Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman menegaskan anggota TNI AD tidak boleh ikut campur dalam urusan demokrasi. Dudung meminta seluruh anggotanya tegak lurus pada pimpinan.
“Kemudian beberapa penekanan seperti yang sudah disampaikan presiden Republik Indonesia, TNI AD saya minta tidak ikut-ikutan di dalam demokrasi,” kata Dudung saat kunjungan ke Kodam Jaya, Cililitan, Jakarta Timur, Senin (14/3/2022).
Dudung mengatakan TNI AD harus tegak lurus pada Panglima TNI dan Presiden. Dia memerintahkan anggotanya untuk mengedepankan disiplin militer.
“Demokrasi TNI AD hanya loyalitas dan tegak lurus kepada pimpinan kita. TNI AD juga harus loyal kepada Panglima TNI dan Presiden Republik Indonesia. Disiplin TNI AD harus optimal, kita lakukan disiplin militer, tidak ada kegiatan kegiatan yang lainnya yang mencoba mengganggu demokrasi,” ucapnya.
Dia memerintahkan anggotanya tidak ikut campur soal pemilu 2024. Dudung meminta anggotanya melakukan tugas pokok TNI secara maksimal.
“Tegak lurus tidak ada berbicara tentang masalah demokrasi berbicara tentang 2024 dan sebagainya. Lakukan tugas pokok TNI AD dengan sebaik baiknya,” kata dia.
“Tahun 2022-2023 ini adalah tahun politik, TNI AD saya minta harus tegak lurus loyalitas kepada pimpinan pusat, presiden sebagai Panglima tertinggi. Tidak ada yang berbicara mengomentari tentang proses demokrasi yang mengarah pada pemilu,” sambungnya.
Sumber : detiknews