• Login
ADVERTISEMENT
  • Home
  • News
    • Politik
    • Pemilu
    • Criminal
    • Economy
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Sport
    • Jobs
  • Feature
  • World
  • Japan
    • Atarashi Watch On
    • Japan Supesharu
    • Cross Cultural
    • Study
    • Alumni Japan
  • Science & Cultural
  • Consultants
    • Law Consultants
    • Spiritual Consultant
  • Indonesia at Glance
  • Sponsor Content
No Result
View All Result
  • Home
  • News
    • Politik
    • Pemilu
    • Criminal
    • Economy
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Sport
    • Jobs
  • Feature
  • World
  • Japan
    • Atarashi Watch On
    • Japan Supesharu
    • Cross Cultural
    • Study
    • Alumni Japan
  • Science & Cultural
  • Consultants
    • Law Consultants
    • Spiritual Consultant
  • Indonesia at Glance
  • Sponsor Content
No Result
View All Result
Fusilat News
No Result
View All Result
ADVERTISEMENT
Home Feature

Innalillahi – 75% Anak Indonesia Bisa Membaca – Tapi Tak Faham Isinya “Cermin Krisis Literasi Anak Indonesia”

Ali Syarief by Ali Syarief
April 30, 2025
in Feature, Pendidikan
0
Innalillahi – 75% Anak Indonesia Bisa Membaca – Tapi Tak Faham Isinya “Cermin Krisis Literasi Anak Indonesia”
Share on FacebookShare on Twitter

FusilatNews – Selembar halaman penuh huruf tak menjamin pemahaman. Bagi jutaan anak Indonesia, membaca ibarat menatap bayangan: tampak tapi tak tergenggam. Mereka bisa mengeja, melafal kata demi kata, tetapi ketika ditanya apa artinya, jawabannya menggantung di udara.

“Kita menghadapi kenyataan pahit: 75 persen anak Indonesia bisa membaca, tapi tidak paham apa yang dibaca,” ujar Abdul Mu’ti, Sekretaris Umum PP Muhammadiyah yang juga dikenal sebagai akademisi pendidikan, dalam sebuah diskusi kebangsaan, April lalu.

Pernyataan Mu’ti bukan retorika kosong. Ia mengacu pada sejumlah data internasional seperti Programme for International Student Assessment (PISA) yang dilakukan oleh OECD. Dalam laporan tahun 2018, Indonesia berada di peringkat 74 dari 79 negara untuk kemampuan membaca. Sekitar 7 dari 10 siswa Indonesia tidak mencapai standar minimum literasi membaca yang ditetapkan.

Masalahnya bukan sekadar soal buku yang kurang atau guru yang abai. Ada krisis yang lebih dalam: metode pendidikan kita tak mengajarkan anak berpikir, hanya menghafal. “Anak-anak kita dibentuk menjadi penghafal, bukan pemikir. Mereka dicekoki, bukan diajak berdialog,” kata Mu’ti.

Di sebuah sekolah dasar negeri di pinggiran Kabupaten Cianjur, seorang guru Bahasa Indonesia mengakui bahwa murid-muridnya mampu membaca paragraf pendek dalam buku pelajaran. Namun ketika ia menanyakan isi bacaan, hanya beberapa yang bisa menjawab dengan tepat. Sisanya, terdiam atau menebak-nebak. “Bahkan kadang mereka cuma mengulang kalimat dari teks tanpa mengerti maksudnya,” ujar guru itu, enggan disebut namanya.

Hal ini menunjukkan bahwa literasi fungsional – kemampuan memahami dan menggunakan informasi tertulis dalam kehidupan sehari-hari – masih menjadi barang mewah bagi banyak siswa.

Situasi ini diperparah dengan ketimpangan mutu pendidikan antara kota dan daerah. Akses ke buku bacaan yang baik, pelatihan guru, hingga kurikulum yang mendukung kemampuan berpikir kritis belum merata.

“Selama pendidikan hanya mengejar nilai ujian, bukan kualitas pemahaman, maka krisis ini akan terus berulang,” ujar Najeela Shihab, pendiri Gerakan Sekolah Menyenangkan, dalam sebuah forum literasi nasional.

