• Login
ADVERTISEMENT
  • Home
  • News
    • Politik
    • Pemilu
    • Criminal
    • Economy
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Sport
    • Jobs
  • Feature
  • World
  • Japan
    • Atarashi Watch On
    • Japan Supesharu
    • Cross Cultural
    • Study
    • Alumni Japan
  • Science & Cultural
  • Consultants
    • Law Consultants
    • Spiritual Consultant
  • Indonesia at Glance
  • Sponsor Content
No Result
View All Result
  • Home
  • News
    • Politik
    • Pemilu
    • Criminal
    • Economy
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Sport
    • Jobs
  • Feature
  • World
  • Japan
    • Atarashi Watch On
    • Japan Supesharu
    • Cross Cultural
    • Study
    • Alumni Japan
  • Science & Cultural
  • Consultants
    • Law Consultants
    • Spiritual Consultant
  • Indonesia at Glance
  • Sponsor Content
No Result
View All Result
Fusilat News
No Result
View All Result
ADVERTISEMENT
Home Feature

Banyak Warga Indonesia Dukung Putin Invasi Ukraina

fusilat by fusilat
March 11, 2022
in Feature
0
Banyak Warga Indonesia Dukung Putin Invasi Ukraina

Pengamat menganalisis sejumlah penyebab yang menyebabkan banyak warga Indonesia cenderung mendukung invasi Rusia ke Ukraina. (Foto: AP/Alexander Zemlianichenko)

Share on FacebookShare on Twitter

Invasi Rusia ke Ukraina mengundang banyak kecaman berbagai pihak, termasuk Indonesia yang mendukung kecaman terhadap agresi Rusia melalui Resolusi PBB.
Selain Indonesia, ada 141 negara yang mendukung resolusi Majelis Umum PBB. Resolusi itu menjadi salah satu dengan dukungan terbanyak yang pernah diajukan Majelis Umum PBB.

Namun sikap pemerintah ternyata tak senada dengan banyak warganet Indonesia. Pengamat melihat masyarakat Indonesia terpecah menanggapi invasi Rusia ke Ukraina.

Peneliti Studi Rusia dan Eropa Timur di Hubungan Internasional (HI) Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Radityo Dharmaputra mengatakan ruang-ruang diskusi dan percakapan seperti media sosial di Indonesia lebih banyak diisi oleh para simpatisan Rusia.

Anti-Amerika Serikat
Radityo mengatakan ada berbagai variabel mengapa publik Indonesia justru cenderung mendukung invasi Rusia ke Ukraina. Yang pertama adalah keberpihakan politik masyarakat Indonesia yang anti-Amerika Serikat dan anti-Barat.

Sentimen itu timbul setelah agresi Amerika di negara-negara Timur Tengah, saat masa War on Terror atau ‘perang melawan terorisme’ yang dimulai sejak September 2001 silam.

“Kecenderungan masyarakat kita [masyarakat Indonesia] setelah masa perang melawan terorisme, perang Irak, masyarakat lebih anti-Amerika dan anti-Barat,” kata Radit saat berbincang dengan CNNIndonesia.com, Kamis (10/3).

Hal itu, kata Radit, membuat masyarakat Indonesia lebih berpihak kepada Rusia. Masyarakat menganggap siapapun yang berseberangan dengan Amerika maka dia lah yang harus dibela.

“Kalau begitu narasi jadi mudah sekali dibuat, ‘oh ini anti-Barat jadi kita harus dukung Rusia’. Ini tidak hanya terjadi di Indonesia, di banyak negara China, India, di Malaysia juga berpandangan seperti itu,” kata Mahasiswa Doktoral University of Tartu, Estonia, ini.

Radit mengatakan, masyarakat Indonesia tak bisa memandang dengan jernih bahwa konflik yang terjadi hari ini adalah antara Rusia dan Ukraina. Bukan Amerika dan negara-negara anggota NATO.

“Masyarakat ketika bicara soal Rusia dan Ukraina itu bukan melihat ini perang antara Rusia dan Ukriana. Tapi melihatnya justru seakan antara Rusia dan Barat,” katanya.

Sosok Vladimir Putin

Variabel berikutnya adalah sentimen masyarakat Indonesia yang lebih menyukai sosok pemimpin kuat dan tegas. Sosok itulah yang dinilai ada pada Presiden Rusia Vladimir Putin. Sosok Putin sering dinilai sebagai tokoh yang kuat, tegas, gagah, dan nasionalis.

“Soal sosok Putin, kita [masyarakat Indonesia] itu senang dengan yang gagah, yang tegas. Jadi maunya pemimpin nasionalis,” ujar Radit.

