Bandung – Fusilatnews – Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung menegaskan komitmennya untuk menanggulangi kasus perundungan (bullying) di lingkungan rumah sakit dengan keputusan tegas. Direktur Utama RSHS Bandung, Rachim Dinata Marsidi, mengungkapkan bahwa mahasiswa program pendidikan dokter spesialis (PPDS) yang terlibat dalam tindak perundungan akan dikembalikan ke kampus asalnya.
Menurut Dr. Rachim, kasus bullying yang sempat terjadi di lingkungan RSHS Bandung telah ditangani dengan serius. Ia menekankan pentingnya lingkungan belajar yang kondusif bagi mahasiswa PPDS, dan berkomitmen untuk memastikan bahwa praktik pendidikan di rumah sakit berjalan dengan baik.
“Hasan Sadikin ini merupakan tempat bagi mahasiswa atau PPDS spesialis untuk belajar, dan kami ingin proses pembelajaran berjalan dengan lancar tanpa adanya gangguan,” ujar Dr. Rachim dalam pernyataannya di Jakarta, Rabu (4/9/2024).
Dokter Rachim menambahkan bahwa jika ditemukan mahasiswa PPDS atau pengajar yang melakukan tindakan bullying, pihaknya tidak akan segan-segan untuk mengembalikan mereka ke fakultas asal. “Kalau ada yang nakal, kita akan kembalikan mereka ke fakultas. Karena mereka berasal dari fakultas dan kami hanya memberikan izin praktik di sini,” ungkapnya.
Pihak RSHS Bandung berharap agar para calon dokter spesialis dapat menunjukkan kualitas yang baik dan menjadi dokter yang kompeten di masa depan. Dr. Rachim juga telah mengumpulkan residen dan pengajar untuk mengingatkan pentingnya menciptakan lingkungan yang bebas dari perundungan.
“Semua residen dan konsulen di sini diharapkan tidak ada lagi bullying. Kami ingin mahasiswa PPDS belajar dengan tenang dan bebas dari tekanan,” tutup Dr. Rachim.