• Login
ADVERTISEMENT
  • Home
  • News
    • Politik
    • Pemilu
    • Criminal
    • Economy
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Sport
    • Jobs
  • Feature
  • World
  • Japan
    • Atarashi Watch On
    • Japan Supesharu
    • Cross Cultural
    • Study
    • Alumni Japan
  • Science & Cultural
  • Consultants
    • Law Consultants
    • Spiritual Consultant
  • Indonesia at Glance
  • Sponsor Content
No Result
View All Result
  • Home
  • News
    • Politik
    • Pemilu
    • Criminal
    • Economy
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Sport
    • Jobs
  • Feature
  • World
  • Japan
    • Atarashi Watch On
    • Japan Supesharu
    • Cross Cultural
    • Study
    • Alumni Japan
  • Science & Cultural
  • Consultants
    • Law Consultants
    • Spiritual Consultant
  • Indonesia at Glance
  • Sponsor Content
No Result
View All Result
Fusilat News
No Result
View All Result
ADVERTISEMENT
Home Economy

Ekonomi di Ujung Tanduk: Toko Tutup, Pekerja Terdepak, Rakyat Tercekik

Potret Buram Ekonomi Indonesia: Ketika Angka Pertumbuhan Tak Mampu Menyembunyikan Luka Nyata

Ali Syarief by Ali Syarief
May 8, 2025
in Economy, Feature
0
Ekonomi di Ujung Tanduk: Toko Tutup, Pekerja Terdepak, Rakyat Tercekik
Share on FacebookShare on Twitter

FusilatNews – Dalam narasi besar pembangunan, pemerintah sering kali menyoroti pertumbuhan ekonomi sebagai simbol keberhasilan. Namun di balik angka-angka makro yang tampak menjanjikan, realitas mikro justru memunculkan ironi yang mencemaskan. Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berada di bawah target, gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang kian menggila, serta fenomena tutupnya para peritel besar merupakan sinyal-sinyal kuat yang tak bisa diabaikan—bahwa ekonomi nasional sedang menuju fase yang mengkhawatirkan.

Kabar terbaru datang dari GS Supermarket, jaringan ritel asal Korea Selatan yang akan menutup seluruh gerainya di Indonesia per 31 Mei 2025. Meskipun GS Supermarket hanya memiliki 9–10 cabang, keputusan mundur dari pasar Indonesia mempertegas bahwa iklim usaha domestik tidak lagi kondusif. Sebelumnya, Lulu Hypermart, ritel besar lainnya, juga lebih dulu angkat kaki. Fenomena ini bukan hanya sekadar keputusan bisnis biasa; ia mencerminkan kesulitan sistemik yang menjangkiti sektor ritel dalam negeri—mulai dari rumitnya perizinan, akses barang dagangan yang terbatas, hingga praktik premanisme yang merugikan.

Relasi antara mundurnya para pelaku ritel dengan kondisi ekonomi makro terlihat semakin jelas ketika kita menyandingkannya dengan tingginya angka PHK dalam beberapa bulan terakhir. Data dari berbagai sektor memperlihatkan tren pengurangan tenaga kerja, dari industri manufaktur hingga teknologi. Perusahaan-perusahaan melakukan efisiensi, bukan semata demi menyehatkan struktur internal, tetapi karena permintaan pasar yang lesu dan tekanan operasional yang berat. Hal ini menunjukkan bahwa konsumsi rumah tangga—penopang utama pertumbuhan ekonomi Indonesia—sedang melemah.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal pertama 2025 hanya menyentuh angka yang berada di bawah ekspektasi. Pemerintah boleh berdalih bahwa perlambatan ini bersifat global, namun fakta bahwa ekonomi domestik gagal memberikan daya tahan yang cukup menunjukkan kelemahan fundamental. Ketika lapangan kerja menyusut dan dunia usaha tertekan, otomatis konsumsi publik menurun. Siklus negatif ini saling mengunci dan memperparah krisis.

