Oleh : Dr. Susilawati Saras. SE., MM., MA, M.han – Intelektual Bela Negara
Jika hanya berpikir kritis tapi tidak kreatif maka akan jalan di tempat, namun jika berpikir ktitis juga kreatif maka akan berkembang dan terbuka peluang-peluang baik lebih luas untuk dapat dimanfaatkan bagi kemajuan dan kualitas diri menjadi lebih baik.
Pentingnya terus meningkatkan pendidikan formal bagi setiap individu, sebagai dasar berpikir agar dapat membentuk pola pikir lebih terbuka untuk memancing minat serta keingintahuan terhadap berbagai hal dan mengeksplorasinya menjadi sebuah keunggulan yang dibutuhkan.
Dengan terbuka cakrawala berpikir lebih luas, maka memiliki banyak pilihan hidup yang membuat jiwa semakin sehat karena mau menerima semua keadaan untuk dijadikan dasar pertimbangan yang mengayakan otomatis menghadirkan kualitas kesehatan mental masyarakat/sosial (terhindar dari hal yang merugikan dan membahayakan keselamatan jiwa) sebagai makhluk yang berakal, itulah pembeda dengan makhluk hidup lainnya.
Dinamika kehidupan yang terus berkembang menjadi tantangan tersendiri dan menuntut setiap individu dapat menyikapi setiap keadaan secara baik dan benar. Dengan berpikir kritis (akal sehat) maka tujuan yang diharapkan dapat terwujud dengan tepat karena selalu sadar untuk terus mengawal diri selalu di jalur yang benar sesuai aturan sehingga menghasilkan kehidupan sosial lebih tertib. Situasi tertib akan lebih mudah menghadirkan pikiran kreatif (tidak merespon sesuatu secara berlebihan), karena situasi tenang memberi ruang berpikir lebih jernih sebelum membuat pilihan maupun keputusan-keputusan yang diinginkan (menimbang mana hal yang patut dikembangkan dan mana yang harus dihindari).
Manusia berakal memiliki kebebasan memilih di kehidupan semesta, sejati pribadi bijak dapat memanfaatkan semua kemungkinan untuk dijadikan peluang yang bisa diberdayakan untuk meraih kemenangan. Sebagai makhluk hidup tidak semata dapat mengisi perut yang lapar tetapi juga harus mampu mengelola dan memberdayakan pikiran agar tajam dan tidak terlena (Prof. Subur Budi Santoso), agar tujuan tercapai dan menjadi nyata dirasakan manfaatnya (peradaban).
Utama bagi para pemimpin, karena memiliki pengikut maka harus dapat mengembangkan diri secara maksimal sebagai bentuk tanggung jawab moral agar dapat lebih dipercaya dan menjadi contoh baik bagi pengikutnya serta menjadikan role model (berkeadaban).