• Login
ADVERTISEMENT
  • Home
  • News
    • Politik
    • Pemilu
    • Criminal
    • Economy
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Sport
    • Jobs
  • Feature
  • World
  • Japan
    • Atarashi Watch On
    • Japan Supesharu
    • Cross Cultural
    • Study
    • Alumni Japan
  • Science & Cultural
  • Consultants
    • Law Consultants
    • Spiritual Consultant
  • Indonesia at Glance
  • Sponsor Content
No Result
View All Result
  • Home
  • News
    • Politik
    • Pemilu
    • Criminal
    • Economy
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Sport
    • Jobs
  • Feature
  • World
  • Japan
    • Atarashi Watch On
    • Japan Supesharu
    • Cross Cultural
    • Study
    • Alumni Japan
  • Science & Cultural
  • Consultants
    • Law Consultants
    • Spiritual Consultant
  • Indonesia at Glance
  • Sponsor Content
No Result
View All Result
Fusilat News
No Result
View All Result
ADVERTISEMENT
Home Birokrasi

Dari NKKBS ke Vasektomi: Ketika Visi Ditinggalkan, Kebijakan Jadi Benda Mati

Ali Syarief by Ali Syarief
May 4, 2025
in Birokrasi, Feature, Layanan Publik
0
Ketidakpuasan Masyarakat terhadap Pemerintahan Jokowi: Nepotisme dan Korupsi Mendominasi Polling Online, Berbeda dengan Hasil Survei Kompas
Share on FacebookShare on Twitter

Di masa Orde Baru, keluarga berencana (KB) bukan sekadar metode kontrasepsi; ia adalah visi kebangsaan. Negara menggulirkan program NKKBS—Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera—dengan segala kekuatan naratif dan strukturalnya. Dari iklan televisi hingga penyuluhan desa, dari penyuluh lapangan hingga poster di puskesmas, negara hadir dengan satu semangat: menyejahterakan rakyat melalui pengendalian jumlah anak. Di balik jargon “Dua Anak Cukup”, ada imajinasi tentang manusia Indonesia masa depan yang lebih sehat, lebih berpendidikan, dan lebih berdaya.

Tapi kini, di era ketika negara makin sering berbicara seperti korporasi, dan rakyat kian diposisikan seperti obyek statistik, keluarga berencana tidak lagi menjadi visi. Ia menjadi sekadar instrumen teknokratis. Dan ketika alat tidak lagi dibingkai visi, maka ia bisa menjadi alat kekerasan yang membungkam nalar dan menggusur moral.

Lihat saja usulan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, yang ingin menjadikan vasektomi sebagai syarat untuk mendapatkan bantuan sosial (bansos). Sebuah pemikiran yang, dengan segala hormat, lebih menyerupai logika manajerial pabrik daripada etika pemerintahan demokratis.

Ketika syarat bansos dikaitkan dengan pemotongan potensi reproduksi permanen, maka negara bukan lagi sekadar mengatur—ia memaksa, menentukan siapa yang pantas hidup, siapa yang boleh berkembang biak, siapa yang dianggap beban, dan siapa yang dinilai layak ditolong.

Ketua Bidang Keagamaan PBNU, Gus Fahrur, dengan tepat menyebut kebijakan ini sebagai sesuatu yang “menyedihkan”. Bagaimana tidak? Kemiskinan diperlakukan seperti dosa turunan yang harus ditebus dengan pengorbanan biologis. Orang miskin seakan diminta “menebus” bantuan negara dengan alat vital mereka. Kebijakan ini bahkan tidak mempedulikan fakta bahwa vasektomi bersifat permanen, berbeda dari alat kontrasepsi yang bersifat sementara dan bisa disesuaikan dengan kondisi atau kepercayaan seseorang.

Orde Baru memang otoriter, tetapi mereka memahami satu hal penting: membentuk masa depan harus dimulai dari membentuk kesadaran, bukan sekadar memaksa tindakan. NKKBS hadir dalam bingkai besar pembangunan manusia. Ada penyuluhan, kampanye budaya, pendekatan berbasis agama, hingga peran aktif tokoh masyarakat. Program KB menjadi gerakan sosial yang melibatkan hati dan pikiran rakyat.

Di era Prabowo ini, banyak program terasa mentah—seperti belum melewati proses berpikir mendalam, tak punya akar filosofis, dan yang paling menyedihkan: tak punya empati. Segalanya tampak dirancang dari atas, dari balik meja rapat, bukan dari pemahaman lapangan. Kebijakan dibuat berdasarkan logika teknis: anggaran, target angka, efisiensi. Tapi rakyat bukan angka, dan kebijakan sosial tidak bisa ditimbang seperti logistik.

