Fusilatnews.com – Israel mengancam akan membalas setelah Iran meluncurkan serangkaian rudal balistik yang menargetkan instalasi militer dan keamanan utama di Israel. Serangan ini diduga sebagai respons terhadap operasi militer Israel di Gaza, Lebanon, dan pembunuhan pemimpin Hamas, Hizbullah, serta Korps Garda Revolusi Islam (IRGC).
Pasca serangan rudal tersebut, IRGC memperingatkan Israel bahwa setiap tindakan balasan akan mendapat respons yang menghancurkan. Sementara itu, Israel terus melancarkan serangan di Lebanon, mendorong evakuasi lebih lanjut di pinggiran selatan Beirut. Di Gaza, korban tewas terus meningkat, dengan lebih dari 41.000 orang dilaporkan tewas sejak eskalasi dimulai pada Oktober. Israel juga mencatatkan lebih dari 1.100 kematian akibat serangan Hamas pada 7 Oktober, dan lebih dari 200 orang masih disandera.
Menurut Negar Mortazavi, seorang peneliti senior di Center for International Policy, serangan rudal ini kemungkinan merupakan peringatan dari Iran untuk menghentikan eskalasi lebih lanjut oleh Israel. Mortazavi menyebut serangan ini mirip dengan tembakan peringatan Iran sebelumnya pada bulan April 2024 setelah serangan Israel di Suriah.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengecam serangan Iran sebagai “kesalahan besar” dan berjanji bahwa Teheran akan membayar mahal atas tindakannya. Hal ini disuarakan juga oleh Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant, yang menegaskan bahwa Iran akan menerima hukuman atas serangannya.