Apa yang terjadi pada GS Supermarket, Lulu Hypermart, serta gelombang PHK yang terjadi hampir bersamaan bukanlah peristiwa yang berdiri sendiri. Mereka saling berkaitan dan saling memperkuat satu sama lain sebagai indikator dini krisis. Jika pemerintah tidak segera memperbaiki struktur ekonomi, memangkas kerumitan birokrasi usaha, serta memastikan kepastian hukum bagi para pelaku usaha, maka tak tertutup kemungkinan deretan nama peritel yang tutup akan semakin panjang. Lebih dari itu, mimpi tentang pertumbuhan ekonomi inklusif bisa berubah menjadi ilusi yang kian jauh dari kenyataan.

Dalam konteks ini, publik tidak bisa terus dijejali optimisme kosong. Angka-angka makroekonomi harus diuji dengan realitas lapangan. Ketika toko-toko tutup, pekerja kehilangan nafkah, dan biaya hidup kian mencekik, maka sesungguhnya ekonomi tidak sedang bertumbuh—ia sedang terluka, bahkan mungkin sekarat.


Apakah Anda ingin saya tambahkan kutipan dari tokoh atau data statistik pendukung untuk memperkuat tulisan ini?

Dalam narasi besar pembangunan, pemerintah sering kali menyoroti pertumbuhan ekonomi sebagai simbol keberhasilan. Namun di balik angka-angka makro yang tampak menjanjikan, realitas mikro justru memunculkan ironi yang mencemaskan. Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berada di bawah target, gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang kian menggila, serta fenomena tutupnya para peritel besar merupakan sinyal-sinyal kuat yang tak bisa diabaikan—bahwa ekonomi nasional sedang menuju fase yang mengkhawatirkan.

Kabar terbaru datang dari GS Supermarket, jaringan ritel asal Korea Selatan yang akan menutup seluruh gerainya di Indonesia per 31 Mei 2025. Meskipun GS Supermarket hanya memiliki 9–10 cabang, keputusan mundur dari pasar Indonesia mempertegas bahwa iklim usaha domestik tidak lagi kondusif. Sebelumnya, Lulu Hypermart, ritel besar lainnya, juga lebih dulu angkat kaki. Fenomena ini bukan hanya sekadar keputusan bisnis biasa; ia mencerminkan kesulitan sistemik yang menjangkiti sektor ritel dalam negeri—mulai dari rumitnya perizinan, akses barang dagangan yang terbatas, hingga praktik premanisme yang merugikan.

Relasi antara mundurnya para pelaku ritel dengan kondisi ekonomi makro terlihat semakin jelas ketika kita menyandingkannya dengan tingginya angka PHK dalam beberapa bulan terakhir. Data dari berbagai sektor memperlihatkan tren pengurangan tenaga kerja, dari industri manufaktur hingga teknologi. Perusahaan-perusahaan melakukan efisiensi, bukan semata demi menyehatkan struktur internal, tetapi karena permintaan pasar yang lesu dan tekanan operasional yang berat. Hal ini menunjukkan bahwa konsumsi rumah tangga—penopang utama pertumbuhan ekonomi Indonesia—sedang melemah.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal pertama 2025 hanya menyentuh angka yang berada di bawah ekspektasi. Pemerintah boleh berdalih bahwa perlambatan ini bersifat global, namun fakta bahwa ekonomi domestik gagal memberikan daya tahan yang cukup menunjukkan kelemahan fundamental. Ketika lapangan kerja menyusut dan dunia usaha tertekan, otomatis konsumsi publik menurun. Siklus negatif ini saling mengunci dan memperparah krisis.

Apa yang terjadi pada GS Supermarket, Lulu Hypermart, serta gelombang PHK yang terjadi hampir bersamaan bukanlah peristiwa yang berdiri sendiri. Mereka saling berkaitan dan saling memperkuat satu sama lain sebagai indikator dini krisis. Jika pemerintah tidak segera memperbaiki struktur ekonomi, memangkas kerumitan birokrasi usaha, serta memastikan kepastian hukum bagi para pelaku usaha, maka tak tertutup kemungkinan deretan nama peritel yang tutup akan semakin panjang. Lebih dari itu, mimpi tentang pertumbuhan ekonomi inklusif bisa berubah menjadi ilusi yang kian jauh dari kenyataan.

