Jakarta – FusilatNews – Patrick Kluivert resmi ditunjuk sebagai pelatih kepala Timnas Indonesia. Dalam melatih Skuad Garuda, Kluivert akan dibantu oleh sejumlah asisten pelatih dari Belanda seperti Alex Pastoor dan Denny Landzaat. Selain itu, terdapat dua pelatih lokal Indonesia yang turut bergabung sebagai asisten pelatih. Hal ini disampaikan oleh PSSI dalam rilis resmi mereka pada Rabu (8/1/2025).
Kabar pengangkatan Kluivert ini juga diumumkan melalui akun Instagram resmi Timnas Indonesia, @timnasindonesia, pada Selasa (7/1/2025) pukul 15.26 WIB.
Profil Patrick Kluivert
Patrick Stephan Kluivert merupakan salah satu striker tajam yang menghiasi sepak bola dunia di era 1990-an dan awal 2000-an. Mantan pemain kelahiran Amsterdam, Belanda, pada 1 Juli 1976 ini pernah membela klub-klub besar Eropa seperti Ajax Amsterdam, AC Milan, dan FC Barcelona.
Sebagai pemain, Kluivert mencatatkan berbagai prestasi gemilang, di antaranya:
- Liga Champions UEFA (1995) bersama Ajax Amsterdam.
- Piala Super Eropa (1995) bersama Ajax.
- La Liga (1998-1999) bersama FC Barcelona.
Setelah pensiun sebagai pemain profesional pada 2008, Kluivert memulai karier kepelatihannya. Ia mengawali langkahnya sebagai pelatih penyerang di AZ Alkmaar. Sejak saat itu, Kluivert telah menempuh berbagai perjalanan dalam dunia kepelatihan:
- Asisten Pelatih
- Brisbane Roar (Australia)
- NEC Nijmegen (Belanda)
- Timnas Belanda (2014) – Bersama Louis van Gaal, ia membantu Belanda meraih peringkat ketiga di Piala Dunia FIFA 2014.
- Timnas Kamerun (2018-2019).
- Pelatih Kepala
- FC Twente II (Belanda).
- Ajax Amsterdam U-19 (Belanda).
- Timnas Curacao – Ia sukses membawa Curacao tampil kompetitif di turnamen regional CONCACAF dalam tiga periode berbeda (2015–2021).
- Adana Demirspor (Turki) – Posisi terakhirnya sebelum melatih Timnas Indonesia.
Karier di Adana Demirspor
Kluivert bergabung dengan Adana Demirspor pada 2022 sebagai pelatih kepala di Liga Süper Lig Turki. Meski sempat menunjukkan performa menjanjikan, masa jabatannya berakhir pada Desember 2023 setelah serangkaian hasil buruk, dengan hanya satu kemenangan dalam enam pertandingan terakhir.