Editor : Sadarudin el Bakrie
Ilmuwan Menemukan Penjelasan Fenomena Kekebalan HIV
Peneliti AS semakin dekat untuk menjawab pertanyaan mengapa beberapa orang mampu mengendalikan tingkat HIV tanpa terapi antiretroviral
Sekelompok ilmuwan Amerika tsemakin dekat memecahkan misteri yang disebut ‘pengendali elit’ (EC) . Yaitu sekelompok orang langka yang mampu mempertahankan tingkat HIV yang rendah tanpa obat antiretroviral.
Para peneliti dari National Institutes of Health, membandingkan “situs integrasi kromosom dan lolos dari mutasi” dari 58 ‘pengontrol elit’ dan 42 orang yang menggunakan terapi antiretroviral (ART) “untuk memahami peran tekanan kekebalan.”
Tes membuktikan bahwa pengendali elit ( EC ) menunjukkan “respon imun seluler yang efektif” yang memungkinkan “kontrol bebas obat yang tahan lama” dari replikasi virus
Selain itu, para ilmuwan menemukan bahwa urutan genetik virus di EC cenderung tetap berada di ‘reservoir’ kromosom kecil dan jauh, yang mungkin mengurangi kapasitas mereka untuk bereplikasi.
Berdasrakan angka statistik yang diterbitkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO ) 2020, ada lebih dari 37,7 juta orang yang terinfeksi HIV di seluruh dunia. Untuk lebih dari 99% dari mereka ART adalah satu-satunya cara untuk mengendalikan virus.
Memahami mekanisme kapasitas pengontrol elit ( EC )untuk ‘menyembuhkan sendiri’ dapat membantu mengembangkan terapi baru untuk pasien yang bergantung pada ART.
Namun, mekanisme ini sangat sulit untuk ditetapkan. Menurut Satya Dandekar, seorang peneliti HIV di University of California, masalahnya terkait dengan fakta bahwa ‘pertemuan’ pertama HIV dengan sistem kekebalan EC belum dicatat.
“Kami merindukan pukulan awal yang diberikan sistem kekebalan terhadap virus tersebut,” jelas Dandekar, seperti dikutip Science News.
Sumber: Science News