• Login
ADVERTISEMENT
  • Home
  • News
    • Politik
    • Pemilu
    • Criminal
    • Economy
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Sport
    • Jobs
  • Feature
  • World
  • Japan
    • Atarashi Watch On
    • Japan Supesharu
    • Cross Cultural
    • Study
    • Alumni Japan
  • Science & Cultural
  • Consultants
    • Law Consultants
    • Spiritual Consultant
  • Indonesia at Glance
  • Sponsor Content
No Result
View All Result
  • Home
  • News
    • Politik
    • Pemilu
    • Criminal
    • Economy
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Sport
    • Jobs
  • Feature
  • World
  • Japan
    • Atarashi Watch On
    • Japan Supesharu
    • Cross Cultural
    • Study
    • Alumni Japan
  • Science & Cultural
  • Consultants
    • Law Consultants
    • Spiritual Consultant
  • Indonesia at Glance
  • Sponsor Content
No Result
View All Result
Fusilat News
No Result
View All Result
ADVERTISEMENT
Home Feature

Yang Datang dan Doa Mereka yang Gelisah Tersisih dari IKN

fusilat by fusilat
March 16, 2022
in Feature
0
Yang Datang dan Doa Mereka yang Gelisah Tersisih dari IKN

KOMPAS/SUCIPTO

Share on FacebookShare on Twitter

Pada momen menyatukan tanah dan air dari seluruh Indonesia di kendi nusantara, berjuta doa dikumandangkan agar Ibu Kota Nusantara membuka pintu solusi dari beragam masalah. Masyarakat, terutama di sekitar IKN, berdoa lebih khusyuk agar mereka tak tersingkir lagi.

Senin (14/3/2022), Presiden RI Joko Widodo, sejumlah menteri, dan 34 gubernur juga perwakilan dari seluruh provinsi di Indonesia hadir di IKN di Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Masing-masing membawa tanah dan air dari daerahnya. Gubernur dari Kalimantan berkemah bersama Presiden. Kedatangan mereka disambut meriah.

Jumiran (74) pagi-pagi benar mengenakan batik terbaiknya karena memang hanya satu. Ia ingin sekali masuk melihat kawasan titik nol ibu kota negara (IKN) Nusantara. Sejak 1984 tinggal di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kaltim, ia belum pernah masuk hingga kawasan titik nol sejak perusahaan hutan tanaman industri beroperasi di sana.

Mengenakan topi, ia berjalan sendirian. Lima anaknya sedang bekerja serabutan. Istrinya tak bisa lagi berjalan jauh. Ia berencana berjalan kaki sejauh lima kilometer untuk menuju gerbang IKN tetapi urung niat, lantaran rematiknya kambuh. Akhirnya, ia bergabung dengan murid-murid dari SD Negeri Sepaku 020 di Desa Bumi Harapan, sekitar lima kilometer dari gerbang IKN.

Presiden Jokowi Berkemah di IKN bersama lima Gubernur di wilayah Kalimantan, Senin (14/3/2022)/
KOMPASPresiden Jokowi Berkemah di IKN bersama lima Gubernur di wilayah Kalimantan, Senin (14/3/2022)/

Jumiran sudah siap untuk menonton rombongan Presiden dan gubernur juga perwakilan dari 34 provinsi yang ada di Indonesia. “Seumur-umur bisa lihat Presiden ya karena ibu kota mau dipindah ke sini, sekarang datang dengan semua gubernur. Kan ndak pernah sebelumnya kayak gini,” ungkap Jumiran, Senin (14/3/2022).

Jumiran yang tadinya duduk menyender di tembok tetangganya tetiba bangun saat bunyi sirine terdengar dari kejauhan.Rombongan tiba, Jumiran membalas lambaian tangan Presiden, lalu rombongan berlalu, Jumiran pun pulang dan mengganti batiknya dengan kaos.

Ia bercerita, saat pindah ke Sepaku, semua wilayah itu masih hutan belantara. Ia yang saat pindah membawa serta istri dan empat anaknya hampir putus asa karena terus gagal menanam padi. Jatah beras dari pemerintah saat itu menyelamat mereka. Perlahan tapi pasti hutan berubah menjadi ladang padi.