Masyarakat, menurut Radit, cenderung menyamakan sosok Putin dengan Presiden Pertama RI Soekarno yang sama-sama tegas, serta tokoh militer Prabowo Subianto.

“Dilihat dari popularitas Prabowo Subianto pada dua pemilu lalu, yang menampilkan citra tegas, menunggang kuda. Citra-citra semacam itu yang disukai masyarakat Indonesia,” ucapnya.

Hal itu pula, kata Radit, menjadikan Masyarakat Indonesia menganggap sosok Putin lebih gagah dan tegas ketimbang Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, yang merupakan mantan komedian.

“Yang muncul Putin adalah mantan intelijen sementara presiden Ukraina komedian. Seakan-akan kalau mantan intelijen lebih bisa jadi pemerintah, sementara komedian jadi presiden kan dianggap negaranya enggak benar,” tuturnya.

Sentimen Agama
Beberapa tahun terakhir kanal-kanal media dan publikasi Rusia, kerap menampilkan citra bahwa Rusia begitu dekat dan bersahabat dengan Islam.
Salah satunya adalah dengan dipublikasikannya tokoh Muslim, Ramzan Kadyrov, yang diangkat Putin menjadi Presiden Chechnya, negara bagian di Rusia.

“Pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov misalnya. Ia dipotret sebagai tokoh yang sangat dekat dengan Islam, padahal otoriter, sebenarnya,” kata dia.

Nama Ramzan begitu masyhur di kalangan Muslim, seiring sorotan media-media, termasuk media Indonesia. Hal itu kemudian juga berdampak positif bagi Rusia, yang dicitrakan sebagai negara yang bersahabat dengan Islam.

Radit menyebut, di sebuah kanal youtube Indonesia, Rusia juga dipercaya sebagai bangsa Rum. Yang akan beraliansi dengan Umat Muslim di akhir zaman. Belum lagi sebuah isu yang memperlihatkan kelompok Azov neo-Nazi Ukraina melumuri pelurunya dengan lemak babi dan akan ditembakkan ke pasukan Chechen Rusia.

“Rusia juga dipotret sebagai bangsa Rum, nanti akan beraliansi dengan Umat Muslim. Ini narasi yang beberapa tahun lalu sudah ada, dan tidak benar sebenarnya. Pandangan [Rusia adalah Bangsa Rum] itu cocoklogi [mengada-ada] saja,” kata Radit.

Rusia justru memiliki sejarah konflik yang panjang dengan negara Islam. Yakni pada masa invasi Soviet ke Afghanistan pada 1970-an dan perang Chechnya pada 1990-an. Dan baru-baru ini pada tahun 2015, serangan militer Rusia ke Suriah. Hal itu memperkuat bahwa Rusia sebenarnya juga anti-Islam.

“Bagaimanapun Rusia punya tradisi atau sejarah komunis di zaman Soviet. Perang Afganistan, invasi militer Rusia ke Suriah,” ujarnya.

Diplomasi Rusia

Tiap tahunnya Rusia memberikan beasiswa 250-260 mahasiswa untuk belajar ke Rusia. Rusia juga memberikan dukungan untuk program Studi Rusia di universitas-universitas di Jakarta dan Bandung.

Dalam sebuah diskusi yang digelar sebuah Universitas Negeri di Jakarta, baru-baru ini, Duta Besar Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin, bahkan sempat marah kepada salah seorang ‘pengamat Rusia’ yang dihadirkan. Vasyl menyebut orang tersebut ahistoris, tidak ilmiah, dan propaganda komunis Soviet.

“Menariknya, pembicara yang terlibat dalam perdebatan sengit dengan Duta Besar Ukraina ini terlibat dalam program Studi Rusia Universitas Indonesia (UI) dan lulus dari universitas Rusia,” ucap dia.

Demikian pula dengan seorang akademisi lainnya yang menulis artikel dengan mengulang-ulang propaganda Rusia kata demi kata. Bahwa invasi Rusia ke Ukraina hanya ‘operasi militer yang bertujuan untuk demiliterisasi dan de-Nazifikasi’. Hal itu sejalan dengan narasi resmi pemerintah Rusia.

“Narasi yang dibangun, presentasinya, sama persis dengan argumen pemerintah Rusia, bahwa tidak ada perang, yang ada itu hanyalah operasi militer. Logika dan kalimat yang digunakan sama persis,” ucapnya.

Minim Informasi dan Literasi Digital Rendah

Aspek yang tak kalah penting membuat pandangan pro-invasi Rusia di Indonesia begitu kuat adalah tak banyak informasi yang dapat diakses oleh masyarakat. Hal itu dipicu oleh keterbatasan media untuk mengirimkan jurnalis ke lokasi konflik hingga menghasilkan berita yang kredibel.

