Jakarta, Fusilatnews.-Sejak akhir April hingga awal Mei 2024, Indonesia menghadapi gelombang panas yang menyebabkan cuaca terik di siang hari. Deputi Bidang Meteorologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Guswanto, menjelaskan bahwa suhu panas ini dipicu oleh posisi gerak semu Matahari yang berada dekat dengan Khatulistiwa. Fenomena panas tersebut terjadi bersamaan dengan peralihan musim hujan ke kemarau.
Menurut data BMKG, sebagian wilayah Indonesia telah memasuki awal musim kemarau, sementara beberapa wilayah lain masih dalam fase peralihan musim. “Potensi fenomena suhu panas dan cuaca cerah di siang hari masih akan mendominasi cuaca secara umum di awal Mei 2024,” ujar Guswanto.
Prediksi BMKG menyatakan bahwa sebanyak 63,66 persen Zona Musim di Indonesia diperkirakan akan memasuki periode musim kemarau dari Mei hingga Agustus 2024. Guswanto menambahkan bahwa suhu panas ini diperkirakan akan berlangsung hingga bulan September 2024.
Meskipun demikian, kondisi suhu panas di Indonesia bervariasi, dengan rata-rata antara 34 hingga 25 derajat Celsius. Namun, beberapa wilayah mengalami suhu panas yang lebih tinggi dari 36 derajat Celsius. Di antaranya adalah Deli Serdang dan Medan di Sumatera Utara, Kapuas Hulu di Kalimantan Barat, Sidoarjo di Jawa Timur, serta Bengkulu.
Meski suhu panas menjadi sorotan utama, potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat masih tetap ada di beberapa wilayah Indonesia. Dalam sepekan terakhir pada April 2024, hujan deras terjadi di sejumlah titik, seperti di Kerinci, Jambi; Manado, Sulawesi Utara; Aceh Besar, Aceh; Sorong, Papua Barat; Minangkabau, Sumatera Barat; Kufar, Maluku; dan Indragiri, Riau.