• Login
ADVERTISEMENT
  • Home
  • News
    • Politik
    • Pemilu
    • Criminal
    • Economy
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Sport
    • Jobs
  • Feature
  • World
  • Japan
    • Atarashi Watch On
    • Japan Supesharu
    • Cross Cultural
    • Study
    • Alumni Japan
  • Science & Cultural
  • Consultants
    • Law Consultants
    • Spiritual Consultant
  • Indonesia at Glance
  • Sponsor Content
No Result
View All Result
  • Home
  • News
    • Politik
    • Pemilu
    • Criminal
    • Economy
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Sport
    • Jobs
  • Feature
  • World
  • Japan
    • Atarashi Watch On
    • Japan Supesharu
    • Cross Cultural
    • Study
    • Alumni Japan
  • Science & Cultural
  • Consultants
    • Law Consultants
    • Spiritual Consultant
  • Indonesia at Glance
  • Sponsor Content
No Result
View All Result
Fusilat News
No Result
View All Result
ADVERTISEMENT
Home Birokrasi

Zulhas: Tak Mengerti Arti Keracunan dan Mencret

Ali Syarief by Ali Syarief
September 27, 2025
in Birokrasi, Feature
0
Zulhas: Tak Mengerti Arti Keracunan dan Mencret
Share on FacebookShare on Twitter

Fusilatnews – Ada banyak cara pejabat mempermalukan dirinya sendiri. Zulkifli Hasan, alias Zulhas, memilih cara yang paling sederhana: asal bicara. Akhir-akhir ini, beberapa daerah digegerkan kasus keracunan anak-anak sekolah setelah mengonsumsi program Makan Bergizi Gratis (MBG). Alih-alih memberi penjelasan serius dan penuh empati, Zulhas malah menanggapi dengan kalimat absurd: “dulu saya minum susu, mencret.”

Bayangkan, puluhan anak harus dirawat karena keracunan, tapi menteri yang bertanggung jawab atas distribusi pangan justru menyamakan tragedi itu dengan pengalaman pribadinya buang-buang air. Bedakan saja tidak bisa: antara keracunan dengan diare. Yang satu adalah ancaman kesehatan massal, yang lain sekadar urusan perut pribadi. Seorang pejabat publik berbicara seolah-olah ia pakar medis, tapi hasilnya hanya memperlihatkan kebodohan telanjang di panggung nasional.

Namun, ini bukan episode pertama Zulhas tampil sebagai “simbol blunder.” Kita mundur ke tahun 2013, saat ia masih menjabat sebagai Menteri Kehutanan. Kala itu, aktor Hollywood sekaligus aktivis lingkungan, Harrison Ford, datang ke Indonesia untuk syuting dokumenter Years of Living Dangerously. Salah satu episodenya menyoroti deforestasi di Riau, khususnya kawasan Tesso Nilo yang rusak parah akibat perambahan hutan dan ekspansi sawit.

Ford mewawancarai Zulhas secara langsung. Pertanyaan-pertanyaan tajam Ford menuntut jawaban konkret: mengapa izin pembukaan lahan begitu mudah diberikan? Mengapa penegakan hukum terhadap pembalak liar begitu lemah? Zulhas bukannya memberi jawaban berbobot, malah terlihat gagap, linglung, dan terbata-bata. Ia hanya sempat mengeluarkan kalimat pendek yang tidak menjawab inti persoalan. Wawancara itu lalu viral di Amerika Serikat, bukan karena memperlihatkan kepedulian Indonesia terhadap lingkungan, tetapi karena memperlihatkan seorang pejabat tinggi yang terlihat tidak tahu apa-apa.

Alih-alih introspeksi, Zulhas justru merasa diserang. Ia bahkan sempat mengeluh ke publik bahwa Harrison Ford berlaku kasar dan hanya memberinya “satu-dua kalimat” kesempatan untuk bicara. Lebih konyol lagi, stafnya sempat mengancam akan mendeportasi Ford dengan tuduhan “mengganggu institusi negara.” Bayangkan, bukannya menggunakan momentum itu untuk menunjukkan kepemimpinan dan visi lingkungan, Zulhas justru menunjukkan wajah rapuh pejabat yang tak siap diuji.

