Meturut pengalamannya,Syarif ditunjuk sebagai Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah pada Kabinet Indonesia Bersatu II periode 2009-2014 ketika presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menginformasikan.
Jakarta – Fusilatnews – Dalam program GASPOL! Kompas.com, yang ditayangkan pada Jumat (16/6/) malam. Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat Syarief Hasan membantah pertemuan antara Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Ketua DPP PDIP Puan Maharani untuk mebagi kursi menteri di era presiden selanjutnya.
Bantahan ini terkait lawatan akan berisi negosiasi supaya AHY masuk dalam kabinet, jika bakal calon presiden yang diusung PDI-P sekaligus Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, memenangkan Pilpres 2024.
Adapun keduanya masih mencari waktu yang tepat untuk bertemu, usai nama AHY masuk dalam radar PDI-P sebagai sosok bakal calon wakil presiden yang mendampingi Ganjar.
“Itu enggak ada tawaran seperti itu,” kata Syarief
Syarief menegaskan nama-nama yang akan bergabung dalam kabinet selanjutnya, termasuk yang akan menduduki kursi menteri, merupakan hak prerogatif presiden.
Meturut pengalamannya,Syarif ditunjuk sebagai Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah pada Kabinet Indonesia Bersatu II periode 2009-2014 ketika presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menginformasikan.
“Terus terang untuk menjadi kabinet itu tidak ada yang tahu. Sebelumnya enggak ada yang tahu, karena itu UU sudah menyatakan hak prerogatif presiden. Ya, kita lihat aja nanti bagaimana,” tutur Syarief.
Namun dia tak memungkiri, komunikasi yang baik dalam sebuah pertemuan kerap kali menciptakan keuntungan. “Itu kan salah satu keuntungan dari salah satu komunikasi yang bagus. Komunikasi yang bagus itu semua permasalahan dan semua isu bangsa ini bisa diselesaikan,” ucap dia.
Lebih lanjut dia berharap agar pertemuan antara AHY dan Puan dapat segera terlaksana. Ia ingin pertemuan tersebut memiliki manfaat untuk kedua belah pihak.
“Kami tentunya menghendaki setiap pertemuan itu ada manfaatnya. Setiap pertemuan itu pasti ada topik yang dibicarakan.
Sebelumnya diberitakan, Ketua DPP PDI-P Puan Maharani mengatakan akan segera berkomunikasi dengan AHY. Namun dia belum menjelaskan secara detail kapan akan bertemu dengan AHY. “Segera, segera ketemu,” kata Puan saat ditemui di kantor DPD PDI-P Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Minggu (11/6/2023).
Kemesraan keduanya berawal dari pernyataan Puan yang menyebut bahwa AHY masuk dalam radar calon wakil presiden (cawapres) pendamping bakal calon presiden (capres) PDI-P untuk Pemilu 2024, Ganjar Pranowo.
Memang, awalnya, Demokrat secara tersirat menyampaikan penolakan. Namun, bermula dari gagasan tersebut, suhu politik antara partai banteng dan partai bintang mercy yang selama ini panas tampak mulai mencair.
Puan mengungkap bahwa ada sepuluh nama yang masuk bursa cawapres pendamping Ganjar. Nama-nama itu, mulai dari menteri Kabinet Indonesia Maju, kepala daerah, hingga petinggi partai politik. Salah satu nama yang mencuat di luar prediksi yakni AHY.
“Kalau boleh saya sebut yang ada di media, Pak Mahfud (Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD) sudah masuk namanya,” kata Puan usai Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PDI-P di Sekolah Partai DPP PDI-P, Jakarta Selatan, Selasa (6/6/2023).
“Pak Erick Thohir (Menteri BUMN), Pak Ridwan Kamil (Gubernur Jawa Barat), Pak Sandiaga Uno (Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif), kemudian ada Pak AHY (Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono), Pak Airlangga (Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto). Nama-nama itu masuk dalam peta yang ada di PDI Perjuangan,” tuturnya