• Login
ADVERTISEMENT
  • Home
  • News
    • Politik
    • Pemilu
    • Criminal
    • Economy
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Sport
    • Jobs
  • Feature
  • World
  • Japan
    • Atarashi Watch On
    • Japan Supesharu
    • Cross Cultural
    • Study
    • Alumni Japan
  • Science & Cultural
  • Consultants
    • Law Consultants
    • Spiritual Consultant
  • Indonesia at Glance
  • Sponsor Content
No Result
View All Result
  • Home
  • News
    • Politik
    • Pemilu
    • Criminal
    • Economy
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Sport
    • Jobs
  • Feature
  • World
  • Japan
    • Atarashi Watch On
    • Japan Supesharu
    • Cross Cultural
    • Study
    • Alumni Japan
  • Science & Cultural
  • Consultants
    • Law Consultants
    • Spiritual Consultant
  • Indonesia at Glance
  • Sponsor Content
No Result
View All Result
Fusilat News
No Result
View All Result
ADVERTISEMENT
Home Feature

Adagium 100 Hari Kerja: Kinerja Fiktif Alat Pencitraan

Ali Syarief by Ali Syarief
January 12, 2025
in Feature, Layanan Publik
0
PDIP: Besok Pasangan Pramono-Rano Daftar ke KPU

Istimewa

Share on FacebookShare on Twitter

Istilah “100 hari kerja” sering kali menjadi sorotan publik saat seorang pejabat baru dilantik. Adagium ini telah menjadi semacam tolok ukur awal untuk menilai kinerja seorang pemimpin, baik itu Presiden, Gubernur, atau kepala daerah lainnya. Namun, jika ditelisik lebih dalam, adagium ini sering kali hanyalah alat pencitraan politik yang jauh dari kenyataan. Mengapa demikian? Hal ini berkaitan erat dengan sistem pengelolaan anggaran negara di Indonesia, yang menunjukkan bahwa klaim keberhasilan dalam 100 hari kerja lebih sering berbasis retorika daripada substansi.

APBN: Fondasi Kinerja Pemerintah

Di Indonesia, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) adalah dasar utama seorang pejabat publik bekerja. APBN disusun setiap tahun melalui proses yang panjang dan melibatkan banyak pihak, mulai dari kementerian/lembaga hingga DPR. Penyusunan APBN untuk tahun berikutnya dimulai sejak awal tahun berjalan, dengan finalisasi pada Agustus. Artinya, APBN tahun 2025, misalnya, telah disusun dan disahkan pada Agustus 2024 oleh pemerintah sebelumnya.

Bagaimana mungkin seorang pejabat yang baru dilantik pada Oktober 2024, seperti Prabowo Subianto jika terpilih sebagai Presiden, dapat mengklaim program-program pada 100 hari pertamanya sebagai hasil kerjanya? Faktanya, seluruh alokasi anggaran yang menjadi dasar pelaksanaan program tersebut telah ditetapkan oleh rezim sebelumnya, yakni pemerintahan Jokowi. Hal yang sama berlaku di tingkat daerah, di mana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) telah disusun oleh gubernur atau kepala daerah sebelumnya.

Keterbatasan dalam Implementasi Program Baru

Ketika seorang pejabat baru mulai bekerja, mereka menghadapi kenyataan bahwa anggaran yang tersedia tidak mencerminkan visi dan misi yang mereka janjikan saat kampanye. Implementasi program baru yang benar-benar mencerminkan kepemimpinan mereka hanya dapat dimulai setelah anggaran tahun berikutnya disusun dengan masukan dari tim mereka sendiri. Dengan demikian, janji-janji dalam 100 hari pertama lebih sering merupakan upaya memanfaatkan program yang sudah berjalan atau sekadar pencitraan untuk menutupi ketidaksesuaian antara janji politik dan realitas anggaran.

Contoh Konkret: Gubernur Jakarta dan Presiden Baru

Contoh sederhana dapat dilihat dari posisi Gubernur Jakarta. Gubernur DKI Jakarta terpilih, Pramono Anung, berkomitmen untuk menyelesaikan berbagai permasalahan utama di Jakarta dalam 100 hari pertama masa jabatannya. Didampingi oleh wakilnya, Rano Karno, Pramono berjanji akan fokus menata kota dari akar rumput dengan turun langsung ke lapangan, meninjau lokasi-lokasi yang menjadi keluhan utama masyarakat, yang ia temui selama masa kampanye. “Saya betul-betul ingin menata Jakarta dari bawah dan itu akan saya lakukan, mudah-mudahan. Saya akan keliling lagi ke daerah-daerah yang memang pada waktu itu secara politik saya berjanji,” ujar Pramono saat ditemui di Kampus UIN Depok, Pondok Cina, Kecamatan Beji, Kota Depok, Sabtu (11/1/2025).

Pertanyaannya adalah anggaran apa yang digunakan? APBD 2025 tahun berjalan Gubernur Pramono disusun oleh Pj Gubernu yang lalu. Begitu aturan UU nya.

