Kisah tersebut hanya terjadi di NEGERI SARANG PENYAMUN yang menganut SYSTEM DEMO with Crazy, dimana semua orang boleh memilah dan memilih calon ELIT termasuk Pasien Jiwa dan Adiksi lewat KARDUS KPU yang anggota tak faham apa itu Tes MMPI, TALENTS MAPPING, LEVEL OF THINKING DAN MENTAL serta IDIOLOGI atau Belief System.
Padahal dibelahan manapun didunia ini syarat untuk menjadi seorang ASN apalagi Aparat Penegak Hukum, Rektor, Dirut, Komisaris dan Mentri atau Kelasi sekalipun bahkan Mualim apalagi Nahkoda kapal wajib lulus:
1. Tes Kesehatan jiwa dan raga
2. Punya bakat
3. Etika
4. Keahlian
5. Kompetensi
6. Penengalaman
7. Dan memenuhi syarat Administrasi lainnya seperti Pernah Sekolah dan berkelakuan baik bahkan harus jelas anak siapa, paman atau bibinya bahkan Kakek Neneknya pekerjaannya apa, organisasinya apa, prilakunya bagaimana.
Dengan system demo with crazy siapapun bisa menjadi Elit Karbitan yang diperTuan Agung bergelar MENEER BESAR dengan Kekuasaan tanpa batas.
Jadi jangan heran bila pesulap seperti Mr. Tar No laku keras mendapatkan order suksesi mengKarbit calon Meneer dengan berapapun biayanya.
Jadinya tiap kali ada pesta demo with crazy sangat menyedot perhatian para bandar judi kelas kakap siapakah calon Meneer Karbit yang patut dimenangkan, jangan ditanya soal biaya cincailah, cuan anciang pasti didapat paska pelantikan bandar itulah yang punya hak makan dan membagikan kue kemenangan hanya kalangan Bandar, hopeng, keuarga atau tetangga yang membantu saat hajatan, sedangkan para Inlanders apalagi honden cuma mencium baunya saja lewat, jangan harap ada tetelan jatuh, mungkin hanya secuil remah saja yang jatuh dikaki sang Meneer atau Demang dan Tjentenknya bisa didapatkan, itu pun harus bersusah payah menguntit kemanapun para Tuan pergi dan menjaga pintu rumah sang Tuan dengan ngeger disudut pagar halamannya sampai ada kesempatan menjilati remah yang jatuh dikakinya sebelum Tuan sadar dan bersihan jatuhannya.
walaupun kue itu takan habis bila dimakan 7 turunan sang Meneer Besar, inlanders dan hondenmah dilarang keras Protes wakaupun ia tak punya apa-apa lagi bahkan terlantar dijalanan Negeri Sarang Penyamun kaya tapi rakyatnya menderita.