Jika Anies serius maju menjadi Gubernur atau kepala daerah Daerah Khusus Jakarta (DKJ) dan telah menyerahkan persyaratan di KPU DKI Jakarta, maka Prof. Eggi Sudjana dan Azam Khan dari TPUA, Damai Hari Lubis dan Arvid Dwi Saktyo dari AAB, serta Ustad Habib Noval Bamu’min dari KORLABI, akan menghimbau seluruh anggota, simpatisan, serta para sahabat dan keluarga untuk tidak memilih Anies di Pilkada DKJ 2024.
Alasan Utama:
Mereka menilai Anies bukanlah seorang pemimpin yang proaktif dan progresif. Berdasarkan data empirik dari putaran Pilpres 2024 dan sidang MK, Anies dianggap tidak memiliki jiwa kepemimpinan yang kuat.
Kritik Terhadap Anies:
1. Tidak Proaktif: Anies dinilai pasrah dan tidak berani bersuara keras melawan rezim yang ada.
2. Kurang Kepemimpinan: Dia dianggap tidak mampu memimpin upaya non-litigasi yang progresif.
3. Tidak Berani Menghadapi Ketidakadilan: Anies dianggap diam dalam menghadapi ketidakadilan, termasuk tragedi di Tol KM.50 dan ketidakadilan terhadap tokoh ulama besar.
Pujian untuk Anies:
Meski demikian, Anies diakui pintar, cerdas, inovatif, dan jujur, serta berhasil membangun Jakarta dengan berbagai penghargaan dari BPK dan lembaga lainnya.
Kesimpulan:
Meskipun memiliki beberapa kelebihan, kelemahan utama Anies dalam hal kepemimpinan dan keberanian menghadapi ketidakadilan membuatnya tidak layak didukung. Mereka akan mencari pemimpin yang tidak hanya jujur dan cerdas, tetapi juga proaktif, progresif, dan berakhlak mulia untuk masa depan yang lebih baik.
Pengumuman Resmi:
Himbauan ini akan disampaikan secara resmi melalui surat berlogo tiga kelompok atau acara podcast.