Dari susu mencret sampai wawancara dengan Harrison Ford, pola Zulhas selalu sama: berbicara dengan percaya diri tapi tanpa isi. Ia seperti aktor dalam komedi gelap politik Indonesia—seseorang yang ditempatkan di panggung besar, tapi tak punya naskah selain kata-kata kosong.

Fenomena Zulhas ini mengingatkan kita pada penyakit kronis politik negeri ini: jabatan publik sering kali lebih ditentukan oleh kompromi kekuasaan, bukan kompetensi. Zulhas tetap bercokol di kabinet, bukan karena prestasi, melainkan karena bagian dari bagi-bagi kursi. Publik dipaksa menerima tontonan memalukan berkali-kali, seakan-akan ketololan sudah dilegalkan sebagai standar baru kepemimpinan.

Dan jangan lupa, namanya juga pernah terseret ke ruang pemeriksaan aparat penegak hukum. Ia dipanggil oleh kejaksaan terkait kasus mafia minyak goreng—sebuah ironi bagi seorang Menteri Perdagangan yang seharusnya menjamin distribusi bahan pokok, malah berada di lingkaran masalahnya.

Maka, kalau hari ini rakyat bertanya kenapa kebijakan pangan berantakan, kenapa program strategis justru melahirkan keracunan massal, jawabannya sederhana: karena kita dipimpin oleh orang-orang yang bahkan tidak bisa membedakan keracunan dengan mencret. Dan lebih parah lagi, orang semacam itu bukan hanya dibiarkan, tapi dipertahankan. Di titik ini, Zulhas bukan sekadar simbol ketololan—ia adalah bukti bahwa kekuasaan di negeri ini sering kali lebih akrab dengan blunder, ironi, dan kasus hukum daripada dengan kerja nyata untuk rakyat.

Get real time update about this post categories directly on your device, subscribe now.

Unsubscribe
ADVERTISEMENT
Previous Post

DANANTARA: AKAL-AKALAN ELIT ATAU PENJAJAHAN EKONOMI BARU?

Next Post

Sawah Terjaga, Perut Bangsa Selamat

Ali Syarief

Ali Syarief

Related Posts

G30S/PKI dalam Perspektif Versi Asing
Feature

G30S/PKI dalam Perspektif Versi Asing

September 29, 2025
Kutukan Jokowi: Semua Partai yang Mendekat Pasti Hancur
Feature

Kutukan Jokowi: Semua Partai yang Mendekat Pasti Hancur

September 29, 2025
Abu Bakar Baasyir Menegur Jokowi: Dari IKN ke Hukum Islam
Feature

Abu Bakar Baasyir Menegur Jokowi: Dari IKN ke Hukum Islam

September 29, 2025
Next Post
MENJUAL SAWAH DEMI ANAK SEKOLAH

Sawah Terjaga, Perut Bangsa Selamat

Mbak Titiek Sentil Jokowi: “Bapak Juga Belum Memikirkan”

Mbak Titiek Sentil Jokowi: "Bapak Juga Belum Memikirkan"

Notifikasi Berita

Subscribe

STAY CONNECTED

ADVERTISEMENT

Reporters' Tweets

Pojok KSP

  • All
  • Pojok KSP
Dr Usman Umar: Dunia Krisis Etika!
News

Dr Usman Umar: Dunia Krisis Etika!

by Karyudi Sutajah Putra
September 29, 2025
0

Jakarta, Fusilatnews - Dunia hebat dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Tapi krisis etika. "Fenomena ini bukan hanya terjadi di...

Read more
Darurat Ekonomi, Ini 7 Desakan Pengusaha!

Darurat Ekonomi, Ini 7 Desakan Pengusaha!

September 28, 2025
IPW Desak Kapolda Metro Jaya Proses Kasus Dugaan Pemerasan oleh Penyidik Polrestro Depok

IPW Desak Kapolda Metro Jaya Proses Kasus Dugaan Pemerasan oleh Penyidik Polrestro Depok

September 27, 2025
Prev Next
ADVERTISEMENT
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Pernyataan WAPRES Gibran Menjadi Bahan Tertawaan Para Ahli Pendidikan.

Pernyataan WAPRES Gibran Menjadi Bahan Tertawaan Para Ahli Pendidikan.

November 16, 2024
Zalimnya Nadiem Makarim

Zalimnya Nadiem Makarim

February 3, 2025
Beranikah Prabowo Melawan Aguan?