Usulan vasektomi sebagai syarat bansos juga mencerminkan gagalnya elite memahami generik dari konsep KB itu sendiri. KB bukan hanya tentang membatasi kelahiran. Ia adalah tentang membangun keluarga yang siap secara mental, sosial, dan ekonomi. Ia adalah bagian dari pembangunan manusia. Bukan sekadar urusan rahim atau testis.

Sayangnya, di tangan mereka yang tidak paham visi, alat menjadi senjata. Dan ketika negara menggunakan bansos—yang seharusnya menjadi hak dasar warga negara miskin—sebagai alat paksaan kebijakan, maka kita telah menyaksikan transformasi negara kesejahteraan menjadi negara kalkulatif, yang menimbang nilai hidup manusia berdasarkan jumlah anak dan angka pengeluaran.

Di sinilah ironi besar itu lahir: saat Orde Baru—dengan segala otoritarianismenya—masih bisa menempatkan KB dalam kerangka pembangunan manusia, era demokrasi hari ini justru gagal memberi makna pada kebijakan yang menyangkut martabat dan hak dasar rakyat.

Jika negara ingin mengendalikan kelahiran, mulailah dengan edukasi, bukan paksaan. Jika negara ingin rakyatnya sejahtera, mulailah dari keadilan sosial, bukan syarat bantuan yang melecehkan harkat.

Dan jika negara ingin dipercaya, ia harus berhenti memanfaatkan kemiskinan sebagai alasan untuk memperkosa pilihan hidup rakyat.

 

Get real time update about this post categories directly on your device, subscribe now.

Unsubscribe
ADVERTISEMENT
Previous Post

Pergeseran Norma dari Profesi ke Setiap Orang adalah Pewarta: Tantangan dan Harapan di Era AI

Next Post

Gabah Basah, Beras Runtuh: Risiko Kualitas dalam Kebijakan Bulog

Ali Syarief

Ali Syarief

Related Posts

Tambah Dana Parpol: Cara Murahan KPK Tarik Simpati DPR
Feature

Tambah Dana Parpol: Cara Murahan KPK Tarik Simpati DPR

May 24, 2025
DATA PRIBADI SPESIFIK & UMUM : Polemik Ijazah Presiden VII Joko Widodo
Feature

Polemik Ijazah yang Tak Kunjung Usai Akibat Ulah Jokowi Sendiri

May 24, 2025
Feature

Indonesia Negara Rechtsstaat, Bukan Negara Maksiat

May 24, 2025
Next Post
KEMANA ARAH KETAHANAN PANGAN KE DEPAN ?

Gabah Basah, Beras Runtuh: Risiko Kualitas dalam Kebijakan Bulog

Tak Satu Pun Pasal Bisa Menghukum Mereka yang Taat pada Perintah UU

Kejahatan Berikutnya "Menggunakan Instrumen Lembaga Negara Untuk Membungkam Mereka Yg Merasa MemFitnah"

Notifikasi Berita

Subscribe

STAY CONNECTED

ADVERTISEMENT

Reporters' Tweets

Pojok KSP

  • All
  • Pojok KSP
Tambah Dana Parpol: Cara Murahan KPK Tarik Simpati DPR
Feature

Tambah Dana Parpol: Cara Murahan KPK Tarik Simpati DPR

by Karyudi Sutajah Putra
May 24, 2025
0

Oleh: Karyudi Sutajah Putra, Calon Pimpinan KPK 2019-2024 Jakarta - Tak ada hujan, tak ada badai, tiba-tiba Wakil Ketua Komisi...

Read more
DATA PRIBADI SPESIFIK & UMUM : Polemik Ijazah Presiden VII Joko Widodo

Polemik Ijazah yang Tak Kunjung Usai Akibat Ulah Jokowi Sendiri

May 24, 2025
Seruan Palestina Merdeka Kembali Menggema

Seruan Palestina Merdeka Kembali Menggema

May 23, 2025
Prev Next
ADVERTISEMENT
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Pernyataan WAPRES Gibran Menjadi Bahan Tertawaan Para Ahli Pendidikan.

Pernyataan WAPRES Gibran Menjadi Bahan Tertawaan Para Ahli Pendidikan.

November 16, 2024
Zalimnya Nadiem Makarim

Zalimnya Nadiem Makarim

February 3, 2025
Beranikah Prabowo Melawan Aguan?