Dalam konteks ini, publik tidak bisa terus dijejali optimisme kosong. Angka-angka makroekonomi harus diuji dengan realitas lapangan. Ketika toko-toko tutup, pekerja kehilangan nafkah, dan biaya hidup kian mencekik, maka sesungguhnya ekonomi tidak sedang bertumbuh—ia sedang terluka, bahkan mungkin sekarat.


 

Get real time update about this post categories directly on your device, subscribe now.

Unsubscribe
ADVERTISEMENT
Previous Post

Makna Mei Libur Panjang: Wellness Jiwa dan Raga

Next Post

Perempuan Bekerja, Anak Bertambah

Ali Syarief

Ali Syarief

Related Posts

Tambah Dana Parpol: Cara Murahan KPK Tarik Simpati DPR
Feature

Tambah Dana Parpol: Cara Murahan KPK Tarik Simpati DPR

May 24, 2025
DATA PRIBADI SPESIFIK & UMUM : Polemik Ijazah Presiden VII Joko Widodo
Feature

Polemik Ijazah yang Tak Kunjung Usai Akibat Ulah Jokowi Sendiri

May 24, 2025
Feature

Indonesia Negara Rechtsstaat, Bukan Negara Maksiat

May 24, 2025
Next Post
Perempuan Bekerja, Anak Bertambah

Perempuan Bekerja, Anak Bertambah

Diskusi Pembangunan Berkelanjutan, Presiden Dijadwalkan Bertemu Bill Gates di Istana Merdeka Pagi ini

Diskusi Pembangunan Berkelanjutan, Presiden Dijadwalkan Bertemu Bill Gates di Istana Merdeka Pagi ini

Notifikasi Berita

Subscribe

STAY CONNECTED

ADVERTISEMENT

Reporters' Tweets

Pojok KSP

  • All
  • Pojok KSP
Tambah Dana Parpol: Cara Murahan KPK Tarik Simpati DPR
Feature

Tambah Dana Parpol: Cara Murahan KPK Tarik Simpati DPR

by Karyudi Sutajah Putra
May 24, 2025
0

Oleh: Karyudi Sutajah Putra, Calon Pimpinan KPK 2019-2024 Jakarta - Tak ada hujan, tak ada badai, tiba-tiba Wakil Ketua Komisi...

Read more
DATA PRIBADI SPESIFIK & UMUM : Polemik Ijazah Presiden VII Joko Widodo

Polemik Ijazah yang Tak Kunjung Usai Akibat Ulah Jokowi Sendiri

May 24, 2025
Seruan Palestina Merdeka Kembali Menggema

Seruan Palestina Merdeka Kembali Menggema

May 23, 2025
Prev Next
ADVERTISEMENT
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Pernyataan WAPRES Gibran Menjadi Bahan Tertawaan Para Ahli Pendidikan.

Pernyataan WAPRES Gibran Menjadi Bahan Tertawaan Para Ahli Pendidikan.

November 16, 2024
Zalimnya Nadiem Makarim

Zalimnya Nadiem Makarim

February 3, 2025
Beranikah Prabowo Melawan Aguan?

Akhirnya Pagar Laut Itu Tak Bertuan

January 29, 2025
Borok Puan dan Pramono Meletup Lagi – Kasus E-KTP

Borok Puan dan Pramono Meletup Lagi – Kasus E-KTP

January 6, 2025
Copot Kapuspenkum Kejagung!

Copot Kapuspenkum Kejagung!

