Jakarta, Fusilatnews – Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Masyumi akan menggelar Rapat Kerja (RAKER) dari tanggal 13 hingga 15 September 2024 di Masyumi Training Center, Citayam, Bogor. RAKER ini bertujuan untuk membangun soliditas manajemen dan meningkatkan kualitas kaderisasi.
RAKER yang mengagendakan sejumlah program nasional tersebut akan dibuka oleh Ketua DPP Masyumi, Dr. Ahmad Yani, SH, MH. Sekretaris Jenderal Partai Masyumi, Samsudin Dayan, SH, MSi, menyatakan bahwa RAKER yang berlangsung selama tiga hari ini juga akan digunakan untuk melantik kepengurusan DPP periode 2024-2029.
Sebanyak 185 pengurus dan kader inti yang terdiri dari Majelis Syura, Pengurus Pusat, Mahkamah Partai, dan Dewan Pakar akan mengikuti RAKER tersebut. Dr. Ahmad Yani, SH, MH, Ketua Umum Pengurus Pusat, dijadwalkan akan menyampaikan garis besar kebijakan partai, target, dan sasaran partai untuk tahun 2029, serta tujuan jangka panjang dalam satu dekade ke depan di tengah dinamika politik Indonesia dan global.
Ketua Majelis Syura, Dr. Abdullah Hehamahua, juga akan memberikan pengarahan dan pembekalan kepada peserta mengenai visi dan misi Partai Masyumi, tafsir asas partai, platform perjuangan, serta rencana dan strategi partai pada 2024-2045.
Sekretaris Jenderal Partai Masyumi, Samsudin Dayan, berharap seluruh rangkaian acara dengan padatnya agenda ini dapat berjalan dengan lancar dan sukses. Dia menegaskan bahwa setelah RAKER ini akan dilanjutkan dengan penguatan infrastruktur kepengurusan wilayah di seluruh provinsi, kabupaten, dan kota untuk periode 2024-2029. “Kami bekerja keras dan berusaha tanpa henti untuk terus melakukan pembenahan partai,” ujar Samsudin.
Sejarah Partai Masyumi
Partai Masyumi didirikan pada 7 November 1945 sebagai hasil Kongres Umat Islam pertama di Yogyakarta. Kongres ini diprakarsai oleh KH Hasyim Asy’ari, pendiri Nahdlatul Ulama, dan KH Ahmad Dahlan, pendiri Muhammadiyah. Pada Pemilu pertama 1955, Masyumi menjadi salah satu partai terbesar dengan memenangkan 10 dari 15 daerah pemilihan.
Dalam perjalanan sejarahnya, Masyumi telah memainkan peran penting dalam proses pembangunan bangsa, termasuk melalui diplomasi dan upaya mempertahankan kedaulatan Indonesia selama masa-masa awal kemerdekaan. Namun, akibat tekanan politik pada era Orde Lama, Masyumi dibubarkan pada tahun 1960.
Setelah reformasi 1998, Partai Masyumi kembali bangkit dan terlibat dalam Pemilu 1999, tetapi gagal berpartisipasi dalam Pemilu 2024 karena kendala verifikasi administratif oleh KPU.
Jakarta, 03 September 2024
Humas Partai Masyumi