Wajah Presiden Joko Widodo atau Jokowi terpublikasikan dalam siaran televisi, dengan lantang menyebutkan “PSI menang, pasti menang!”. Video itu tayang berkali-kali di beberapa siaran televisi.
Jakarta – Fusilatnews – Belum lama ini, Jokowi terlihat bertemu dengan petinggi Partai Solidaritas Indonesia (PSI), pendukung paslon nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Bukan sekali,dua kali Presiden Jokowi berjumpa dengan elite Partai Solidaritas Indonesia pimpinan Kaesang Pangarep , Putera Presiden Jokowi beserta elite partai bertemu Presiden Jokowi sebanyak dua kali. Pertama ketika di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), serta teranyar di Bandung Jawa Barat.
Jokowi sempat menuai berbagai kritikan terkait pernyataannya bahwa presiden boleh berkampanye dan memihak dalam Pemilu. menuai banyak kritik dan polemik di media sosial selanjutnya Jokowi meluruskan pernyataannya itu, bahwa berdasarkan regulasi dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum (UU Pemilu)
Meski secara hukum Jokowi boleh memihak namun Jokowi menegaskan tidak akan ikut mempromosikan kandidat tertentu dalam Pilpres 2024.
Jokowi bertemu PSI di Bandung
Dikutip dari Antara, Jokowi kongko atau bertemu dan mengobrol dengan Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep serta sejumlah elite partai tersebut di kawasan Braga, Bandung, Jawa Barat, Sabtu malam, 3 Februari 2024. Jokowi menyampaikan dirinya memenuhi undangan di kawasan Braga untuk menghabiskan malam Minggu.
Presiden Jokowi membantah agenda pertemuan dengan putra bungsunya itu dalam rangka santap malam.
“Nggak, nggak makan malam. Minum teh, minum teh saja,” kata Jokowi usai pertemuan, sebagaimana rekaman suara yang diterima Antara di Jakarta, Sabtu.
Jokowi juga membantah saat ditanya apakah pertemuan itu sekaligus untuk ikut berkampanye. Ayah calon presiden atau cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka ini kembali menjawab bahwa dirinya hanya menghadiri undangan. “Nggak tahu, saya diundang, saya diundang, saya datang minum teh,” katanya.
Jokowi akui senang dengan PSI
Dalam pertemuan itu, Jokowi mengakui sudah lama senang dengan PSI yang banyak memiliki kader muda. Dia percaya PSI memperjuangkan pemerintahan yang baik dan bersih.
“Pertama, saya sudah sejak dulu senang sama PSI karena di situ berkumpul anak-anak muda,” kata dia usai pertemuan.
Jokowi menyebut PSI sebagai partai yang berani bersuara lantang. Misalnya, saat berada di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD). “Juga berani bersuara. Yang saya senang utamanya yang kemarin, yang di DPRD suaranya kencang, berani memberi kritikan-kritikan untuk memberikan masukan,” katanya.
Jokowi bertemu PSI di Yogyakarta
Tepat sepekan sebelumnya, Jokowi juga bertemu dengan Kaesang di Yogyakarta pada Sabtu, 27 Januari 2024. Jokowi menyempatkan bermain sepak bola dengan putra bontotnya itu di lapangan Sepak Bola Gamplong, Desa Gamplong, Kabupaten Sleman, DIY. Malam harinya, Jokowi bersama Kaesang dan istri, serta Sekjen PSI Raja Juli Antoni menyambangi Ambarrukmo Plaza, untuk menyapa masyarakat dan berbelanja.
Kaesang sebut Jokowi dukung PSI
Menurut Kaesang pertemuan dengan ayahnya, Jokowi, di DIY sebagai bentuk dukungan terhadap PSI. “Ya bentuk dukungan dan doa untuk PSI-lah,” kata Kaesang di sela-sela Kampanye Akbar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo – Gibran di Simpang Lima, Semarang, Jawa Tengah, Ahad, 28 Januari 2024.
Kaesang menyebut dalam pertemuannya dengan Presiden juga membahas banyak hal. Akan tetapi, dia enggan merinci pembicaraan tersebut. “Banyak sekali (yang dibicarakan). Cuma saya enggak ngomong ke kalian (media) saja,” kata Kaesang.
Prnyataan presiden boleh memihak dan kampanye memicu polemik di media
Pernyataan Jokowi bahwa presiden boleh memihak dan berkampanye saat memberi keterangan pers usai menyerahkan secara simbolis pesawat C-130 J-30 Super Hercules ke TNI bersama Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, yang juga calon presiden nomor urut 2. Namun, Jokowi mengaku belum memutuskan apakah akan ikut kampanye dalam Pemilu 2024.
“Presiden itu boleh loh memihak. Boleh, tapi yang paling penting waktu kampanye tidak boleh menggunakan fasilitas negara,” kata Jokowi di Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur pada Rabu, 24 Januari 2024.
Pernyataan Jokowi menuai kritik dari sejumlah kalangan. Menanggapi itu, Istana menyatakan Presiden Jokowi hanya menjelaskan mengenai aturan main soal presiden boleh kampanye.
Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana mengatakan aturan itu tersemat dalam pasal 281, UU Pemilu. Ari menyebut, namun pernyataan presiden banyak disalahartikan.
“Presiden-presiden sebelumnya, mulai Presiden ke-5 dan ke-6, yang juga memiliki preferensi politik yang jelas dengan partai politik yang didukungnya,” katanya, dalam keterangan tertulis pada Kamis, 25 Januari 2024.
Belakangan, pada Jumat, 26 Januari 2024, di Istana Kepresidenan Bogor, Jokowi meminta pernyataannya tentang presiden boleh kampanye jangan diinterpretasikan secara liar. Pihaknya mengaku hanya menyampaikan ketentuan dalam perundang-undangan lantaran ketika itu ditanya oleh awak media.
“Udah jelas semuanya kok. Sekali lagi jangan ditarik ke mana-mana. Jangan diinterpretasikan ke mana-mana. Saya hanya menyampaikan ketentuan aturan perundang-undangan, karena ditanya,” kata Jokowi