Akhirnya Pagar Laut Itu Tak Bertuan

January 29, 2025
Borok Puan dan Pramono Meletup Lagi – Kasus E-KTP

Borok Puan dan Pramono Meletup Lagi – Kasus E-KTP

January 6, 2025
Copot Kapuspenkum Kejagung!

Copot Kapuspenkum Kejagung!

March 13, 2025
Setelah Beberapa Bulan Bungkam, FIFA Akhirnya Keluarkan Laporan Resmi Terkait Rumput JIS

Setelah Beberapa Bulan Bungkam, FIFA Akhirnya Keluarkan Laporan Resmi Terkait Rumput JIS

May 19, 2024
Salim Said: Kita Punya Presiden KKN-nya Terang-terangan

Salim Said: Kita Punya Presiden KKN-nya Terang-terangan

24
Rahasia Istana Itu Dibuka  Zulkifli Hasan

Rahasia Istana Itu Dibuka  Zulkifli Hasan

18
Regime Ini Kehilangan Pengunci Moral (Energi Ketuhanan) – “ Pemimpin itu Tak Berbohong”

Regime Ini Kehilangan Pengunci Moral (Energi Ketuhanan) – “ Pemimpin itu Tak Berbohong”

8
Menguliti : Kekayaan Gibran dan Kaesang

Menguliti : Kekayaan Gibran dan Kaesang

7
Kemana Demonstrasi dan Protes Mahasiswa Atas Kenaikan BBM Bermuara?

Kemana Demonstrasi dan Protes Mahasiswa Atas Kenaikan BBM Bermuara?

4
Kemenag Bantah Isu Kongkalikong Atur 1 Ramadan

Kemenag Bantah Isu Kongkalikong Atur 1 Ramadan

4
G30S/PKI dalam Perspektif Versi Asing

G30S/PKI dalam Perspektif Versi Asing

September 29, 2025
Kutukan Jokowi: Semua Partai yang Mendekat Pasti Hancur

Kutukan Jokowi: Semua Partai yang Mendekat Pasti Hancur

September 29, 2025
Abu Bakar Baasyir Menegur Jokowi: Dari IKN ke Hukum Islam

Abu Bakar Baasyir Menegur Jokowi: Dari IKN ke Hukum Islam

September 29, 2025
Siapa Dua Ketua Umum PPP?

Siapa Dua Ketua Umum PPP?

September 29, 2025
Istana Kembalikan Kartu Pers Jurnalis CNN, Janji Tak Akan Terulang, Tapi Rasa Tak Percaya Tetap Membekas

Istana Kembalikan Kartu Pers Jurnalis CNN, Janji Tak Akan Terulang, Tapi Rasa Tak Percaya Tetap Membekas

September 29, 2025

PIDATO PRABOWO DI PBB: DRAMA TANPA SUBSTANSI, DIPLOMASI TANPA NYALI

September 29, 2025

Group Link

ADVERTISEMENT
Fusilat News

To Inform [ Berita-Pendidikan-Hiburan] dan To Warn [ Public Watchdog]. Proximity, Timely, Akurasi dan Needed.

Follow Us

About Us

  • About Us

Recent News

G30S/PKI dalam Perspektif Versi Asing

G30S/PKI dalam Perspektif Versi Asing

September 29, 2025
Kutukan Jokowi: Semua Partai yang Mendekat Pasti Hancur

Kutukan Jokowi: Semua Partai yang Mendekat Pasti Hancur

September 29, 2025

Berantas Kezaliman

Sedeqahkan sedikit Rizki Anda Untuk Memberantas Korupsi, Penyalahgunaan kekuasaan, dan ketidakadilan Yang Tumbuh Subur

BCA No 233 146 5587

© 2021 Fusilat News - Impartial News and Warning

No Result
View All Result
  • Home
  • News
    • Politik
    • Pemilu
    • Criminal
    • Economy
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Sport
    • Jobs
  • Feature
  • World
  • Japan
    • Atarashi Watch On
    • Japan Supesharu
    • Cross Cultural
    • Study
    • Alumni Japan
  • Science & Cultural
  • Consultants
    • Law Consultants
    • Spiritual Consultant
  • Indonesia at Glance
  • Sponsor Content

© 2021 Fusilat News - Impartial News and Warning

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

 

Loading Comments...