“Dengan China tadi Pak Presiden juga menerima PM China dan tadi membahas tentang bebeapa kerja sama diantaranya pengiriman komoditas kita ke China seperti sarang burung walet, kemudian perikanan buah buahan seperti durian dan selain itu juga membicarakan realisasi investasi di Kaltara dan beberapa investasi yang ekspansi maupun yang baru di Indonesia,” tutur Bahlil.
Jakarta – Fusilatnews – Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menceritakan pertemuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol dan Perdana Menteri China Li Qiang. Yoon Suk Yeol dan Li Qiang dikatakan sangat berminat untuk berinvestasi di Ibu Kota Nusantara (IKN).
“Kedua negara juga membahas IKN baik Korea maupun PM China. Mereka akan sudah akan menurunkan tim lebih detil lagi jadi baik Korea maupun China mereka sangat berminat sekali,” kata Bahlil saat mendampingi Jokowi dalam pertemuan bilateral bersama Presiden Yoon Suk Yeol dan PM Li Qiang, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat (8/9).
“Mereka senang sekali mereka yang malah berminat, itu justru dalam diskusi dengan Bapak Presiden dengan mereka itu idenya bukan dari Bapak Presiden justru dari PM China maupun Presiden Korea,” imbuh dia.
Bahlil menuturkan, baik Yoon Suk Yeol maupun Li Qiang menyampaikan minatnya untuk berinvestasi pada beberapa bidang di IKN. Namun, Bahlil tidak menjelaskan lebih jauh perihal bidang apa saja yang menarik minat Korea Selatan dan China.
“Dengan China tadi Pak Presiden juga menerima PM China dan tadi membahas tentang bebeapa kerja sama diantaranya pengiriman komoditas kita ke China seperti sarang burung walet, kemudian perikanan buah buahan seperti durian dan selain itu juga membicarakan realisasi investasi di Kaltara dan beberapa investasi yang ekspansi maupun yang baru di Indonesia,” tutur Bahlil.
Lantas, apa respons Jokowi terhadap minat kedua kepala negara tersebut?
“Lalu Presiden Jokowi menanggapi jadi respons global dalam beberapa negara terkait investasi di IKN positif dan saya optimis banget,” ujar Bahlil.
Bahlil melanjutkan, dalam pertemuan itu, Jokowi dan PM China juga membahas kerja sama terkait pengiriman komoditas Indonesia ke China seperti sarang burung walet, durian, dan lain sebagainya.
“Dan Bapak Presiden dengan PM bersepakat ditindak lanjuti di level teknis,” pungkas Bahlil.