Akhirnya Pagar Laut Itu Tak Bertuan

January 29, 2025
Borok Puan dan Pramono Meletup Lagi – Kasus E-KTP

Borok Puan dan Pramono Meletup Lagi – Kasus E-KTP

January 6, 2025
Copot Kapuspenkum Kejagung!

Copot Kapuspenkum Kejagung!

March 13, 2025
Setelah Beberapa Bulan Bungkam, FIFA Akhirnya Keluarkan Laporan Resmi Terkait Rumput JIS

Setelah Beberapa Bulan Bungkam, FIFA Akhirnya Keluarkan Laporan Resmi Terkait Rumput JIS

May 19, 2024
Salim Said: Kita Punya Presiden KKN-nya Terang-terangan

Salim Said: Kita Punya Presiden KKN-nya Terang-terangan

24
Rahasia Istana Itu Dibuka  Zulkifli Hasan

Rahasia Istana Itu Dibuka  Zulkifli Hasan

18
Regime Ini Kehilangan Pengunci Moral (Energi Ketuhanan) – “ Pemimpin itu Tak Berbohong”

Regime Ini Kehilangan Pengunci Moral (Energi Ketuhanan) – “ Pemimpin itu Tak Berbohong”

8
Menguliti : Kekayaan Gibran dan Kaesang

Menguliti : Kekayaan Gibran dan Kaesang

7
Kemana Demonstrasi dan Protes Mahasiswa Atas Kenaikan BBM Bermuara?

Kemana Demonstrasi dan Protes Mahasiswa Atas Kenaikan BBM Bermuara?

4
Kemenag Bantah Isu Kongkalikong Atur 1 Ramadan

Kemenag Bantah Isu Kongkalikong Atur 1 Ramadan

4
Iran Terus Bertahan; AS Makin Memahami Posisi Nuklir Teheran

Iran Terus Bertahan; AS Makin Memahami Posisi Nuklir Teheran

May 24, 2025
Tambah Dana Parpol: Cara Murahan KPK Tarik Simpati DPR

Tambah Dana Parpol: Cara Murahan KPK Tarik Simpati DPR

May 24, 2025
Temuan Komnas Ham Terkait Peledakan Amunisi Kadaluarsa di Cibalong Garut

Temuan Komnas Ham Terkait Peledakan Amunisi Kadaluarsa di Cibalong Garut

May 24, 2025
Lansia dan Janji Tanah Suci – “Sastro Wasiyo Berangkat Haji di Usia 95 Tahun”

Lansia dan Janji Tanah Suci – “Sastro Wasiyo Berangkat Haji di Usia 95 Tahun”

May 24, 2025
Trump Larang Mahasiswa Asing di Harvard: Nasib Mahasiswa Indonesia di Ujung Tanduk

Trump Larang Mahasiswa Asing di Harvard: Nasib Mahasiswa Indonesia di Ujung Tanduk

May 24, 2025
14.892 Paket Air Zam-zam, Siap Didistribusikan ke Jemaah Haji, Sudah Tiba di Embarkasi Solo

14.892 Paket Air Zam-zam, Siap Didistribusikan ke Jemaah Haji, Sudah Tiba di Embarkasi Solo

May 24, 2025

Group Link

ADVERTISEMENT
Fusilat News

To Inform [ Berita-Pendidikan-Hiburan] dan To Warn [ Public Watchdog]. Proximity, Timely, Akurasi dan Needed.

Follow Us

About Us

  • About Us

Recent News

Iran Terus Bertahan; AS Makin Memahami Posisi Nuklir Teheran

Iran Terus Bertahan; AS Makin Memahami Posisi Nuklir Teheran

May 24, 2025
Tambah Dana Parpol: Cara Murahan KPK Tarik Simpati DPR

Tambah Dana Parpol: Cara Murahan KPK Tarik Simpati DPR

May 24, 2025

Berantas Kezaliman

Sedeqahkan sedikit Rizki Anda Untuk Memberantas Korupsi, Penyalahgunaan kekuasaan, dan ketidakadilan Yang Tumbuh Subur

BCA No 233 146 5587

© 2021 Fusilat News - Impartial News and Warning

No Result
View All Result
  • Home
  • News
    • Politik
    • Pemilu
    • Criminal
    • Economy
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Sport
    • Jobs
  • Feature
  • World
  • Japan
    • Atarashi Watch On
    • Japan Supesharu
    • Cross Cultural
    • Study
    • Alumni Japan
  • Science & Cultural
  • Consultants
    • Law Consultants
    • Spiritual Consultant
  • Indonesia at Glance
  • Sponsor Content

© 2021 Fusilat News - Impartial News and Warning

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

 

Loading Comments...