Jumiran meninggalkan kampung halamannya di Nganjuk, Jawa Timur untuk mencari kehidupan baru di Kalimantan Timur. Bahkan, ia tak mampu mengingat kapan terakhir kali pulang ke kampungnya.

https://assetd.kompas.id/5xxJeyK-0KJU2RPTnNHd0jMJGhc=/1024x1118/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2022%2F03%2F14%2Faf042015-81ee-486f-95df-c15995cf6c63_png.png

Di depan pintu masuk IKN Nusantara, Sunardi (42) bercerita, ia tak menyesal bertransmigrasi ke Sepaku. Tempat baru itu sudah ia nikmati hasilnya, membangun rumah dan menyekolahkan anaknya dari menanam sawit. Kendati menyambut gembira rencana pemindahan IKN, ada sedikit kekhawatiran yang ia utarakan.

“Takutnya, nanti tanah kami harus dilepas untuk IKN. Kalau saya, teguh ndak mau. Saya ingin juga merasakan ramainya IKN, bisa buat kontrakan atau usaha apa begitu. Tanah ini perjuangan saya,” ujar transmigran dari Jawa Tengah itu.

Tanah dan Air

Secara simbolis, pemerintah menyongsong pembangunan ibu kota negara (IKN) Nusantara di Penajam Paser Utara dan sekitarnya. Seremoni yang mengundang haru juga semangat itu ditandai dengan menyatunya sampel tanah dan air dari 34 provinsi di seluruh Indonesia.

Presiden Joko Widodo yang memulai budaya baru ini di momen awal pembangunan ibu kota negara yang baru. Hal yang belum pernah dilakukan dalam banyak seremoni kenegaraan.

Presiden Joko Widodo bersama salah satu gubernur menuangkan tanah ke kendi nusantara di Titik Nol Ibu Kota Nusantara di Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur, Senin (14/3/2022).
KOMPASPresiden Joko Widodo bersama salah satu gubernur menuangkan tanah ke kendi nusantara di Titik Nol Ibu Kota Nusantara di Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur, Senin (14/3/2022).
Presiden Joko Widodo saat bertemu para tokoh adat di Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur, Senin (14/3/2022).
BIRO PERS SEKRETARIAT PRESIDEN/MUCHLIS JRPresiden Joko Widodo saat bertemu para tokoh adat di Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur, Senin (14/3/2022).

“Hari ini kita hadir bersama-sama di sini dalam rangka sebuah cita-cita besar dan pekerjaan besar yang akan segera dimulai yaitu pembangunan Ibu Kota Nusantara,” ungkap Jokowi.

Sampel tanah tersebut kemudian dimasukkan ke dalam satu kendi atau bejana Nusantara yang sudah disiapkan tepat di titik nol IKN. Satu per satu pejabat memberikan sampel tanah dan membungkusnya dengan beragam bejana yang mencitrakan kearifan lokal dari daerah masing-masing. Ada bejana yang berlapis emas, ada yang menggunakan daun kelapa, ada pula anyaman rotan, dan beragam lainnya. Indah dan gagah.

Sekitar delapan kilometer dari titik nol, Saryadi (71) yang sudah tinggal di Sepaku sejak tahun 1980 mengungkapkan kekhawatirannya. Rumah dan kebunnya terancam akan dipindah karena sudah dipasangi plang yang tertulis kawasan inti pusat pemerintah “jangan dirusak” begitu tertulis. Ia pun tak paham artinya.

“Saya senang sekali ibu kota bisa pindah ke sini, seperti mimpi rasanya. Tetapi makin ke sini kok ya jadi khawatir, semoga saya gak dipindah,” kata Saryadi yang berasal dari Banyuwangi, Jawa Timur.

Papan peringatan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan terpasang di sekitar kebun dan rumah warga di Desa Bumi Harapan, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kaltim, Kamis (10/3/2022). Sosialisasi yang tidak merata membuat warga khawatir akan nasib lahannya.
KOMPAS/SUCIPTOPapan peringatan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan terpasang di sekitar kebun dan rumah warga di Desa Bumi Harapan, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kaltim, Kamis (10/3/2022). Sosialisasi yang tidak merata membuat warga khawatir akan nasib lahannya.

Selain khawatir tanahnya digarap, lanjut Saryadi, selama ini masyarakat di Sepaku kekurangan air bersih. Saryadi mengeluarkan uang Rp 20.000 setiap hari untuk membeli air minum bersih. “Air sumur sih ada, tapi ndak bisa diminum, rasanya asam sekali, jadi buat mandi saja,” ungkapnya.

