FALSAFAH WAYANG KULIT; Tokoh Kiri itu Jahat. Tokoh Kanan itu Baik.
Wayang yang ada ditangan kiri dan kanan Ki-Dalang, itu tidak sembarangan. Ada filosfinya, Siapa figure yg ada kiri dan Siapa figure yang ada disebelah kanan, berkaitan dengan watak wayang itu sendiri.
Ki-Dalang, biasanya memegang tokoh wayang yg “berkarakter baik” ada ditangan kanannya. Dan tokoh wayang yg “berkarakter buruk” ada disebelah kiri Ki-Dalang.
Dalam pagelaran Wayang Kulit, penonton dibagi kedalam dua kelompok. Penonton yg VIP dan VVIP duduk menonton dibalik layar. Di depan Dalang. Dan penonton rakyat jelata, biasa menonton di belakang Dalang.
Penonton Elit, seperti Presiden, Gubernur, Bupati umpamanya, mereka duduk menghadap layar, didepan Dalang. Mereka hanya bisa melihat wayang itu dlam bayang bayang hitam dan putih.
Dan tokoh wayang yg berkaraketer baik dan yg buruk, sebaliknya dg Dalang.
Penonton umum, melihat wayang berwarna warni, apa adanya, dan si tokoh yang baik dan yang buruk seperti bagaimana Dalang memegangnya, karena ada dibelakang ki-Dalang.
Sekarang faham kan? : Siapa yg suka salah judgment itu? Mereka yang Kelompok Elit itu. Duduk didepan Dalang, mereka melihat masalah hanya hitam putih saja. Dan benar dan salah menjadi terbalik.
Rakyat kebanyakan!, yg duduk dibelang dalang, yg justru mampu melihat masalah yg berwarna warni dan apa adanya itu.
Terlepas dari apa yg saya tulis diatas,ingat ya! Tokoh kiri itu jahat dan Tokoh Kanan baik.