KOMSUMSI DAGING KITA TERENDAH DI ASEAN
Apakah jumlah penduduk yang banyak itu beban? Tidak. China menjadi besar karena penduduknya banyak. Apakah jumlah penduduk yang kecil itu kendala? Tidak. Singapore jumlah penduduknya sedikit, tetapi negaranya kaya raya dan makmur. Jadi tidak ada alasan, jumlah penduduk, menjadi penghalang kita untuk maju dan kuat.
Tetapi bangsa ini, seperti buta, membaca potensi yang ada pada dirinya, kecuali berkeluh kesah saja dengan besarnya berbagai kendala dan jumlah penduduknya.
Bila asumsi kebutuhan daging kita rata-rata 20Kg/orang/tahun, maka kita memerlukan 5 Milyar kg daging dalam satu tahunnya. Atau harus ada sapi sebanyak 20 juta ekor setiap tahunnya. Lalu apakah kita pernah melihat sehamparan padang-padang rumput yang luas sebagai lahan makanan ternak-ternak sapi tersebut, seperti kita lihat di Negara-negara Eropah?
Komsumsi daging bangsa Indonesia, terendah se Asean.
Sebagai Negara agraris, katanya, kita mengetahui kalau peminat/pemakan buah durian itu sebanyak 1,9 milyar orang, ini hitungan Negara china plus Negara-negara asean saja. Punyakah kita lahar seluas 200 HA, khusus tanam durian, seperti di Australia, yang masyarakatnya tidak menyukai durian?
Ada 200 juta ummat Nabi Muhammad saw yang ketika diberi pilihan antara madu dan susu, lalu memilih susu. Dan produksi susu nasional hanya sekitar 10 cc seorang sehari terendah di Asia Tenggara.
Kenapa kita masih dan harus import beras, kalau kita sadar bahwa makanan pokok kita adalah beras? Sementara sawah-sawah produksi padi, di berbagai daerah terus tergerus dan beralih fungsi menjadi pabrik-pabrik milik orang asing?
Apakah kita mau menjadi bangsa Producen atau Kosumen?