Begitu pula di tingkat nasional. Seorang Presiden baru, seperti Prabowo jika dilantik pada Oktober 2024, tidak memiliki kendali atas APBN 2025 yang telah disusun oleh pemerintahan sebelumnya. Program-program besar yang membutuhkan anggaran signifikan, seperti pembangunan infrastruktur, pendidikan, atau subsidi energi, tidak bisa langsung diwujudkan sesuai visi mereka tanpa adanya revisi atau pembahasan ulang yang memakan waktu.

100 Hari Kerja: Alat Pencitraan Politik

Adagium 100 hari kerja pada dasarnya adalah alat politik untuk menciptakan kesan awal yang positif di mata publik. Dengan memanfaatkan program-program yang sudah berjalan atau memberikan janji-janji yang bersifat jangka pendek, pejabat baru mencoba membangun citra sebagai pemimpin yang tanggap dan cepat bertindak. Padahal, tanpa adanya kontrol langsung terhadap anggaran, klaim keberhasilan ini lebih sering bersifat fiktif.

Selain itu, budaya politik yang menekankan pentingnya 100 hari kerja juga mengabaikan realitas bahwa perubahan yang signifikan membutuhkan waktu lebih lama. Reformasi sistemik, perbaikan birokrasi, dan pembangunan infrastruktur adalah proses yang membutuhkan perencanaan matang dan pelaksanaan yang berkelanjutan, jauh melampaui batas 100 hari.

Kesimpulan

Adagium 100 hari kerja sering kali menjadi kebohongan terselubung dalam sistem politik Indonesia. Dengan sistem penyusunan anggaran yang tidak memungkinkan implementasi program baru secara langsung, klaim keberhasilan dalam 100 hari pertama lebih tepat disebut sebagai pencitraan politik daripada cerminan kinerja nyata. Masyarakat perlu memahami bahwa penilaian terhadap seorang pemimpin tidak bisa didasarkan pada periode sesingkat itu, melainkan pada capaian nyata yang terlihat dalam jangka panjang. Oleh karena itu, penting bagi publik untuk tidak terjebak dalam retorika 100 hari kerja dan lebih kritis dalam menilai kepemimpinan berdasarkan fakta dan data yang objektif.

Get real time update about this post categories directly on your device, subscribe now.

Unsubscribe
ADVERTISEMENT
Previous Post

MENJAWAB PANEN DI MUSIM HUJAN

Next Post

Beberapa Manfaat Air Kelapa Muda untuk Kesehatan

Ali Syarief

Ali Syarief

Related Posts

Kontroversi Maman Abdurrahman Seret Nama Fadli Zon, Ini Persamaan dan Perbedaannya!
Aya Aya Wae

Kontroversi Maman Abdurrahman Seret Nama Fadli Zon, Ini Persamaan dan Perbedaannya!

July 8, 2025
Finally, Mr. Kasmujo Said: Bukan Pembimbing Skripsi, Neither Academic-nya
Cross Cultural

Kejujuran Itu Bercahaya Spirit: Pengunci Moral di Tengah Kegilaan Politik

July 8, 2025
Feature

TRISULA WEDHA: Filosofi Lurus, Benar, dan Jujur untuk Tata Negara Sejati

July 8, 2025
Next Post
Beberapa Manfaat Air Kelapa Muda untuk Kesehatan

Beberapa Manfaat Air Kelapa Muda untuk Kesehatan

Siapa Pengganti STY Patrck  Kluivert atau Louis van Gaal Atau Keduanya Bertandem . ?

Hadir di Jakarta, Patrick Kluivert Berencana Bertemu Pemain, Kunjungi GBK

Notifikasi Berita

Subscribe

STAY CONNECTED

ADVERTISEMENT

Reporters' Tweets

Pojok KSP

  • All
  • Pojok KSP
Bereaksi Terhadap Aktifitas OTT KPK, Luhut Minta KPK ke Surga
Feature

Ilmu Seribu Bayangan Luhut Pandjaitan

by Karyudi Sutajah Putra
July 5, 2025
0

Oleh: Karyudi Sutajah Putra, Analis Politik Konsultan dan Survei Indonesia (KSI) Jakarta - Luhut Binsar Pandjaitan sepertinya punya ilmu seribu...

Read more
Perekat Nusantara Ultimatum Gibran: Mundur atau Dimundurkan!

Perekat Nusantara Ultimatum Gibran: Mundur atau Dimundurkan!

July 3, 2025
Jakarta Akan Punya RS Internasional 20 Triliun

Jakarta Akan Punya RS Internasional 20 Triliun

June 26, 2025
Prev Next
ADVERTISEMENT
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Pernyataan WAPRES Gibran Menjadi Bahan Tertawaan Para Ahli Pendidikan.

Pernyataan WAPRES Gibran Menjadi Bahan Tertawaan Para Ahli Pendidikan.

