Keberadaan minyak goreng curah tidak ditemukan dalam pantauan Tempo di Pasar Bantar Gebang, Kota Bekasi pada Minggu, 27 Maret 2022. Selama pantauan di sekeliling pasar, tidak ditemukan pedagang yang menjajakan barang tersebut di rak dagangan.
Sedangkan untuk minyak goreng kemasan premium, beberapa pedagang sudah banyak mendapatkan stok dari sales masing-masing merek minyak goreng. Pedagang bernama Rahmat Hidayat mengatakan sudah tidak menjual minyak goreng curah selama satu minggu karena tidak mendapatkan stok.
Harga terbarunya pun dia sudah tidak mengetahui lagi, namun sebelum kelangkaan minyak goreng curah dia mengeluarkan modal Rp 165 ribu untuk satu jeriken. “Udah seminggu gak ada. Biasanya nyetok 15 jeriken (satu jeriken seberat 19 kilogram), paling sedikit 10,” kata laki-laki berumur 23 tahun tersebut saat ditemui di kiosnya pada waktu yang sama.
Rahmat mengatakan, stok minyak goreng curah yang didapat biasanya dari agen di sekitar Pasar Bantar Gebang. Absennya minyak curah tidak lama setelah Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk minyak goreng kemasan dicabut dan harga HET minyak goreng curah dinaikkan menjadi Rp 14 ribu per liter atau Rp 15.500 per kilogram.
Untuk minyak goreng kemasan premium, terpampang beberapa bungkus isi dua liter kemasan kantong dan botol dengan harga yang selisih tipis. Merek yang dia stok sejak beberapa hari lalu antara lain Sunco dua dus kemasan dua liter, Sovia kemasan dua liter dan Tropical kemasan dua liter lebih dari 15 dus dia dapatkan.about:blank
Sedangkan untuk kemasan satu liter, dia tidak memesan dari sales merek yang biasa mengirim. “Harga Sunco Rp 49 ribu, Sovia Rp 48 ribu, Tropical Rp 49 ribu,” ujar Rahmat.
Pada kios lain yang dijaga oleh Muhammad, hanya ditemukan minyak goreng kemasan premium isi dua liter. Laki-laki berusia 24 tahun itu mengatakan, minyak goreng curah juga absen dari kios milik bosnya sejak sepekan.
Rak depan kiosnya hanya berjejer minyak goreng kemasan premium dua liter merek Sovia, Sunco, dan Tropical bentuk botol. Harganya pun tidak berbeda dengan kios milik Rahmat.“Sejak beberapa hari gak ada minyak goreng curah. Memang di sini rata-rata lagi kosong,” tutur Muhammad.
Selain dari kios milik Rahmat dan Muhammad, pedagang lain juga sama menjajakan minyak goreng kemasan dua liter. Merek yang dijajakan pun hampir sama dari dua pedagang tersebut dan jumlah yang diperdagangkan pun terpantau banyak daripada kelangkaan minyak goreng kemasan premium yang terjadi sebelumnya.
Harga Minyak Goreng di Ritel Modern Tidak Jauh Beda
Minyak goreng kemasan premium di ritel modern seperti, Alfamart, Alfamidi, dan Indomaret terpantau tersedia banyak di Jalan Wibawa Mukti, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi. Bungkusan minyak goreng yang dijajakan berbentuk kantung dan botol berisi dua liter dari berbagai merek.
Selama pantauan Tempo, mayoritas menjual dengan kemasan dua liter. Saat dijumpai di Alfamidi pada area yang sama, minyak goreng yang tersedia adalah Sovia dan Tropical bungkusan kantung isi dua liter seharga Rp 51.900.
Kemudian di Alfamart, tersedia kemasan kantung isi dua liter merek Tropical (Rp 49.200), Sunco (Rp 49.500). Lalu ada Sania (Rp 49.500), dan merek Alfamart (Rp 49.500).
Menurut karyawan Alfamart Andini Sari, ritelnya baru menerima stok minyak goreng pada Sabtu kemarin. Karena sebelumnya masih langka walaupun HET telah dicabut. “Ini baru dateng kemarin, sebelumnya kosong,” kata Andini pada waktu yang sama.
Berpindah pantauan ke ritel Indomaret, ada lima minyak goreng kemasan dua liter yang terpampang. Merek tersebut di antaranya Sovia (Rp 48 ribu), Sania (Rp 48.500), Fortune (Rp 48.200), Tropical kemasan botol (Rp 51.400), dan Fitri kemasan botol (Rp 51.400).
Pemerintah Mewaspadai Penyelewengan Minyak Goreng Curah
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan pemerintah mewaspadai potensi penyelewengan penjualan minyak goreng curah dikemas dengan kemasan premium oleh pihak-pihak yang ingin mendapat keuntungan besar.
“Yang perlu diwaspadai adalah, jangan sampai nanti minyak goreng curah itu pindah ke premium,” kata Moeldoko di sela-sela kunjungan kerja di Kota Malang, Rabu 23 Maret 2022.
Menurut dia, praktik penjualan minyak goreng curah yang dikemas dalam kemasan premium patut diwaspadai. Moeldoko mengatakan, dalam upaya untuk meminimalkan praktik penyelewengan dan penimbunan minyak goreng jenis curah, yang memiliki Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp14 ribu, Pemerintah akan meminta Satuan Tugas (Satgas) Pangan untuk melakukan pengawasan dengan ketat.
“Kami akan gerakkan Satgas Pangan untuk melakukan tindakan pengawasan di lapangan apabila terjadi (penyelewengan dan penimbunan),” katanya.
Dia menambahkan, langkah Pemerintah menghapus HET minyak goreng kemasan dan menetapkan HET hanya untuk minyak goreng curah bertujuan membentuk harga ekonomi yang ditentukan oleh pasar.
Selain potensi penyelewengan minyak goreng curah dijual dengan kemasan premium, Pemerintah saat ini juga terus melakukan pengawasan dan meningkatkan kewaspadaan terhadap praktik penimbunan komoditas tersebut.
Sumber : Tempo