Perang Israel di Gaza yang terkepung, yang kini memasuki hari ke-250, telah menewaskan sedikitnya 37.164 warga Palestina – 71% di antaranya adalah wanita, anak-anak dan bayi –– dan melukai 84.832 orang dengan lebih dari 10.000 orang diyakini terkubur di bawah puing-puing rumah yang dibom.
TRT World – Fusilatnews – Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken akan melakukan pembicaraan dengan mediator utama Qatar setelah Hamas memberikan jawaban positif terhadap proposal gencatan senjata yang didukung DK PBB di Gaza
Blinken, yang mengunjungi empat negara di Timur Tengah, akan bertemu dengan pimpinan tertinggi Qatar, yang telah mengirimkan pesan kepada kelompok perlawanan Palestina, Hamas.
Hamas, menanggapi rencana yang ditetapkan pada 31 Mei oleh Presiden Joe Biden, mengusulkan amandemen pada Selasa malam termasuk jadwal gencatan senjata dan penarikan penuh pasukan Israel dari Gaza, menurut sumber yang mengetahui pembicaraan tersebut.
Rencana Biden menyerukan penarikan Israel dari “pusat populasi besar” dan gencatan senjata selama enam minggu, yang kemudian akan diperpanjang ketika para perunding mencapai kesepakatan permanen.
Tanggapan Hamas terhadap usulan kesepakatan gencatan senjata di Gaza “membuka jalan lebar” untuk mencapai kesepakatan, kata Izzat al-Rishq, anggota biro politik Hamas.
Respons gerakan ini “bertanggung jawab, serius dan positif,” kata al-Rishq dalam sebuah pernyataan.
Amerika Serikat sedang “mengevaluasi” tanggapan resmi Hamas terhadap proposal terbaru untuk gencatan senjata di Gaza yang terkepung, kata Gedung Putih.
Washington telah menerima “balasan yang disampaikan Hamas ke Qatar dan Mesir, dan kami sedang mengevaluasinya saat ini,” kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional John Kirby kepada wartawan, namun menolak memberikan rincian mengenai isinya.
Juru bicara Hamas Jihad Taha mengatakan tanggapan yang diberikan termasuk “amandemen yang menegaskan gencatan senjata, penarikan diri, rekonstruksi dan pertukaran (tahanan).” Taha tidak menjelaskan lebih lanjut.
Sementara itu Seorang anak Palestina tewas dan beberapa orang terluka dalam penembakan Israel terhadap sebuah rumah di kota Rafah di Gaza selatan, media lokal melaporkan.
Menurut kantor berita resmi Palestina WAFA, para pejabat kesehatan mengatakan bahwa Israel menargetkan sebuah rumah di lingkungan Nasr di Rafah utara.
Pesawat-pesawat tempur Israel juga membom sebuah rumah di lingkungan Shuja’iyya di timur Kota Gaza, namun tidak ada informasi yang dibagikan mengenai apakah ada korban jiwa atau cedera.
PBB telah menambahkan pasukan bersenjata dan pendudukan Israel ke dalam “pihak yang melakukan pelanggaran berat yang berdampak pada anak-anak dalam situasi konflik bersenjata,” menurut sebuah laporan.
Dilihat oleh kantor berita Anadolu, laporan yang belum dirilis, berisi data untuk tahun 2023, menyatakan: “Pada tahun 2023, kekerasan terhadap anak-anak dalam konflik bersenjata mencapai tingkat ekstrem, dengan peningkatan pelanggaran berat yang mengejutkan sebesar 21 persen. ”
Laporan tersebut mencatat adanya peningkatan sebesar 35 persen dalam insiden yang mengakibatkan kematian dan luka-luka pada anak-anak dibandingkan tahun sebelumnya. Laporan tersebut mengatakan: “Perserikatan Bangsa-Bangsa memverifikasi 32.990 pelanggaran berat, dimana 30.705 di antaranya dilakukan pada tahun 2023 dan 2.285 dilakukan lebih awal namun diverifikasi pada tahun 2023. .”