November 16, 2024
Zalimnya Nadiem Makarim

Zalimnya Nadiem Makarim

February 3, 2025
Beranikah Prabowo Melawan Aguan?

Akhirnya Pagar Laut Itu Tak Bertuan

January 29, 2025
Borok Puan dan Pramono Meletup Lagi – Kasus E-KTP

Borok Puan dan Pramono Meletup Lagi – Kasus E-KTP

January 6, 2025
Copot Kapuspenkum Kejagung!

Copot Kapuspenkum Kejagung!

March 13, 2025
Setelah Beberapa Bulan Bungkam, FIFA Akhirnya Keluarkan Laporan Resmi Terkait Rumput JIS

Setelah Beberapa Bulan Bungkam, FIFA Akhirnya Keluarkan Laporan Resmi Terkait Rumput JIS

May 19, 2024
Salim Said: Kita Punya Presiden KKN-nya Terang-terangan

Salim Said: Kita Punya Presiden KKN-nya Terang-terangan

24
Rahasia Istana Itu Dibuka  Zulkifli Hasan

Rahasia Istana Itu Dibuka  Zulkifli Hasan

18
Regime Ini Kehilangan Pengunci Moral (Energi Ketuhanan) – “ Pemimpin itu Tak Berbohong”

Regime Ini Kehilangan Pengunci Moral (Energi Ketuhanan) – “ Pemimpin itu Tak Berbohong”

8
Menguliti : Kekayaan Gibran dan Kaesang

Menguliti : Kekayaan Gibran dan Kaesang

7
Kemana Demonstrasi dan Protes Mahasiswa Atas Kenaikan BBM Bermuara?

Kemana Demonstrasi dan Protes Mahasiswa Atas Kenaikan BBM Bermuara?

4
Kemenag Bantah Isu Kongkalikong Atur 1 Ramadan

Kemenag Bantah Isu Kongkalikong Atur 1 Ramadan

4
Komaruddin Hidayat Golongan Profesor Bodrex Pengangguran, Makanya Cari Kerja di Dewan Pers

Komaruddin Hidayat Golongan Profesor Bodrex Pengangguran, Makanya Cari Kerja di Dewan Pers

July 8, 2025
Kontroversi Maman Abdurrahman Seret Nama Fadli Zon, Ini Persamaan dan Perbedaannya!

Kontroversi Maman Abdurrahman Seret Nama Fadli Zon, Ini Persamaan dan Perbedaannya!

July 8, 2025
Finally, Mr. Kasmujo Said: Bukan Pembimbing Skripsi, Neither Academic-nya

Kejujuran Itu Bercahaya Spirit: Pengunci Moral di Tengah Kegilaan Politik

July 8, 2025

TRISULA WEDHA: Filosofi Lurus, Benar, dan Jujur untuk Tata Negara Sejati

July 8, 2025
Mungkinkah Papua Tetap Bersama NKRI atau Lepas? – Gimana Bran?

Mungkinkah Papua Tetap Bersama NKRI atau Lepas? – Gimana Bran?

July 8, 2025
Gibran di Tengah Petarung, Petaka, dan Papua: Kilat yang Belum Siap Menyambar

Gibran di Tengah Petarung, Petaka, dan Papua: Kilat yang Belum Siap Menyambar

July 8, 2025

Group Link

ADVERTISEMENT
Fusilat News

To Inform [ Berita-Pendidikan-Hiburan] dan To Warn [ Public Watchdog]. Proximity, Timely, Akurasi dan Needed.

Follow Us

About Us

  • About Us

Recent News

Komaruddin Hidayat Golongan Profesor Bodrex Pengangguran, Makanya Cari Kerja di Dewan Pers

Komaruddin Hidayat Golongan Profesor Bodrex Pengangguran, Makanya Cari Kerja di Dewan Pers

July 8, 2025
Kontroversi Maman Abdurrahman Seret Nama Fadli Zon, Ini Persamaan dan Perbedaannya!

Kontroversi Maman Abdurrahman Seret Nama Fadli Zon, Ini Persamaan dan Perbedaannya!

July 8, 2025

Berantas Kezaliman

Sedeqahkan sedikit Rizki Anda Untuk Memberantas Korupsi, Penyalahgunaan kekuasaan, dan ketidakadilan Yang Tumbuh Subur

BCA No 233 146 5587

© 2021 Fusilat News - Impartial News and Warning

No Result
View All Result
  • Home
  • News
    • Politik
    • Pemilu
    • Criminal
    • Economy
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Sport
    • Jobs
  • Feature
  • World
  • Japan
    • Atarashi Watch On
    • Japan Supesharu
    • Cross Cultural
    • Study
    • Alumni Japan
  • Science & Cultural
  • Consultants
    • Law Consultants
    • Spiritual Consultant
  • Indonesia at Glance
  • Sponsor Content

© 2021 Fusilat News - Impartial News and Warning

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

 

Loading Comments...