Serupa dengan Saryadi, Radimin (63) hanya bisa menonton presiden masuk ke Titik Nol IKN dengan mobil berplat merah bertuliskan “Indonesia”. Warga Desa Bumi Harapan, Kecamatan Sepaku itu berharap, pembangunan IKN kelak memberi dampak positif bagi kehidupan warga lokal. Sejak menjadi warga transmigran sejak 1970-an, ia dan keluarganya hanya menampung air hujan untuk mandi, cuci, kakus.

Radimin berharap persoalan air itu bisa selesai dengan adanya IKN. “Kalau ndak ada hujan, ya beli air Rp 60.000 per tandon untuk mandi dan nyuci. Sebulan, bisa habis Rp 240.000 untuk beli air. Semoga air buat IKN juga ngalir ke kami,” katanya.

Radimin (63) berdiri di depan Titik Nol IKN Nusantara di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Senin (14/3/2022).
KOMPAS/SUCIPTORadimin (63) berdiri di depan Titik Nol IKN Nusantara di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Senin (14/3/2022).

Alfian (33), keturunan Dayak Paser Balik, sudah merasakan banyak hal terkait tanah, tempat hidupnya. Warga Kecamatan Sepaku itu tinggal di perbatasan perusahaan kayu. Perlahan, kebiasaan mengolah tanah bergeser akibat masuknya perusahaan.

”Sejak 2009, orang di kampung sudah tidak menanam padi gunung lagi. Kami dulu masih (menerapkan) sistem ladang berpindah. Untuk membuka lahan baru, harus membakar lahan skala kecil. Perusahaan kayu melarang kami membakar,” ujar Alfian, Jumat (28/5/2021) pagi.

Ia bercerita, sejumlah warga ditangkap oleh bagian keamanan perusahaan karena membuka lahan dengan membakar. Padahal, sesuai dengan tradisi Paser Balik, membakar lahan tak bisa dilakukan sembarangan. Membakar lahan tak boleh luas dan dibatasi. Itu tak pernah menimbulkan kebakaran.

Antropolog Dayak dari Universitas Mulawarman yang juga tokoh masyarakat Dayak di Kaltim, Simon Devung, mengungkapkan, menyatukan tanah dan air ke tempat baru merupakan kebiasaan orang Dayak. Ia memberi contoh, Dayak Basua yang jika berpindah tempat akan mengambil air dari tempat awal untuk dituangkan ke sungai di tempat baru agar menjadi satu. Begitu juga tanah.

Perempuan Suku Dayak Paser Mului pergi ke kebun menggendong tas punggung dari anyaman rotan di RT 08 Desa Swan Slotung, Kecamatan Muara Komam, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur, Sabtu (13/3/2021).
KOMPAS/SUCIPTOPerempuan Suku Dayak Paser Mului pergi ke kebun menggendong tas punggung dari anyaman rotan di RT 08 Desa Swan Slotung, Kecamatan Muara Komam, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur, Sabtu (13/3/2021).

Hidup berpindah, lanjut Simon, sudah sering dilakukan masyarakat Dayak dan warga lokal lainnya di Indonesia. Seperti Dayak Paser Balik, penduduk asli Kota Balikpapan, yang kerap berpindah karena mengikuti sumber kehidupannya, yakni tanah/ladang dan air.

Faktor lainnya adalah gangguan. Masyarakat Dayak tidak bisa bertahan lama di Balikpapan karena memang tidak bisa sesuai dengan cara hidup orang pesisir. Mereka kemudian menjauh dari pesisir Balikpapan. Kedatangan transmigran juga menjadi alasan mereka berpindah.

Simon mengungkapkan, konsekuensi memindahkan warga lokal ke tempat baru hampir tidak bisa dihindari dalam perpindahan IKN. Saat ini yang bisa dilakukan pemerintah adalah dengan menyiapkan warga lokal atas segala perubahan yang akan mereka alami nanti. Jika tidak mereka akan tersingkir dan kalah dengan perkembangan kota.

