Oleh: Karyudi Sutajah Putra
Jakarta, FusilatNews – Yonih Binti Saman meninggal dunia saat mengantre beli gas subsidi 3 kilogram di Pamulang, Kota Tangerang Selatan, Banten.
Sebelum meninggal dunia, warga Jalan Beringin RT 01/07 Pamulang Barat, Kecamatan Pamulang, itu sempat jatuh pingsan dan mendapatkan perawatan sekadarnya. Namun akhirnya perempuan itu meninggal dunia.
LBH Keadilan menyampaikan duka cita yang mendalam atas kepergian Ibu Yonih. LBH Keadilan juga menyampaikan keprihatinan yang mendalam atas kelangkaan gas elpiji 3 kg yang terjadi di berbagai daerah di Indonesia.
Informasi yang disampaikan pemerintah, kelangkaan gas 3 kg itu terjadi karena sedang dalam penataan pendistribusian dan penjualan. “Ini kita kan lagi menata, bagaimana harga yang diterima oleh masyarakat bisa sesuai dengan batasan harga yang ditetapkan oleh pemerintah. Jadi yang pengecer justru kita jadikan pangkalan. Itu ada formal untuk mereka mendapatkan nomor induk perusahaan terlebih dulu” kata Wakil Menteri Enerrgi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung.
“Kami memahami pemerintah mugkin memiliki tujuan yang baik untuk mengatur subsidi agar tepat sasaran, namun kami menekankan bahwa tahap peralihan atau masa transisi ini tidak boleh memberatkan rakyat,” kata Ketua Pengurus LBH Keadilan Abdul Hamim Jauzie, Senin (3/1/2025).
Kelangkaan gas 3 kg itu, kata Hamim, telah menyebabkan kesulitan bagi masyarakat, terutama kalangan ekonomi lemah. “Ketersediaan yang terbatas membuat kebutuhan dasar ini menjadi langka dan sulit didapat. Kami menerima banyak informasi dari masyarakat yang kesulitan memenuhi kebutuhan untuk memasak sehari-hari, dan menjalankan usaha mikronya seperti pedagang kaki lima,” paparnya.
LBH Keadilan, lanjut Hamim, meminta agar pemerintah segera mengembalikan mekanisme pendistribusian dan penjualan eceran seperti sebelumnya. “Kelangkaan gas, dan bergejolaknya masyarakat menandakan pemerintah belum siap untuk melakukan mekanisme pendistribusian dan penjualan gas,” tukasnya.
Meninggalnya Ibu Yonih, masih kata Hamim, merupakan bukti nyata negara melakukan pengabaian keselamatan warga negara dalam mendapatkan subsidi dari pemerintah. “Negara telah lalai melindungi warganya,” tandas dia.