinya akan ada tambahan fregat dari beberapa negara. Termasuk kapal induk, yang saat ini masih dalam tahap pengkajian. Namun, tampaknya kita membutuhkan kapal induk, terutama untuk kepentingan Operasi Militer Selain Perang (OMSP),” pungkasnya.
Berita Update Lainnya Ikuti Kami Di Google News