Cindi (19), suku Dayak Paser Mului, memantau padi gunung milik keluarganya dari gangguan burung dan binatang lainnya di RT 08 Desa Swan Slotung, Kecamatan Muara Komam, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur, Jumat (12/3/2021).
KOMPAS/SUCIPTOCindi (19), suku Dayak Paser Mului, memantau padi gunung milik keluarganya dari gangguan burung dan binatang lainnya di RT 08 Desa Swan Slotung, Kecamatan Muara Komam, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur, Jumat (12/3/2021).

“IKN yang disebut kota hutan pun belum tentu orang Dayak bisa berburu di sana, padahal itu kebiasaannya, jadi perlu disiapkan, solusinya tak bisa satu harus banyak,” ungkap Simon.

Warga lokal di sekitar IKN, baik transmigran maupun masyarakat Dayak tak mau kalah dan tersisih lagi, sembari berdoa IKN benar-benar membawa kesejahteraan. Bukan menghadirkan masalah baru yang pelik.

Sumber : Kompas.id

Get real time update about this post categories directly on your device, subscribe now.

Unsubscribe
ADVERTISEMENT
Previous Post

Komisioner KPU Buka Suara Soal Pertemuan dengan Cak Imin

Next Post

Harga Minyak Ambruk dan Dialog Rusia – Ukraina Berlanjut

fusilat

fusilat

Related Posts

DATA PRIBADI SPESIFIK & UMUM : Polemik Ijazah Presiden VII Joko Widodo
Feature

Polemik Ijazah yang Tak Kunjung Usai Akibat Ulah Jokowi Sendiri

May 24, 2025
Feature

Indonesia Negara Rechtsstaat, Bukan Negara Maksiat

May 24, 2025
Feature

VISUALISASI, VISI DAN NILAI: MENJAWAB KRITIK ROCKY GERUNG TERHADAP DEDI MULYADI

May 24, 2025
Next Post
Harga Minyak Ambruk dan Dialog Rusia – Ukraina Berlanjut

Harga Minyak Ambruk dan Dialog Rusia - Ukraina Berlanjut

China Lockdown Jutaan Orang Gara-gara Kasus Covid Naik Lagi!

China Lockdown Jutaan Orang Gara-gara Kasus Covid Naik Lagi!

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Notifikasi Berita

Subscribe

STAY CONNECTED

ADVERTISEMENT

Reporters' Tweets

Pojok KSP

  • All
  • Pojok KSP
DATA PRIBADI SPESIFIK & UMUM : Polemik Ijazah Presiden VII Joko Widodo
Feature

Polemik Ijazah yang Tak Kunjung Usai Akibat Ulah Jokowi Sendiri

by Karyudi Sutajah Putra
May 24, 2025
0

Oleh: Karyudi Sutajah Putra, Analis Politik Konsultan dan Survei Indonesia (KSI) Jakarta - Bahwa Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri menyimpulkan...

Read more
Seruan Palestina Merdeka Kembali Menggema

Seruan Palestina Merdeka Kembali Menggema

May 23, 2025
Amnesty International: Pembangunan Era Jokowi Semu dan Elitis

Perpres Perlindungan Jaksa Tak Dibutuhkan

May 23, 2025
Prev Next
ADVERTISEMENT
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Pernyataan WAPRES Gibran Menjadi Bahan Tertawaan Para Ahli Pendidikan.

Pernyataan WAPRES Gibran Menjadi Bahan Tertawaan Para Ahli Pendidikan.

November 16, 2024
Zalimnya Nadiem Makarim

Zalimnya Nadiem Makarim

February 3, 2025
Beranikah Prabowo Melawan Aguan?

Akhirnya Pagar Laut Itu Tak Bertuan

January 29, 2025
Borok Puan dan Pramono Meletup Lagi – Kasus E-KTP

Borok Puan dan Pramono Meletup Lagi – Kasus E-KTP

January 6, 2025
Copot Kapuspenkum Kejagung!

Copot Kapuspenkum Kejagung!

