Komisi Pemilihan Umum ( KPU )mengumumkan partisipasi Pemilih pada pilkada 2024 lebih rendah dari Pilpres dan Pileg jika dihitung dari tingkat presentasi rata-rata nasional.
Hal ini dijelaskan oleh Komioner KPU Auguz Melazs dalam konferensi pers di media center KPU, Jakarta pada Jumat (29/11/2024).
Menurut Augus Melazs tingkat partisipasi pemilih di DKI Jakarta hanya 57,6 persen, sementara Sumatera Utara hanya 55,6 persen. Dibandingkan dengan Pemilihan Presiden (Pilpres) pada Februari 2024, persentase masyarakat yang mencoblos mencapai 80 persen, sedangkan Pemilihan Legislatif (Pileg) DPR 81,42 persen dan Pileg DPD 81,36 persen.
KPU menemukan indikasi rendahnya partisipasi pemilih berdasarkan data Pilkada 2024 yang sudah mencapai 98,5 persen.
Penyebab rendahnya tingkat partisipasi pemilih pada Pilkada 2024
Ada sejumlah faktor yang menyebabkan hampir 40 persen pemilih tidak menggunakan hak pilihnya atau golput pada Pilkada 2024.
penyebab pemilih enggan mencoblos karena penyelenggaraan Pilkada yang berdekatan dengan Pemilu, baik Pilpres maupun Pileg 2024. Faktor lainnya adalah singkatnya durasi kampanye Pilkada 2024 dan rendahnya pengenalan calon kepala daerah kepada publik. Untuk diketahui, Peraturan KPU Nomor 2 Tahun 2024 menetapkan, masa kampanye Pilkada berlangsung pada 25 September-23 November 2024. Selain tiga faktor tersebut, alasan lain mengapa pemilih memutuskan golput karena calon kepala daerah yang diusung partai tidak selaras dengan aspirasi publik.
Menurut peneliti politik dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Wasisto Raharjo Jati, partai seharusnya memetik pelajaran dari Pilkada 2024 supaya menentukan dan menjaring calon kepala daerah dari akar rumput.
Alasan lain mengapa tingkat partisipasi pemilih rendah karena publik merasa jengah atau letih dan kurang mendapat informasi. Dosen ilmu politik Universitas Airlangga Ucu Martanto mengatakan, pemilih juga mengalami kebingungan secara psikologis karena konfigurasi atau jumlah kandidat pada Pilpres dan Pilkada 2024 berbeda. Untuk diketahui, Pilpres 2024 diikuti oleh tiga kandidat, yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD.