Jakarta, FusilatNews,- Keikut sertaannya sebagai Calon Presiden/wakil Presiden pada Pilpres 24, adalah untuk yang ke empat kalinya. Bila kelak jadi Presiden RI yang ke 8, maka narasi yang akan lahir adalah ”there is no end for the fighting soldier”. Tak mengenal berhenti bagi prajurit perjuang. Tapi bila kalah nanti, orang tak akan pernah segan pula untuk mengatakan “contoh sosok orang yang haus kekuasaan”.
Orang tak akan pernah bisa mengerti, dibalik apa yang ia katakan, “demi menyelematkan Indonesia”,ketika menerima tawaran sebagai Menhan RI, selesai tarung hancur-hancuran dengan lawan diamteralnya, Jokowi, pada Pilpres 2019 yang lalu. Berani memejamkan mata dan menyumpal telinganya, lalu meninggalkan fanatisme para pendukungnya. Yang sesungguhnya, mereka adalah yang tidak mau mendukung Jokowi, pada waktu itu. Tapi puncak dari itu semua adalah, idealisme partai yang dikampanyekannya, tergadaikan ketika deal menerima tawaran jabatan sebagai Menhan RI itu.
Misteri yang ada dalam dirinya, tak pernah terungkap siapa Prabowo itu. Secara ekonomi, Ia termasuk orang yang terkaya. Karir dalam militer, termasuk yang sukses. Kiprah dalam politik, ia termasuk sosok sebagai the king maker. Tetapi rupanya, jabatan Presiden adalah cara bagaimana Ia menyelesaikan aktualisasi dirinya.
Silahkan, simak, siapa dan kisahnya, sebagai berikut :
Letnan Jenderal TNI (Purn.) H. Prabowo Subianto Djojohadikusumo (lahir 17 Oktober 1951) adalah seorang politisi, pengusaha, dan perwira tinggi militer Indonesia. Ia menempuh pendidikan dan jenjang karier militer selama 28 tahun sebelum berkecimpung dalam dunia bisnis dan politik. Pada tanggal 23 Oktober 2019, Prabowo dilantik menjadi Menteri Pertahanan ke-26 Republik Indonesia dalam Kabinet Indonesia Maju untuk periode 2019 hingga 2024.[2]
Sebagai Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto bersama Hatta Rajasa, maju sebagai calon Presiden Indonesia ke-7 dalam pemilihan umum 2014, namun diungguli oleh pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla. Ia kembali mencalonkan diri sebagai presiden pada pemilihan umum Presiden Indonesia 2019, berpasangan dengan Sandiaga Uno.
Lahir di Jakarta, masa kecil Prabowo sebagai putra ekonom Soemitro Djojohadikoesoemo banyak dilewatkan di luar negeri bersama orang tuanya. Minatnya pada dunia militer dipengaruhi oleh pamannya, Soebianto Djojohadikusumo yang gugur dalam Pertempuran Lengkong. Selepas lulus dari Akademi Militer di Magelang pada tahun 1974 sebagai seorang letnan dua, ia menjadi salah satu komandan operasi termuda dalam sejarah Angkatan Darat saat memimpin operasi Tim Nanggala di Timor Timur. Kariernya melejit setelah menjabat sebagai Wakil Komandan Detasemen Penanggulangan Teror di Komando Pasukan Khusus pada tahun 1983. Pada tahun 1996, Prabowo diangkat sebagai sebagai Komandan Jenderal pada korps tersebut. Saat menjabat, ia memimpin operasi pembebasan sandera di Mapenduma. Ketika jatuhnya Presiden Soeharto, ayah mertuanya, pada bulan Mei 1998, Prabowo sedang menjabat sebagai Panglima Komando Cadangan Strategis.
Setelah diberhentikan dari dinas militer, Prabowo menghabiskan waktu di Yordania dan di beberapa negara Eropa. Sekembalinya ke Indonesia, ia menekuni dunia bisnis, mengikuti jejak adiknya Hashim Djojohadikusumo yang merupakan seorang konglomerat. Bisnis Prabowo meliputi sedikitnya 27 perusahaan yang bergerak pada sektor-sektor yang berbeda. Pada tahun 2008, ia mendirikan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra). Selain itu, ia juga aktif sebagai ketua di Himpunan Kerukunan Tani Indonesia dan Ikatan Pencak Silat Indonesia.