Perang Israel di Gaza, yang kini memasuki hari ke-266, telah menewaskan sedikitnya 37.765 warga Palestina – kebanyakan wanita, anak-anak dan bayi dan melukai 86.429 orang, dengan lebih dari 10.000 orang diyakini terkubur di bawah puing-puing rumah yang dibom dan 9.500 orang diculik oleh Tel Aviv.
TRTWorld – Fusilatnews – Amerika Serikat sedang berdiskusi dengan Israel mengenai pelepasan pengiriman bom seberat 500 pon yang ditangguhkan pada bulan Mei karena kritik yang meluas mengenai banyaknya korban jiwa dalam invasi militer Israel ke Rafah, kata seorang pejabat AS kepada kantor berita Reuters.
Pejabat itu mengatakan masalah tersebut dibahas pekan ini saat Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant berkunjung ke Washington.
Situs berita Axios, yang mengutip seorang pejabat AS dan Israel, mengatakan AS sedang bersiap untuk mengirimkan bom tersebut.
Para pembantu utama Presiden Joe Biden mengatakan kepada Gallant bahwa Washington menahan sementara pengiriman bom berat ke Israel sementara masalah ini sedang ditinjau, kata seorang pejabat senior AS pada hari Rabu.
Dewan Perwakilan Rakyat AS telah meloloskan amandemen untuk mencegah Departemen Luar Negeri mengungkapkan jumlah korban jiwa dari Kementerian Kesehatan Gaza.
Anggota parlemen memberikan suara 269 berbanding 144, dengan 62 anggota Partai Demokrat bergabung dengan 207 anggota Partai Republik untuk menambahkan amandemen yang mengamanatkan perubahan pada rancangan undang-undang alokasi agar badan tersebut tidak mengutip statistik yang diperoleh dari Kementerian Kesehatan Gaza.
RUU tersebut harus disetujui Senat. Perwakilan Rashida Tlaib, satu-satunya warga Amerika keturunan Palestina di Kongres, mengatakan kepada DPR bahwa “menjijikkan” jika anggota parlemen mendukung undang-undang tersebut.
“Ini adalah penyangkalan genosida,” katanya.
Sumber : TRT World