Keadaan ini, kata dia, juga tak lepas dari rendahnya literasi digital masyarakat Indonesia. Informasi yang bias dan disinformasi menjadi hal berbahaya jika ditelan bulat-bulat.

“Literasi digital kita memang masih rendah, masyarakat kita tidak dibiasakan mengecek sumber informasi yang lebih dalam dan kredibel,” ucapnya.

Radit mengatakan sentimen publik Indonesia yang mendukung invasi Rusia ke Ukraina, juga didasari oleh rasa kecewa terhadap Amerika dan negara-negara barat yang cenderung membenarkan konflik Israel dan Palestina.

Ia sepakat, bahwa kebijakan Amerika yang bisa cepat memberikan sanksi kepada Rusia ketika invasi dimulai, sementara di sisi lain mendiamkan serangan Israel ke Palestina yang sudah berlangsung bahkan 70 tahun lebih lamanya, sebagai sikap standar ganda.

Bagi Radit, sikap Amerika itu memanglah pantas dikecam. Namun ketidaksukaan terhadap kebijakan Amerika itu tidak boleh digunakan sebagai alasan mendukung Rusia dan invasinya ke Ukraina.

“Amerika bersikap standar ganda, harusnya kecam ini, kecam semua. Tapi apakah karena kita kecewa dengan perlakuan Barat, lalu kita mengiyakan dan membiarkan Invasi Rusia ke Ukraina terjadi, kan tidak bisa begitu. Kita bisa kritik Barat, di saat yang sama kita mendukung supaya Rusia berhenti menyerang Ukraina,” pungkasnya.

Sumber : CNN Indonesia

Get real time update about this post categories directly on your device, subscribe now.

Unsubscribe
ADVERTISEMENT
Previous Post

Agar Hidup Penuh Makna I Ustadz Dr. Aam Amirudin

Next Post

Dhony Rahajoe, Bos Sinar Mas Land di Kursi Wakil Kepala Otorita IKN

fusilat

fusilat

Related Posts

Kontroversi Maman Abdurrahman Seret Nama Fadli Zon, Ini Persamaan dan Perbedaannya!
Aya Aya Wae

Kontroversi Maman Abdurrahman Seret Nama Fadli Zon, Ini Persamaan dan Perbedaannya!

July 8, 2025
Finally, Mr. Kasmujo Said: Bukan Pembimbing Skripsi, Neither Academic-nya
Cross Cultural

Kejujuran Itu Bercahaya Spirit: Pengunci Moral di Tengah Kegilaan Politik

July 8, 2025
Feature

TRISULA WEDHA: Filosofi Lurus, Benar, dan Jujur untuk Tata Negara Sejati

July 8, 2025
Next Post
Dhony Rahajoe, Bos Sinar Mas Land di Kursi Wakil Kepala Otorita IKN

Dhony Rahajoe, Bos Sinar Mas Land di Kursi Wakil Kepala Otorita IKN

Jokowi: Pusing karena Pandemi Belum Reda, Tambah Lagi Perang

Jokowi: Pusing karena Pandemi Belum Reda, Tambah Lagi Perang

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Notifikasi Berita

Subscribe

STAY CONNECTED

ADVERTISEMENT

Reporters' Tweets

Pojok KSP

  • All
  • Pojok KSP
Bereaksi Terhadap Aktifitas OTT KPK, Luhut Minta KPK ke Surga
Feature

Ilmu Seribu Bayangan Luhut Pandjaitan

by Karyudi Sutajah Putra
July 5, 2025
0

Oleh: Karyudi Sutajah Putra, Analis Politik Konsultan dan Survei Indonesia (KSI) Jakarta - Luhut Binsar Pandjaitan sepertinya punya ilmu seribu...

Read more
Perekat Nusantara Ultimatum Gibran: Mundur atau Dimundurkan!

Perekat Nusantara Ultimatum Gibran: Mundur atau Dimundurkan!

July 3, 2025
Jakarta Akan Punya RS Internasional 20 Triliun

Jakarta Akan Punya RS Internasional 20 Triliun

June 26, 2025
Prev Next
ADVERTISEMENT
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Pernyataan WAPRES Gibran Menjadi Bahan Tertawaan Para Ahli Pendidikan.

Pernyataan WAPRES Gibran Menjadi Bahan Tertawaan Para Ahli Pendidikan.

November 16, 2024
Zalimnya Nadiem Makarim

Zalimnya Nadiem Makarim

February 3, 2025
Beranikah Prabowo Melawan Aguan?

Akhirnya Pagar Laut Itu Tak Bertuan

January 29, 2025
Borok Puan dan Pramono Meletup Lagi – Kasus E-KTP

Borok Puan dan Pramono Meletup Lagi – Kasus E-KTP

January 6, 2025
Copot Kapuspenkum Kejagung!

Copot Kapuspenkum Kejagung!

March 13, 2025
Setelah Beberapa Bulan Bungkam, FIFA Akhirnya Keluarkan Laporan Resmi Terkait Rumput JIS

Setelah Beberapa Bulan Bungkam, FIFA Akhirnya Keluarkan Laporan Resmi Terkait Rumput JIS

May 19, 2024
Salim Said: Kita Punya Presiden KKN-nya Terang-terangan

Salim Said: Kita Punya Presiden KKN-nya Terang-terangan

24
Rahasia Istana Itu Dibuka  Zulkifli Hasan

Rahasia Istana Itu Dibuka  Zulkifli Hasan

18
Regime Ini Kehilangan Pengunci Moral (Energi Ketuhanan) – “ Pemimpin itu Tak Berbohong”

Regime Ini Kehilangan Pengunci Moral (Energi Ketuhanan) – “ Pemimpin itu Tak Berbohong”

8
Menguliti : Kekayaan Gibran dan Kaesang

Menguliti : Kekayaan Gibran dan Kaesang

7
Kemana Demonstrasi dan Protes Mahasiswa Atas Kenaikan BBM Bermuara?

Kemana Demonstrasi dan Protes Mahasiswa Atas Kenaikan BBM Bermuara?

4
Kemenag Bantah Isu Kongkalikong Atur 1 Ramadan

Kemenag Bantah Isu Kongkalikong Atur 1 Ramadan

4
Komaruddin Hidayat Golongan Profesor Bodrex Pengangguran, Makanya Cari Kerja di Dewan Pers

Komaruddin Hidayat Golongan Profesor Bodrex Pengangguran, Makanya Cari Kerja di Dewan Pers

July 8, 2025
Kontroversi Maman Abdurrahman Seret Nama Fadli Zon, Ini Persamaan dan Perbedaannya!

Kontroversi Maman Abdurrahman Seret Nama Fadli Zon, Ini Persamaan dan Perbedaannya!

July 8, 2025
Finally, Mr. Kasmujo Said: Bukan Pembimbing Skripsi, Neither Academic-nya

Kejujuran Itu Bercahaya Spirit: Pengunci Moral di Tengah Kegilaan Politik

July 8, 2025

TRISULA WEDHA: Filosofi Lurus, Benar, dan Jujur untuk Tata Negara Sejati

July 8, 2025
Mungkinkah Papua Tetap Bersama NKRI atau Lepas? – Gimana Bran?

Mungkinkah Papua Tetap Bersama NKRI atau Lepas? – Gimana Bran?

July 8, 2025
Gibran di Tengah Petarung, Petaka, dan Papua: Kilat yang Belum Siap Menyambar

Gibran di Tengah Petarung, Petaka, dan Papua: Kilat yang Belum Siap Menyambar

July 8, 2025

Group Link

ADVERTISEMENT
Fusilat News

To Inform [ Berita-Pendidikan-Hiburan] dan To Warn [ Public Watchdog]. Proximity, Timely, Akurasi dan Needed.

Follow Us

About Us

  • About Us

Recent News

Komaruddin Hidayat Golongan Profesor Bodrex Pengangguran, Makanya Cari Kerja di Dewan Pers

Komaruddin Hidayat Golongan Profesor Bodrex Pengangguran, Makanya Cari Kerja di Dewan Pers

July 8, 2025
Kontroversi Maman Abdurrahman Seret Nama Fadli Zon, Ini Persamaan dan Perbedaannya!

Kontroversi Maman Abdurrahman Seret Nama Fadli Zon, Ini Persamaan dan Perbedaannya!

July 8, 2025

Berantas Kezaliman

Sedeqahkan sedikit Rizki Anda Untuk Memberantas Korupsi, Penyalahgunaan kekuasaan, dan ketidakadilan Yang Tumbuh Subur

BCA No 233 146 5587

© 2021 Fusilat News - Impartial News and Warning

No Result
View All Result
  • Home
  • News
    • Politik
    • Pemilu
    • Criminal
    • Economy
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Sport
    • Jobs
  • Feature
  • World
  • Japan
    • Atarashi Watch On
    • Japan Supesharu
    • Cross Cultural
    • Study
    • Alumni Japan
  • Science & Cultural
  • Consultants
    • Law Consultants
    • Spiritual Consultant
  • Indonesia at Glance
  • Sponsor Content

© 2021 Fusilat News - Impartial News and Warning

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist