Oleh: Karyudi Sutajah Putra
Jakarta, FusilatNews – Salat adalah kunci sukses. Demikian inti ceramah dari dua orang ustadz dalam acara peringatan Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW 1446 H di Musala As-Syafi’iyah di Peninggaran, Kebayoran Lama Utara, Jakarta Selatan, Sabtu (8/2/2036/2025) malam.
Pertama adalah Ustadz Dr Sukron Makmun MA, Ketua Dewan Kemakmuran Musala (DKM) As-Syafi’iyah. Kedua adalah Ustadz Muhammad Zul Ikram Lc, penceramah pada acara yang bertemakan, “Perbaiki Salat Kita, maka Allah Akan Perbaiki Kehidupan Kita”.
Acara peringatan Isra Mi’raj itu juga menampilkan qari berkaliber nasional, yakni Ustadz DR H Bukhori Muslim SQ MH, serta dihadiri Wakil Ketua RW 09 Kelurahan Kebayoran Lama Utara Ustadz Tarsono SAg, yang mewakili Ketua RW 09 KLU Ir H Anas Karim Rivai yang berhalangan hadir.
Di hadapan ratusan jemaah yang terdiri atas anak-anak, orang dewasa, bapak-bapak dan ibu-ibu, Ustadz Sukron Makmun membanggakan keunggulan Nabi Muhammad SAW saat Isra Mi’raj berkendara Buraq tahun 620 Masehi, dibandingkan dengan ilmuwan asal Amerika Serikat, Neil Amstrong yang baru berhasil mendarat di Bulan dengan kendaraan Apollo 11 pada tahun 1969.
“Bayangkan, pada abad ke-7 Nabi Muhammad SAW telah berhasil mencapai Sidratul Muntaha di langit ke tujuh, sedangkan Neil Amstrong baru berhasil mencapai Bulan pada abad ke-19. Bulan itu masih jauh lebih rendah daripada langit ke tujuh,” jelasnya.
Ia lalu menguraikan hikmah di balik Isra Mi’raj, yakni perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram di Mekkah, Arab Saudi, ke Masjidil Aqsa di Palestina, kemudian berlanjut ke Sidratul Muntaha untuk berjumpa dengan Allah SWT, Tuhan seru sekalian alam. Perjalanan sangat panjang itu ditempuh Rasulullah hanya dalam waktu kurang dari satu malam pada tanggal 27 Rajab.
“Rasulullah itu diperjalankan Allah SWT dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa lalu ke Sidratul Muntaha hanya dalam waktu kurang dari satu malam. Hikmahnya, kalau Allah menghendaki, apa pun bisa terjadi. Sesuatu yang tidak masuk akal sehat sekalipun bisa terjadi atas kehendak Allah SWT,” katanya.
“Saat Mi’raj bertemu Allah SWT itulah Rasulullah menerima wahyu salat lima waktu dari semula 50 waktu,” lanjut Ustadz Sukron.
Sebab itu, Ustadz Sukron kemudian mengajak kaum Muslimin untuk rutin menunaikan kewajiban salat lima waktu setiap hari, karena salat itu merupakan kunci dari kesuksesan. “Salat lima waktu adalah kunci kesuksesan,” tegasnya.
Senada, Ustadz Muhammad Zul Ikram mengajak semua jemaah untuk menjaga dan menegakkan salat lima waktu sebagai perintah Allah SWT yang disampaikan ketika Nabi Muhammad SAW Isra Mi’raj, dan jangan berani-berani meninggalkan salat walau hanya satu waktu, karena siksanya di neraka sangat mengerikan.
Ia lalu bercerita bahwa saat melaksanakan Isra Mi’raj, Nabi Muhammad SAW sempat singgah sebentar di surga dan neraka. Di neraka, katanya, Nabi Muhammad SAW melihat seorang Muslim yang disiksa sangat mengerikan, yakni kepalanya dibenturkan sampai hancur, kemudian terbentuk utuh lagi, lalu dihancurkan lagi, begitu seterusnya. “Itulah siksaan bagi hamba Allah yang meninggalkan salat,” jelasnya.
Ia lalu membeberkan mengapa salat bisa menjadi kunci kesuksesan. Sebab, katanya, dengan rajin salat lima waktu maka seorang Muslim akan dapat mengelola waktu dengan baik, sehingga sangat menunjang dalam meraih kesuksesan.
Di samping itu, katanya Allah SWT juga menjamin kesuksesan hamba-Nya yang rajin menunaikan salat wajib lima waktu.
Dengan salat Subuh, misalnya, Allah SWT menjamin rezeki hamba tersebut. Dengan salat Ashar, misalnya, Allah SWT menjamin ketenangan jiwa hamba tersebut.
Di sela-sela menyampaikan ceramahnya, Ustadz Zul Ikram membagikan puluhan hadiah. Jemaah yang bisa menjawab pertanyaannya akan mendapat hadiah. Adapun pertanyaan-pertanyaannya seputar materi ceramahnya.
Hadiah “door prize” berupa tas branded atau bermerek berhasil diraih Ustadz Haji Bandi yang merupakan tokoh masyarakat setempat.