Oleh : Damai Hari Lubis – Mujahid 212
Dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia, tidak ada yang lebih menyakitkan daripada pengkhianatan terhadap nilai-nilai yang menjadi fondasi negara. Kami, sebagai bagian dari rakyat yang sadar dan mencintai bangsa ini, menegaskan bahwa kami siap melawan Jokowi yang berdiri di samping Ibu Megawati dan para pendukungnya, bukan untuk menyerang, tetapi untuk menegakkan keadilan, kejujuran, dan keberanian seperti yang diajarkan oleh Sang Proklamator, Ir. Soekarno.
Jas Merah: Jangan Sekali-kali Melupakan Sejarah
Asas mala in se—segala bentuk kejahatan yang secara intrinsik salah—telah menjadi dasar perjuangan kami. Pengkhianatan Jokowi terhadap nilai-nilai luhur yang diwariskan oleh Ir. Soekarno, melalui pengabaian terhadap prinsip kebangsaan dan kedaulatan rakyat, tidak hanya merugikan bangsa tetapi juga menghancurkan warisan sang proklamator. Dalam setiap langkahnya, Jokowi telah menunjukkan indikasi kuat sebagai seorang komprador, yakni pelayan kepentingan asing yang menggadaikan kedaulatan bangsa demi keuntungan sesaat.
Jokowi, dengan segala tindakan dan kebijakannya, tidak hanya mengkhianati Ibu Megawati sebagai anak biologis Sang Proklamator, tetapi juga secara substansial mengkhianati jatidiri Ir. Soekarno. Sebagai seorang pemimpin, ia telah gagal menjaga integritas bangsa dan malah menjadi simbol dari sistem yang korup dan oportunistik. Ini adalah pengkhianatan yang tidak bisa kami biarkan begitu saja.
Berjuang Tanpa Henti, Kokok Kami Tak Akan Padam
Bahkan jika matahari esok tidak terbit, suara kami akan terus menggema. Kami tidak akan berhenti berbicara, tidak akan lelah berjuang, dan tidak akan tunduk pada kekuasaan yang lalim. Jika penguasa negeri ini bergeming, membiarkan pengkhianatan ini terus terjadi, maka rakyatlah yang akan menjadi garda terdepan dalam memperjuangkan keadilan.
Inspirasi dari kata mutiara Ir. Soekarno selalu menjadi penopang semangat kami: “Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa para pahlawannya.” Menghormati jasa Ir. Soekarno bukan sekadar mengenang, tetapi menerapkan nilai-nilai perjuangan, kedaulatan, dan keadilan yang ia ajarkan.
Keadilan untuk Masa Depan Bangsa
Jas Merah, jangan sekali-kali melupakan sejarah. Pengkhianatan terhadap nilai-nilai proklamasi adalah dosa besar yang akan terus kami lawan. Jokowi mungkin berdiri di sisi Megawati dan para penggemarnya, tetapi kebenaran akan selalu menemukan jalannya.
Kami, Aliansi Anak Bangsa, percaya bahwa perlawanan ini adalah panggilan sejarah. Kami berjuang bukan untuk dendam, tetapi untuk memastikan bahwa bangsa ini tidak kehilangan arah. Kokok kami adalah suara rakyat, suara kebenaran, dan suara harapan untuk Indonesia yang lebih baik.
Demi Indonesia yang Berdaulat
Perlawanan kami bukanlah tentang kebencian, melainkan cinta pada bangsa dan tanah air. Kami tidak akan berhenti, tidak akan menyerah, karena Indonesia yang berdaulat, adil, dan makmur adalah harga mati. ✊✊✊