March 13, 2025
Setelah Beberapa Bulan Bungkam, FIFA Akhirnya Keluarkan Laporan Resmi Terkait Rumput JIS

Setelah Beberapa Bulan Bungkam, FIFA Akhirnya Keluarkan Laporan Resmi Terkait Rumput JIS

May 19, 2024
Salim Said: Kita Punya Presiden KKN-nya Terang-terangan

Salim Said: Kita Punya Presiden KKN-nya Terang-terangan

24
Rahasia Istana Itu Dibuka  Zulkifli Hasan

Rahasia Istana Itu Dibuka  Zulkifli Hasan

18
Regime Ini Kehilangan Pengunci Moral (Energi Ketuhanan) – “ Pemimpin itu Tak Berbohong”

Regime Ini Kehilangan Pengunci Moral (Energi Ketuhanan) – “ Pemimpin itu Tak Berbohong”

8
Menguliti : Kekayaan Gibran dan Kaesang

Menguliti : Kekayaan Gibran dan Kaesang

7
Kemana Demonstrasi dan Protes Mahasiswa Atas Kenaikan BBM Bermuara?

Kemana Demonstrasi dan Protes Mahasiswa Atas Kenaikan BBM Bermuara?

4
Kemenag Bantah Isu Kongkalikong Atur 1 Ramadan

Kemenag Bantah Isu Kongkalikong Atur 1 Ramadan

4
Temuan Komnas Ham Terkait Peledakan Amunisi Kadaluarsa di Cibalong Garut

Temuan Komnas Ham Terkait Peledakan Amunisi Kadaluarsa di Cibalong Garut

May 24, 2025
Dijadwalkan Berangkat Haji di Usia 95 Tahun, Sastro Wasiyo Persiapkan Fisik dengan Jalan-jalan ke Sawah

Dijadwalkan Berangkat Haji di Usia 95 Tahun, Sastro Wasiyo Persiapkan Fisik dengan Jalan-jalan ke Sawah

May 24, 2025
Trump Larang Mahasiswa Asing di Harvard: Nasib Mahasiswa Indonesia di Ujung Tanduk

Trump Larang Mahasiswa Asing di Harvard: Nasib Mahasiswa Indonesia di Ujung Tanduk

May 24, 2025
14.892 Paket Air Zam-zam, Siap Didistribusikan ke Jemaah Haji, Sudah Tiba di Embarkasi Solo

14.892 Paket Air Zam-zam, Siap Didistribusikan ke Jemaah Haji, Sudah Tiba di Embarkasi Solo

May 24, 2025
Arab Saudi Perketat Aturan Masuk Mekkah, Jemaah Tanpa Visa Haji atau Kartu Nusuk Akan Dipulangkan

Arab Saudi Perketat Aturan Masuk Mekkah, Jemaah Tanpa Visa Haji atau Kartu Nusuk Akan Dipulangkan

May 24, 2025
RUU Perampasan Aset Berpotensi Merampas Hak Konstitusional Warga Negara jika Tidak Hati – hati

RUU Perampasan Aset Berpotensi Merampas Hak Konstitusional Warga Negara jika Tidak Hati – hati

May 24, 2025

Group Link

ADVERTISEMENT
Fusilat News

To Inform [ Berita-Pendidikan-Hiburan] dan To Warn [ Public Watchdog]. Proximity, Timely, Akurasi dan Needed.

Follow Us

About Us

  • About Us

Recent News

Temuan Komnas Ham Terkait Peledakan Amunisi Kadaluarsa di Cibalong Garut

Temuan Komnas Ham Terkait Peledakan Amunisi Kadaluarsa di Cibalong Garut

May 24, 2025
Dijadwalkan Berangkat Haji di Usia 95 Tahun, Sastro Wasiyo Persiapkan Fisik dengan Jalan-jalan ke Sawah

Dijadwalkan Berangkat Haji di Usia 95 Tahun, Sastro Wasiyo Persiapkan Fisik dengan Jalan-jalan ke Sawah

May 24, 2025

Berantas Kezaliman

Sedeqahkan sedikit Rizki Anda Untuk Memberantas Korupsi, Penyalahgunaan kekuasaan, dan ketidakadilan Yang Tumbuh Subur

BCA No 233 146 5587

© 2021 Fusilat News - Impartial News and Warning

No Result
View All Result
  • Home
  • News
    • Politik
    • Pemilu
    • Criminal
    • Economy
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Sport
    • Jobs
  • Feature
  • World
  • Japan
    • Atarashi Watch On
    • Japan Supesharu
    • Cross Cultural
    • Study
    • Alumni Japan
  • Science & Cultural
  • Consultants
    • Law Consultants
    • Spiritual Consultant
  • Indonesia at Glance
  • Sponsor Content

© 2021 Fusilat News - Impartial News and Warning

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist