Berdasarkan situs resmi MUI, Ponpes Al Zaitun berskap kontroversial bahkan sejak puluhan tahun lalu. MUI melalui bentukan tim peneliti khusus sudah mengungkap sederet fakta dan temuan pada 2002. Kajian pustaka dan dokumentasi dilakukan selama empat bulan. Kontroversi itu ternyata bersangkut erat dengan doktrin ajaran, afiliasi kelembagaan, dan konsep keagamaan yang dipahaminya.
Jakarta – Fusilatnews – Setelah mendapat arahan dari Menkopolhukam Mahfud Md dan Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo, Kabareskrim Komjen Pol Agus Andrianto segera melakukan penyelidikan atas dugaan tindak pidana penistaan agama di Pondok Pesantren Al Zaytun.
“Ini sudah dirapatkan oleh pak Menkopolhukam kemudian beliau juga arahkan secara langsung kepada kami,” kata Agus kepada wartawan di Mabes Polri, Senin (26/6)
Agus juga menegasmengatakan, Menkopolhukam Mahfud Md nantinya juga akan membentuk tim khusus untuk memperkuat aparat Bareskrim Polri dalam melakukan penyelidikan kasus tersebut.
“Kemarin kami sudah terima satu laporan dari masyarakat terkait adanya dugaan tindak pidana penistaan agama yang dilakukan oleh pengasuh pondok pesantren Al Zaytun, dan ini akan kami lakukan langkah-langkah penyelidikan,” kata Agus.
Berdasarkan situs resmi MUI, Ponpes Al Zaitun berskap kontroversial bahkan sejak puluhan tahun lalu. MUI melalui bentukan tim peneliti khusus sudah mengungkap sederet fakta dan temuan pada 2002. Kajian pustaka dan dokumentasi dilakukan selama empat bulan. Kontroversi itu ternyata bersangkut erat dengan doktrin ajaran, afiliasi kelembagaan, dan konsep keagamaan yang dipahaminya.
“Bahkan, beberapa pihak menilai pesantren ini sesat dan berbahaya,” kata pihak MUI, dilansir dari mui.or.id.
Pesantren Al Zaytun mendapat sorotan masyarakat baru-baru ini lantaran pimpinannya, Panji Gumilang, dinilai memberikan ajaran sesat. Ajaran tersebut antara lain mencampur jemaah pria dan wanita dalam satu saf, membolehkan zina dan dosanya bisa ditebus dengan uang, serta akan mendirikan pesantren Kristen. Dalam sebuah pidatonya, Panji Gumilang juga mengaku dirinya beraliran komunisme.