Golkar, partai yang telah lama menjadi salah satu pilar politik Indonesia, memiliki sejarah yang kaya dan penuh prestasi. Sebagai partai yang setara dengan PDI-P dan PPP dalam hal usia dan pengaruh, Golkar telah menghasilkan sejumlah pemimpin nasional yang kuat dan berpengaruh. Kader-kader Golkar, seperti Prabowo Subianto, Surya Paloh, dan Wiranto, telah menunjukkan kemampuan kepemimpinan mereka, meskipun ironisnya, mereka sekarang berada di kubu yang berseberangan dengan partai yang membesarkan mereka.
Namun, di bawah kepemimpinan Airlangga Hartarto, Golkar seolah kehilangan arah dan dinamika yang dulu membuatnya kuat dan berpengaruh. Partai yang dahulu mampu mencetak pemimpin nasional dan berperan sebagai penggerak utama dalam politik Indonesia kini terjebak dalam peran yang lebih pasif. Golkar tidak lagi menjadi kekuatan vokal di parlemen, gagal menjalankan fungsi check and balances yang esensial dalam demokrasi. Lebih dari itu, partai ini tampaknya tidak mampu mengusung kadernya sendiri sebagai calon presiden, sehingga hanya menjadi alat bagi partai-partai lain.
Kondisi ini memunculkan keprihatinan yang mendalam di kalangan kader dan pendukung Golkar. Sebuah partai sebesar dan setua Golkar, dengan sejarah panjang kontribusi terhadap bangsa, tidak seharusnya berada dalam posisi yang lemah dan tidak berdaya. Oleh karena itu, wacana mengenai Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) menjadi semakin relevan dan penting untuk dipertimbangkan.
Munaslub bukanlah sekadar agenda politik biasa, melainkan sebuah panggilan untuk memperbaiki keadaan dan mengembalikan marwah Golkar ke jalur yang benar. Ini adalah kesempatan untuk mengevaluasi kepemimpinan saat ini, menilai kinerja partai, dan, jika perlu, mengganti pemimpin yang dianggap tidak lagi mampu membawa Golkar menuju masa depan yang lebih cerah.
Dukungan terhadap Munaslub didasarkan pada keyakinan bahwa Golkar memiliki potensi yang jauh lebih besar daripada yang ditunjukkan saat ini. Dengan kepemimpinan yang tepat, partai ini dapat kembali menjadi kekuatan utama dalam politik Indonesia, mampu mengusung kader-kader terbaiknya untuk memimpin bangsa, serta menjalankan peran penting sebagai penyeimbang kekuasaan di parlemen.
Munaslub adalah langkah yang diperlukan untuk memastikan bahwa Golkar tidak hanya bertahan, tetapi juga berkembang dan kembali memainkan peran yang signifikan dalam kehidupan politik Indonesia. Ini adalah momentum bagi para kader dan pendukung Golkar untuk bersatu, merenungkan masa lalu, dan bergerak bersama menuju masa depan yang lebih baik. Golkar harus kembali menjadi partai yang relevan, vokal, dan berdaya, demi kepentingan rakyat dan masa depan bangsa.