• Login
ADVERTISEMENT
  • Home
  • News
    • Politik
    • Pemilu
    • Criminal
    • Economy
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Sport
    • Jobs
  • Feature
  • World
  • Japan
    • Atarashi Watch On
    • Japan Supesharu
    • Cross Cultural
    • Study
    • Alumni Japan
  • Science & Cultural
  • Consultants
    • Law Consultants
    • Spiritual Consultant
  • Indonesia at Glance
  • Sponsor Content
No Result
View All Result
  • Home
  • News
    • Politik
    • Pemilu
    • Criminal
    • Economy
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Sport
    • Jobs
  • Feature
  • World
  • Japan
    • Atarashi Watch On
    • Japan Supesharu
    • Cross Cultural
    • Study
    • Alumni Japan
  • Science & Cultural
  • Consultants
    • Law Consultants
    • Spiritual Consultant
  • Indonesia at Glance
  • Sponsor Content
No Result
View All Result
Fusilat News
No Result
View All Result
ADVERTISEMENT
Home Crime

Guru (Tak) Besar: Lulus S2 Dulu, Lulus S1 Kemudian

Feodalisme dan Mental Terabas

fusilat by fusilat
July 15, 2024
in Crime, Feature, Pojok KSP
0
Guru (Tak) Besar: Lulus S2 Dulu, Lulus S1 Kemudian
Share on FacebookShare on Twitter

Oleh: Karyudi Sutajah Putra, Sarjana Pendidikan Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta

Khusus untuk Bambang Soesatyo, kejanggalan paling mencolok adalah gelar Sarjana Strata 2 (S1) diperoleh lebih dulu daripada gelar Sarjana Strata 1 (S1). Ini sangat tidak lazim, bahkan merupakan kejadian luar biasa atau “extraordinary”.

Jakarta, Fusilatnews – Tujuan menghalalkan cara. Demi sebuah puncak kehormatan maka segala cara dihalalkan.

Karyudi Sutajah Putra

Itulah yang terjadi dengan mereka yang gila hormat, sehingga perlu mencari kehormatan, bahkan dengan cara tak terhormat. Maka berlakulah apa yang oleh antropolog Koentjaraningrat (1923-1999) disebut sebagai “mental terabas”. Atau mungkin krisis identitas?

Demi puncak kehormatan secara akademik, dengan cara culas dan main terabas mereka berburu gelar tertinggi di dunia akademik: Profesor/Guru Besar!

Demi puncak kehormatan secara spiritual, dengan memalsukan dokumen, misalnya, mereka berburu gelar tertinggi di dunia spiritual (Islam): Haji!

Demi puncak kehormatan secara budaya, dengan cara membayar, misalnya, meskipun bukan darah biru mereka berburu gelar kebangsawanan: Kanjeng Pangeran, misalnya!

Demikianlah. Dan saat ini yang sedang viral adalah berburu gelar kehormatan di dunia akademik: Profesor/Guru Besar.

Diberitakan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi sedang menyelidiki pemerolehan gelar Guru Besar yang diduga dilakukan dengan cara lancung di Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Tidak tanggung-tanggung, ada 11 Guru Besar yang sedang diselidiki.

Fenomena serupa terjadi di universitas-universitas lain. Bahkan ada pejabat publik yang diragukan gelar Profesor/Guru Besar-nya karena proses pemerolehannya sarat kejanggalan dan di luar kelaziman.

Sebut saja misalnya Ketua MPR RI Bambang Soesatyo, Jaksa Agung Muda Intelijen (Jamintel) Kejaksaan Agung Reda Manthovani, Ketua Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) 2018-2023, Muhammad Afif Hasbullah, dan Ketua Harian DPP Partai Gerindra yang juga Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad.

Selain prosedurnya yang tidak biasa, mereka juga diduga menggunakan jurnal predator demi mendapatkan gelar Guru Besar yang ternyata tidak benar-benar besar karena cara yang mereka tempuh tidak “halal” (sah).

Khusus untuk Bambang Soesatyo, kejanggalan paling mencolok adalah gelar Sarjana Strata 2 (S1) diperoleh lebih dulu daripada gelar Sarjana Strata 1 (S1). Ini sangat tidak lazim, bahkan merupakan kejadian luar biasa atau “extraordinary”.

Lalu, apa itu jurnal predator? Ialah sebuah jurnal internasional yang dalam proses penerbitannya tidak melalui proses “review” dan penyuntingan dengan baik dan benar.

Jurnal ini sering kali memangsa para penulisnya dengan cara membebankan biaya publikasi dan berjanji manuskrip segera terbit.

Motif

Ada sejumlah hal yang patut diduga menjadi motif atau pemicu perburuan gelar janggal Guru Besar.

Pertama, motif politik. Motif ini berlaku terutama bagi para pejabat publik yang berkecimpung di dunia politik. Dengan bergelar Guru Besar maka posisi mereka sebagai pejabat publik akan kian mendapatkan legitimasi secara politik (dan moral).

Kedua, motif ekonomi. Motif ini terutama berlaku bagi mereka yang mengejar pendapatan. Maklum, tunjangan bagi Guru Besar mencapai Rp11 juta, sedangkan dosen biasa hanya Rp3-4 juta per bulan.

Ketiga, motif prestise. Motif ini terutama berlaku bagi mereka yang mengejar kehormatan secara sosial. Motif ini terkait dengan feodalisme.

Motif ini berlaku pula bagi mereka yang mengalami krisis identitas. Gelar Guru Besar menjadi identitas baru bagi mereka. Dengan identitas baru tersebut mereka lebih percaya diri.

Maka marak pulalah perburuan gelar doktor sebagai batu loncatan untuk meraih gelar Profesor. Pun gelar doktor honoris causa demi sebuah prestise.

Feodalisme dan Mental Terabas

Maraknya orang-orang yang berburu gelar Guru Besar secara culas mengindikasikan masih kentalnya budaya feodal atau feodalisme yang ada di Indonesia. Feodalisme merupakan budaya warisan pemerintah kolonial Belanda.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), feodalisme adalah sistem sosial atau politik yang memberikan kekuasaan yang besar kepada golongan bangsawan.

Dikutip dari uns.ac.id, feodalisme adalah suatu sistem yang didasarkan pada penguasaan pemerintahan maupun perekonomian.

“Feod” sendiri berarti “tanah”. Dus, feodalisme bisa dimaknai sebagai kekuasaan aristokrasi atau kebangsawanan dalam sistem penguasaan tanah dan ekonomi di masyarakat.

Banyaknya orang yang berburu gelar Guru Besar dengan cara culas juga terkait dengan “mental terabas”.

“Mental terabas” adalah prodisposisi atau kecenderungan sikap dan tindakan seseorang mengambil jalan pintas dalam arti negatif atau melanggar norma untuk mencapai tujuan pribadi atau kelompoknya.

Seseorang yang bermental terabas cenderung menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuannya. Sebab, pikiran dan tindakan mereka memang cenderung menyimpang dari norma sosial (kebisaan, tata-laku, adat/hukum) yang berlaku.

Begitulah!

Get real time update about this post categories directly on your device, subscribe now.

Unsubscribe
ADVERTISEMENT
Previous Post

Pertemuan 5 Elit NU Dengan Pemimpin Israel, Menandakan NU Menjadi Proxy Zionisme Yahudi dan Bagian Strategi Hasbara?

Next Post

PDIP Jalin Komunikasi Intens dengan PKB Jelang Pilgub Jawa Timur

fusilat

fusilat

Related Posts

Misteri Map Kuning Jokowi
Crime

Sekarang Terpulang kepada Jokowi: Saatnya Membawa Ijazah Asli ke Pengadilan – Terbutkilah Fitnahnya

November 9, 2025
Ledakan Amunisi di Garut, Telan 9 Warga Sipil
Birokrasi

Penerbitan Izin Keramaian oleh TNI Salahi UU dan Lampaui Kewenangan

November 9, 2025
Feature

Kontrak Keadilan: Antara Alam, Tuhan, dan Hati Nurani

November 9, 2025
Next Post
Emil Dardak Yakin Tetap Berpasangan dengan Khofifa Dalam Pilgub Mendatang

PDIP Jalin Komunikasi Intens dengan PKB Jelang Pilgub Jawa Timur

Tim Investigasi Kemendikbud Ristek Sedang Selidiki Penetapan Gelar Guru Besar Abal-Abal di ULM

Tim Investigasi Kemendikbud Ristek Sedang Selidiki Penetapan Gelar Guru Besar Abal-Abal di ULM

Notifikasi Berita

Subscribe

STAY CONNECTED

ADVERTISEMENT

Reporters' Tweets

Pojok KSP

  • All
  • Pojok KSP
Ledakan Amunisi di Garut, Telan 9 Warga Sipil
Birokrasi

Penerbitan Izin Keramaian oleh TNI Salahi UU dan Lampaui Kewenangan

by Karyudi Sutajah Putra
November 9, 2025
0

Jakarta-Fusilatnews - Minggu (2/11/2025) lalu beredar surat yang berisi pemberian izin keramaian yang dikeluarkan oleh Koramil 1810/Arcamanik, Bandung, Jawa Barat....

Read more
Perseteruan Raja Jawa vs Roy Suryo dan Ketidakakuran Kasunanan Surakarta vs Kasultanan Yogyakarta

Perangkap Dua Arah: Jokowi dan Roy Suryo Saling Menjerat

November 8, 2025
Pemarintah Akui Kebijakan Pemerintah Membuat Warga di Pulau Rempang Tidak Nyaman

Komisi Basa-basi Reformasi Polri

November 7, 2025
Prev Next
ADVERTISEMENT
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Pernyataan WAPRES Gibran Menjadi Bahan Tertawaan Para Ahli Pendidikan.

Pernyataan WAPRES Gibran Menjadi Bahan Tertawaan Para Ahli Pendidikan.

November 16, 2024
Zalimnya Nadiem Makarim

Zalimnya Nadiem Makarim

February 3, 2025
Beranikah Prabowo Melawan Aguan?

Akhirnya Pagar Laut Itu Tak Bertuan

January 29, 2025
Borok Puan dan Pramono Meletup Lagi – Kasus E-KTP

Borok Puan dan Pramono Meletup Lagi – Kasus E-KTP

January 6, 2025
Copot Kapuspenkum Kejagung!

Copot Kapuspenkum Kejagung!

March 13, 2025
Setelah Beberapa Bulan Bungkam, FIFA Akhirnya Keluarkan Laporan Resmi Terkait Rumput JIS

Setelah Beberapa Bulan Bungkam, FIFA Akhirnya Keluarkan Laporan Resmi Terkait Rumput JIS

May 19, 2024
Salim Said: Kita Punya Presiden KKN-nya Terang-terangan

Salim Said: Kita Punya Presiden KKN-nya Terang-terangan

24
Rahasia Istana Itu Dibuka  Zulkifli Hasan

Rahasia Istana Itu Dibuka  Zulkifli Hasan

18
Regime Ini Kehilangan Pengunci Moral (Energi Ketuhanan) – “ Pemimpin itu Tak Berbohong”

Regime Ini Kehilangan Pengunci Moral (Energi Ketuhanan) – “ Pemimpin itu Tak Berbohong”

8
Menguliti : Kekayaan Gibran dan Kaesang

Menguliti : Kekayaan Gibran dan Kaesang

7
Kemana Demonstrasi dan Protes Mahasiswa Atas Kenaikan BBM Bermuara?

Kemana Demonstrasi dan Protes Mahasiswa Atas Kenaikan BBM Bermuara?

4
Kemenag Bantah Isu Kongkalikong Atur 1 Ramadan

Kemenag Bantah Isu Kongkalikong Atur 1 Ramadan

4
Misteri Map Kuning Jokowi

Sekarang Terpulang kepada Jokowi: Saatnya Membawa Ijazah Asli ke Pengadilan – Terbutkilah Fitnahnya

November 9, 2025
Ledakan Amunisi di Garut, Telan 9 Warga Sipil

Penerbitan Izin Keramaian oleh TNI Salahi UU dan Lampaui Kewenangan

November 9, 2025

Kontrak Keadilan: Antara Alam, Tuhan, dan Hati Nurani

November 9, 2025
Bila Sejak Awal Jokowi Mau Memperlihatkan Ijazahnya…

Bila Sejak Awal Jokowi Mau Memperlihatkan Ijazahnya…

November 9, 2025
Swasembada Pangan: Dari Janji Politik ke Integrasi Kebijakan Nyata

Menuju Ketahanan Pangan dan Gizi: Investasi Terbesar untuk Masa Depan Bangsa

November 9, 2025

Presiden Tak Terikat Kontrak Haram, Hukum Tetap Panglima Politik

November 9, 2025

Group Link

ADVERTISEMENT
Fusilat News

To Inform [ Berita-Pendidikan-Hiburan] dan To Warn [ Public Watchdog]. Proximity, Timely, Akurasi dan Needed.

Follow Us

About Us

  • About Us

Recent News

Misteri Map Kuning Jokowi

Sekarang Terpulang kepada Jokowi: Saatnya Membawa Ijazah Asli ke Pengadilan – Terbutkilah Fitnahnya

November 9, 2025
Ledakan Amunisi di Garut, Telan 9 Warga Sipil

Penerbitan Izin Keramaian oleh TNI Salahi UU dan Lampaui Kewenangan

November 9, 2025

Berantas Kezaliman

Sedeqahkan sedikit Rizki Anda Untuk Memberantas Korupsi, Penyalahgunaan kekuasaan, dan ketidakadilan Yang Tumbuh Subur

BCA No 233 146 5587

© 2021 Fusilat News - Impartial News and Warning

No Result
View All Result
  • Home
  • News
    • Politik
    • Pemilu
    • Criminal
    • Economy
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Sport
    • Jobs
  • Feature
  • World
  • Japan
    • Atarashi Watch On
    • Japan Supesharu
    • Cross Cultural
    • Study
    • Alumni Japan
  • Science & Cultural
  • Consultants
    • Law Consultants
    • Spiritual Consultant
  • Indonesia at Glance
  • Sponsor Content

© 2021 Fusilat News - Impartial News and Warning

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

 

Loading Comments...