Pemerintah sebenarnya telah menyadari problem ini. Kurikulum Merdeka yang mulai diterapkan bertahap sejak 2022 misalnya, mencoba menekankan kompetensi, bukan hanya hafalan. Namun implementasinya di lapangan masih tambal sulam. Banyak guru belum siap karena tidak mendapatkan pelatihan yang memadai.

Di sisi lain, budaya membaca di rumah juga tak cukup kuat. Sebuah riset menunjukkan anak Indonesia lebih banyak menghabiskan waktu dengan gawai daripada membuka buku.

Abdul Mu’ti menegaskan bahwa solusi atas krisis ini tidak bisa ditunda. “Literasi bukan hanya urusan sekolah, tapi tanggung jawab bangsa. Kalau kita gagal mendidik generasi yang memahami apa yang mereka baca, kita sedang mencetak rakyat yang mudah dibohongi,” katanya.

Sebuah ironi di negeri yang merayakan kebebasan berpikir, namun anak-anaknya tertinggal dalam hal paling mendasar: memahami makna dari kata yang mereka baca.

 

 

Get real time update about this post categories directly on your device, subscribe now.

Unsubscribe
ADVERTISEMENT
Previous Post

Mengintip Gibran 2029: Resonansi Keputusan MK

Next Post

Kembangkan Baterai EV, Huayou China bakal Investaskan Dana Rp 336 Triliun

Ali Syarief

Ali Syarief

Related Posts

Tambah Dana Parpol: Cara Murahan KPK Tarik Simpati DPR
Feature

Tambah Dana Parpol: Cara Murahan KPK Tarik Simpati DPR

May 24, 2025
Trump Larang Mahasiswa Asing di Harvard: Nasib Mahasiswa Indonesia di Ujung Tanduk
News

Trump Larang Mahasiswa Asing di Harvard: Nasib Mahasiswa Indonesia di Ujung Tanduk

May 24, 2025
DATA PRIBADI SPESIFIK & UMUM : Polemik Ijazah Presiden VII Joko Widodo
Feature

Polemik Ijazah yang Tak Kunjung Usai Akibat Ulah Jokowi Sendiri

May 24, 2025
Next Post
Kembangkan Baterai EV, Huayou China bakal Investaskan Dana Rp 336 Triliun

Kembangkan Baterai EV, Huayou China bakal Investaskan Dana Rp 336 Triliun

Apa Sebab Bisa Baca, Tapi Tak Tahu Apa-Artinya?

Apa Sebab Bisa Baca, Tapi Tak Tahu Apa-Artinya?

Notifikasi Berita

Subscribe

STAY CONNECTED

ADVERTISEMENT

Reporters' Tweets

Pojok KSP

  • All
  • Pojok KSP
Tambah Dana Parpol: Cara Murahan KPK Tarik Simpati DPR
Feature

Tambah Dana Parpol: Cara Murahan KPK Tarik Simpati DPR

by Karyudi Sutajah Putra
May 24, 2025
0

Oleh: Karyudi Sutajah Putra, Calon Pimpinan KPK 2019-2024 Jakarta - Tak ada hujan, tak ada badai, tiba-tiba Wakil Ketua Komisi...

Read more
DATA PRIBADI SPESIFIK & UMUM : Polemik Ijazah Presiden VII Joko Widodo

Polemik Ijazah yang Tak Kunjung Usai Akibat Ulah Jokowi Sendiri

May 24, 2025
Seruan Palestina Merdeka Kembali Menggema

Seruan Palestina Merdeka Kembali Menggema

May 23, 2025
Prev Next
ADVERTISEMENT
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Pernyataan WAPRES Gibran Menjadi Bahan Tertawaan Para Ahli Pendidikan.

Pernyataan WAPRES Gibran Menjadi Bahan Tertawaan Para Ahli Pendidikan.

November 16, 2024
Zalimnya Nadiem Makarim

Zalimnya Nadiem Makarim

February 3, 2025
Beranikah Prabowo Melawan Aguan?

Akhirnya Pagar Laut Itu Tak Bertuan

January 29, 2025
Borok Puan dan Pramono Meletup Lagi – Kasus E-KTP

Borok Puan dan Pramono Meletup Lagi – Kasus E-KTP

January 6, 2025
Copot Kapuspenkum Kejagung!

Copot Kapuspenkum Kejagung!