March 13, 2025
Setelah Beberapa Bulan Bungkam, FIFA Akhirnya Keluarkan Laporan Resmi Terkait Rumput JIS

Setelah Beberapa Bulan Bungkam, FIFA Akhirnya Keluarkan Laporan Resmi Terkait Rumput JIS

May 19, 2024
Salim Said: Kita Punya Presiden KKN-nya Terang-terangan

Salim Said: Kita Punya Presiden KKN-nya Terang-terangan

24
Rahasia Istana Itu Dibuka  Zulkifli Hasan

Rahasia Istana Itu Dibuka  Zulkifli Hasan

18
Regime Ini Kehilangan Pengunci Moral (Energi Ketuhanan) – “ Pemimpin itu Tak Berbohong”

Regime Ini Kehilangan Pengunci Moral (Energi Ketuhanan) – “ Pemimpin itu Tak Berbohong”

8
Menguliti : Kekayaan Gibran dan Kaesang

Menguliti : Kekayaan Gibran dan Kaesang

7
Kemana Demonstrasi dan Protes Mahasiswa Atas Kenaikan BBM Bermuara?

Kemana Demonstrasi dan Protes Mahasiswa Atas Kenaikan BBM Bermuara?

4
Kemenag Bantah Isu Kongkalikong Atur 1 Ramadan

Kemenag Bantah Isu Kongkalikong Atur 1 Ramadan

4
Tambah Dana Parpol: Cara Murahan KPK Tarik Simpati DPR

Tambah Dana Parpol: Cara Murahan KPK Tarik Simpati DPR

May 24, 2025
Temuan Komnas Ham Terkait Peledakan Amunisi Kadaluarsa di Cibalong Garut

Temuan Komnas Ham Terkait Peledakan Amunisi Kadaluarsa di Cibalong Garut

May 24, 2025
Lansia dan Janji Tanah Suci – “Sastro Wasiyo Berangkat Haji di Usia 95 Tahun”

Lansia dan Janji Tanah Suci – “Sastro Wasiyo Berangkat Haji di Usia 95 Tahun”

May 24, 2025
Trump Larang Mahasiswa Asing di Harvard: Nasib Mahasiswa Indonesia di Ujung Tanduk

Trump Larang Mahasiswa Asing di Harvard: Nasib Mahasiswa Indonesia di Ujung Tanduk

May 24, 2025
14.892 Paket Air Zam-zam, Siap Didistribusikan ke Jemaah Haji, Sudah Tiba di Embarkasi Solo

14.892 Paket Air Zam-zam, Siap Didistribusikan ke Jemaah Haji, Sudah Tiba di Embarkasi Solo

May 24, 2025
Arab Saudi Perketat Aturan Masuk Mekkah, Jemaah Tanpa Visa Haji atau Kartu Nusuk Akan Dipulangkan

Arab Saudi Perketat Aturan Masuk Mekkah, Jemaah Tanpa Visa Haji atau Kartu Nusuk Akan Dipulangkan

May 24, 2025

Group Link

ADVERTISEMENT
Fusilat News

To Inform [ Berita-Pendidikan-Hiburan] dan To Warn [ Public Watchdog]. Proximity, Timely, Akurasi dan Needed.

Follow Us

About Us

  • About Us

Recent News

Tambah Dana Parpol: Cara Murahan KPK Tarik Simpati DPR

Tambah Dana Parpol: Cara Murahan KPK Tarik Simpati DPR

May 24, 2025
Temuan Komnas Ham Terkait Peledakan Amunisi Kadaluarsa di Cibalong Garut

Temuan Komnas Ham Terkait Peledakan Amunisi Kadaluarsa di Cibalong Garut

May 24, 2025

Berantas Kezaliman

Sedeqahkan sedikit Rizki Anda Untuk Memberantas Korupsi, Penyalahgunaan kekuasaan, dan ketidakadilan Yang Tumbuh Subur

BCA No 233 146 5587

© 2021 Fusilat News - Impartial News and Warning

No Result
View All Result
  • Home
  • News
    • Politik
    • Pemilu
    • Criminal
    • Economy
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Sport
    • Jobs
  • Feature
  • World
  • Japan
    • Atarashi Watch On
    • Japan Supesharu
    • Cross Cultural
    • Study
    • Alumni Japan
  • Science & Cultural
  • Consultants
    • Law Consultants
    • Spiritual Consultant
  • Indonesia at Glance
  • Sponsor Content

© 2021 Fusilat News - Impartial News and Warning

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist