Bagi Presiden tak masalah jika sikapnya itu ditafsirkan sebagai restu darinya untuk Prabowo dan Ganjar berlaga pada pemilihan mendatang.
Jakarta -Fusilatnews – Karena posisinya sebagai kader PDIP yang bertugas sebagai Presiden RI Jokowi sepertinya agak disorientasi dalam memutuskan apakah harus mendukung Ganjar yang merupakan kewajibqan sebagai petugas partai atau mendukung Prabowo sebagai pribadi yang harus mengikuti hati nuraninya
Secara politik Presiden Jokowi tak boleh melarang Ganjar dan Prabowo bersaing dalam kontestasi pemilihan Presiden 2024 mendatang
Menurut Jokowi, dalam negara demokrasi, mustahil seorang presiden melarang anak buahnya mencalonkan diri sebagai presiden.
“Istilahnya, saya kira karena menyampaikan kepada saya, masa saya bilang jangan, ndak, kan enggak gitu mestinya, ya silakan,” kata Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Jumat (12/8/).
Presiden juga mengaku tak masalah jika sikapnya itu ditafsirkan sebagai restu darinya untuk Prabowo dan Ganjar berlaga pada pemilihan mendatang.
“Enggak mungkin presiden ada misalnya menteri yang (datang) ke saya untuk menyampaikan itu kemudian saya bilang tidak, enggak bisa,” ujarnya.
Lantas, kepada siapa sebenarnya dukungan Jokowi diberikan? Untuk Ganjar, atau justru Prabowo? Pertemuan intens Baik Ganjar maupun Prabowo ditafsirkan dua orang yang dekat dengan Jokowi.
Sebagai Gubernur Jawa Tengah, Ganjar kerap mendampingi presiden dalam kunjungan di sejumlah wilayah di Jateng.
Keduanya yang sama-sama bernaung di bawah PDI Perjuangan juga kerap dipertemukan dalam berbagai acara partai.
Karena perannya sebagai Menteri Pertahanan Kabinet Indonesia Maju.Prabowo belakangan terlihat sering tampil bersama Jokowi dalam sejumlah kunjungan kenegaraan.
Belakangan, keduanya bertemu secara empat mata dengan kepala negara. Pada Selasa (13/6/), Jokowi bertemu dengan Ganjar di Istana Kepresidenan Jakarta. Dalam foto yang beredar, keduanya tampak akrab berbincang sambil santap siang.
Ganjar tak menampik bahwa pertemuan itu turut membahas persoalan politik. Namun demikian, orang nomor satu di Jawa Tengah tersebut enggan bicara rinci soal pembicaraannya dengan Jokowi.
“Selalu ada (pembahasan politik). Kalau saya bertemu Pak Jokowi, selalu ada perbincangannya soal itu (politik),” ujar Ganjar dilansir dari siaran pers, Selasa.
Beberapa hari sebelum pertemuan itu tepatnya Jumat (9/6/2023), Jokowi lebih dulu bertemu Prabowo di Istana Kepresidenan Jakarta. Tak diketahui isi pembicaraan keduanya. Namun, saat itu tengah hangat isu proposal perdamaian Rusia-Ukraina yang diusulkan Prabowo.
Tidak sampai sepuluh hari setelah pertemuan tersebut, Minggu (18/6/2023), Jokowi kembali bertemu Prabowo, kali ini di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat. Keduanya santap siang bersama. Jokowi mengakui bahwa pertemuannya dengan Prabowo di Bogor itu turut membicarakan isu-isu politik.
“Ya utamanya (membahas) politik, saya ngomong apa adanya,” kata Jokowi di Gresik, Selasa (20/6/2023), dikutip dari YouTube Kompas TV.
Tak lama, Jokowi dan Prabowo kembali bertemu empat mata pada Senin (26/6/2023) sore. Pertemuan kembali digelar di Istana Kepresidenan, Jakarta.
Prabowo mengungkap, dalam pertemuan tersebut presiden memberikan sejumlah arahan terkait tugas-tugasnya sebagai Menteri Pertahanan. Dia juga tak membantah adanya pembicaraan politik antara dirinya dan kepala negara.
“Ya bertanya tentang rencana-rencana saya ke depan dan sebagainya,” ujarnya usai pertemuan.
Condong ke Prabowo Ketimbang figur lainnya, Jokowi dikatakan lebih mendukung Prabowo sebagai capres Pemilu 2024.
Ini ditegaskan oleh Ketua Umum Relawan Pro Jokowi (Projo) Budi Arie Setiadi. Budi mengatakan, Jokowi dan Prabowo belakangan kian dekat. Bahkan, dalam sebulan, keduanya telah bertemu sebanyak empat kali.
“Iya begitulah (makin dekat). Kelihatannya (dukungan Jokowi) lebih kecenderungan ke sana (Prabowo) ya. Sekarang sudah 60:40,” kata Budi Rabu (5/7/)
Menurut Budi saking dekatnya, Jokowi bahkan ikut mempertimbangkan sejumlah nama cawapres buat Prabowo. Beberapa nama tersebut, mulai dari menteri Kabinet Indonesia Maju hingga kepala daerah.
Sosok Wali Kota Solo yang juga putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, kabarnya turut dipertimbangkan kepala negara sebagai rekan duet Prabowo.
“Masih ditimbang beberapa nama. Misalkan Pak Mahfud (Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD), Sandi (Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno), Erick (Menteri BUMN Erick Thohir), Gibran, Ridwan Kamil (Gubernur Jawa Barat), Airlangga (Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto),” ujar Budi.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Hasto Kristiyanto juga membantah dukungan Jokowi bercabang ke Prabowo. Menurut Hasto, Jokowi sejalan dengan PDI-P, mendukung Ganjar Pranowo sebagai capres Pemilu 2024.
“Ya memang enggak pernah ada persoalan itu, itu hanya framing dari pihak lain yang ingin memecah belah kekompakan dari PDI-P dengan seluruh pimpinannya,” kata Hasto saat ditemui awak media di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Sabtu (10/6).
Hasto mengatakan, jajaran partainya punya pandangan yang sama, bahwa Ganjar merupakan sosok bakal calon presiden penerus Jokowi. Oleh karenanya, dia memastikan dukungan Jokowi hanya untuk Gubernur Jawa Tengah itu.
“Sangat clear dan Pak Ganjar Pranowo adalah kesinambungan kepemimpinan Presiden Jokowi yang punya komitmen,” tutur Hasto.
Belakangan, Hasto kembali menegaskan sikap Jokowi terhadap kandidat capres Pemilu 2024. Dia memastikan bahwa Jokowi hanya mendukung Ganjar.
“Pak Jokowi memilih Pak Prabowo? Jadi itu saya luruskan. Itu tidak benar,” kata Hasto dikutip dari keterangan tertulis, Selasa.
Hasto mengingatkan Jokowi adalah kader PDI-P. Sehingga, mantan Wali Kota Solo itu tak mungkin memilih Prabowo yang bukan kader partai banteng.
Menurut Hasto, sikap terbuka yang ditunjukkan Jokowi terhadap kandidat capres lainnya tak lepas dari upaya presiden untuk memastikan keamanan situasi jelang pergantian kepemimpinan nasional.
PDI-P melalui Rapat Kerja Nasional (Rakernas) III lalu pun telah menegaskan bahwa kebijakan dan program Jokowi akan dilanjutkan oleh Ganjar jika terpilih sebagai presiden selanjutnya.
Pada momen yang sama, kata Hasto, Jokowi juga memberikan berbagai arahan ke Ganjar terkait pemenangannya sebagai capres 2024. “Jadi kita dukung sikap Pak Presiden Jokowi,” tuturnya.