March 13, 2025
Setelah Beberapa Bulan Bungkam, FIFA Akhirnya Keluarkan Laporan Resmi Terkait Rumput JIS

Setelah Beberapa Bulan Bungkam, FIFA Akhirnya Keluarkan Laporan Resmi Terkait Rumput JIS

May 19, 2024
Salim Said: Kita Punya Presiden KKN-nya Terang-terangan

Salim Said: Kita Punya Presiden KKN-nya Terang-terangan

24
Rahasia Istana Itu Dibuka  Zulkifli Hasan

Rahasia Istana Itu Dibuka  Zulkifli Hasan

18
Regime Ini Kehilangan Pengunci Moral (Energi Ketuhanan) – “ Pemimpin itu Tak Berbohong”

Regime Ini Kehilangan Pengunci Moral (Energi Ketuhanan) – “ Pemimpin itu Tak Berbohong”

8
Menguliti : Kekayaan Gibran dan Kaesang

Menguliti : Kekayaan Gibran dan Kaesang

7
Kemana Demonstrasi dan Protes Mahasiswa Atas Kenaikan BBM Bermuara?

Kemana Demonstrasi dan Protes Mahasiswa Atas Kenaikan BBM Bermuara?

4
Kemenag Bantah Isu Kongkalikong Atur 1 Ramadan

Kemenag Bantah Isu Kongkalikong Atur 1 Ramadan

4
Tambah Dana Parpol: Cara Murahan KPK Tarik Simpati DPR

Tambah Dana Parpol: Cara Murahan KPK Tarik Simpati DPR

May 24, 2025
Temuan Komnas Ham Terkait Peledakan Amunisi Kadaluarsa di Cibalong Garut

Temuan Komnas Ham Terkait Peledakan Amunisi Kadaluarsa di Cibalong Garut

May 24, 2025
Lansia dan Janji Tanah Suci – “Sastro Wasiyo Berangkat Haji di Usia 95 Tahun”

Lansia dan Janji Tanah Suci – “Sastro Wasiyo Berangkat Haji di Usia 95 Tahun”

May 24, 2025
Trump Larang Mahasiswa Asing di Harvard: Nasib Mahasiswa Indonesia di Ujung Tanduk

Trump Larang Mahasiswa Asing di Harvard: Nasib Mahasiswa Indonesia di Ujung Tanduk

May 24, 2025
14.892 Paket Air Zam-zam, Siap Didistribusikan ke Jemaah Haji, Sudah Tiba di Embarkasi Solo

14.892 Paket Air Zam-zam, Siap Didistribusikan ke Jemaah Haji, Sudah Tiba di Embarkasi Solo

May 24, 2025
Arab Saudi Perketat Aturan Masuk Mekkah, Jemaah Tanpa Visa Haji atau Kartu Nusuk Akan Dipulangkan

Arab Saudi Perketat Aturan Masuk Mekkah, Jemaah Tanpa Visa Haji atau Kartu Nusuk Akan Dipulangkan

May 24, 2025

Group Link

ADVERTISEMENT
Fusilat News

To Inform [ Berita-Pendidikan-Hiburan] dan To Warn [ Public Watchdog]. Proximity, Timely, Akurasi dan Needed.

Follow Us

About Us

  • About Us

Recent News

Tambah Dana Parpol: Cara Murahan KPK Tarik Simpati DPR

Tambah Dana Parpol: Cara Murahan KPK Tarik Simpati DPR

May 24, 2025
Temuan Komnas Ham Terkait Peledakan Amunisi Kadaluarsa di Cibalong Garut

Temuan Komnas Ham Terkait Peledakan Amunisi Kadaluarsa di Cibalong Garut

May 24, 2025

Berantas Kezaliman

Sedeqahkan sedikit Rizki Anda Untuk Memberantas Korupsi, Penyalahgunaan kekuasaan, dan ketidakadilan Yang Tumbuh Subur

BCA No 233 146 5587

© 2021 Fusilat News - Impartial News and Warning

No Result
View All Result
  • Home
  • News
    • Politik
    • Pemilu
    • Criminal
    • Economy
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Sport
    • Jobs
  • Feature
  • World
  • Japan
    • Atarashi Watch On
    • Japan Supesharu
    • Cross Cultural
    • Study
    • Alumni Japan
  • Science & Cultural
  • Consultants
    • Law Consultants
    • Spiritual Consultant
  • Indonesia at Glance
  • Sponsor Content

© 2021 Fusilat News - Impartial News and Warning

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist