• Login
ADVERTISEMENT
  • Home
  • News
    • Politik
    • Pemilu
    • Criminal
    • Economy
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Sport
    • Jobs
  • Feature
  • World
  • Japan
    • Atarashi Watch On
    • Japan Supesharu
    • Cross Cultural
    • Study
    • Alumni Japan
  • Science & Cultural
  • Consultants
    • Law Consultants
    • Spiritual Consultant
  • Indonesia at Glance
  • Sponsor Content
No Result
View All Result
  • Home
  • News
    • Politik
    • Pemilu
    • Criminal
    • Economy
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Sport
    • Jobs
  • Feature
  • World
  • Japan
    • Atarashi Watch On
    • Japan Supesharu
    • Cross Cultural
    • Study
    • Alumni Japan
  • Science & Cultural
  • Consultants
    • Law Consultants
    • Spiritual Consultant
  • Indonesia at Glance
  • Sponsor Content
No Result
View All Result
Fusilat News
No Result
View All Result
ADVERTISEMENT
Home Birokrasi

DUA TIM REFORMASI “Kepolisian”

Radhar Tribaskoro by Radhar Tribaskoro
September 24, 2025
in Birokrasi, Feature
0
Revisi UU Polri: Meluasnya Wewenang di Tengah Masalah Institusional
Share on FacebookShare on Twitter

Oleh: Radhar Tribaskoro

Reformasi kepolisian kini dihadapkan pada sebuah pemandangan yang menarik sekaligus menggelisahkan: ada dua tim yang dibentuk. Kapolri menunjuk tim internalnya, Presiden membentuk tim eksternal yang dipimpin Menkopolhukam Djamari Chaniago dengan dukungan Jenderal Ahmad Dhofiri. Pertanyaannya segera mengemuka: apakah langkah Kapolri itu tidak kontra-produktif? Atau justru sebuah pelengkap?

Di mata publik, pembentukan dua tim itu menyerupai dua cermin yang berhadapan. Yang satu memantulkan bayangan ke dalam, ke tubuh kepolisian sendiri. Yang lain menatap ke luar, kepada tata negara, kepada hubungan Polri dengan kekuasaan sipil dan dengan masyarakat. Kedua cermin itu bisa saling menambah cahaya, tapi bisa pula membuat bayangan-bayangan berlipat ganda, membingungkan siapa yang sedang dibenahi.

Alasan masyarakat menuntut reformasi polisi sesungguhnya sederhana: karena polisi telah terlalu lama dipakai sebagai alat. Ia dipanggil untuk mengkriminalisasi lawan politik. Ia dimobilisasi dalam momen-momen elektoral untuk memengaruhi jalannya kompetisi. Yang seharusnya menjadi penjaga hukum, berubah menjadi instrumen kekuasaan.

Inilah bayangan lama yang menghantui. Dan karena itulah, tim internal sekeras apa pun kerjanya tetap akan terbatas. Bagaimana mungkin sebuah institusi mereformasi dirinya sendiri dari kecenderungan melayani politik, sementara tekanan politik itu datang justru dari atasannya, dari lingkaran kekuasaan yang lebih tinggi? Bagaimana mungkin sebuah tim internal mengakui bahwa masalah sesungguhnya adalah keberpihakan kepolisian kepada mereka yang sedang berkuasa?

Reformasi kepolisian bukan sekadar urusan teknis. Ia menyentuh jantung persoalan legitimasi negara. Polisi, bersama tentara, adalah wajah yang sehari-hari dilihat rakyat dari apa yang disebut “negara.” Ketika wajah itu menampilkan kekerasan, manipulasi hukum, dan intervensi dalam politik, yang runtuh bukan hanya kepercayaan pada Polri, melainkan kepercayaan pada negara itu sendiri.

Itulah sebabnya publik memandang penting kehadiran tim eksternal. Di bawah Presiden, tim ini lebih pantas menerima mandat penuh. Sebab masalahnya bukan lagi soal SOP, bukan lagi soal pendidikan disiplin, melainkan soal rule of the game: bagaimana posisi Polri dalam demokrasi? bagaimana mekanisme pengawasan eksternal? bagaimana menjamin polisi tidak lagi digunakan untuk melayani kepentingan elektoral?

Namun ini tidak berarti tim internal tak berguna. Ia tetap penting, tapi sebagai pendukung. Ia bisa mengaudit SOP, menyisir jalur komando, menemukan celah di dalam sistem pelatihan, atau mengidentifikasi kultur kekerasan yang diwariskan. Semua itu berharga. Tapi mandat utama untuk menyelesaikan problem politisasi Polri seharusnya ada pada tim eksternal.

Idealnya, ada alur kerja yang rapi: tim internal mengumpulkan data, menyerahkan laporan teknis, sedangkan tim eksternal menafsirkan data itu, menambahkan perspektif konstitusional, dan merumuskan kebijakan makro. Dengan begitu, publik melihat sinergi, bukan dualisme.

Apakah salah satu tim harus mengalah? Ya, dalam arti mengalahkan ego kelembagaan. Tim internal Polri sebaiknya menempatkan diri sebagai sub-team, bukan rival. Mereka yang “mengalah,” tapi bukan berarti kalah. Justru dengan mengalah, tim internal bisa membuktikan bahwa Polri sungguh ingin berubah, bukan sekadar menjaga gengsi institusi.

Sementara tim eksternal, yang bekerja di bawah mandat Presiden, perlu menunjukkan independensi. Ia harus membuka ruang bagi masyarakat sipil, akademisi, dan lembaga-lembaga pengawas. Jika tidak, ia akan kehilangan kepercayaan publik yang sudah terlanjur curiga.

Pada akhirnya, reformasi kepolisian tak bisa dipandang sebagai agenda birokratis semata. Ia adalah agenda politik—politik dalam arti bagaimana kekuasaan dipakai, dikontrol, dan dipertanggungjawabkan. Karena itu, menempatkan mandat utama pada tim eksternal bukan sekadar pilihan teknis, melainkan pilihan politik.

Pilihan itu berarti Presiden mengakui bahwa Polri tak bisa dibiarkan berjalan sendiri. Bahwa perlu ada check and balance. Bahwa kekuasaan kepolisian harus kembali berada di bawah kontrol sipil yang sehat, bukan di bawah bisikan kepentingan politik jangka pendek.

Jika dua tim ini bisa bekerja dengan benar—satu memberi data teknis, satu merumuskan desain politik—maka ada harapan bayangan lama bisa dipudarkan. Tapi jika keduanya berjalan sendiri-sendiri, yang lahir justru kebingungan baru. Publik akan bertanya: siapa yang sesungguhnya memegang kendali? Presiden atau Kapolri? Negara atau institusi?

Reformasi kepolisian hanya akan berhasil bila ia jujur mengakui: masalah utama adalah politisasi. Dan untuk menghadapinya, Polri tidak bisa berdiri sendirian. Ia harus membuka diri, mengalah, dan membiarkan mandat penuh berada di tangan yang lebih tinggi—mandat yang bersandar pada kepentingan rakyat, bukan pada kepentingan kekuasaan.===

Jakarta, 23 September

Get real time update about this post categories directly on your device, subscribe now.

Unsubscribe
ADVERTISEMENT
Previous Post

Ketahanan Pangan Indonesia: Stabil di Angka, Rapuh di Akar

Next Post

Silfester dan Ketakutan JPU: Hukum yang Tersandera Pecinta Kekuasaan

Radhar Tribaskoro

Radhar Tribaskoro

Related Posts

Ketika Hukum Lumpuh, Rakyat Yang Mengadili
Bencana

Ketika Hukum Lumpuh, Rakyat Yang Mengadili

November 7, 2025
Dalih Sosok Manusia Pendusta; “Tidak Wajib Memperlihatkan Ijazahnya”
Feature

Pengadilan yang Akan Seru dan Sengit – Ijazah yang Tak Pernah Diperlihatkan

November 7, 2025
Feature

SMOKE AND MIRRORS DI BALIK WHOOSH: ILUSI HEROISME, HILANG SUBSTANSI

November 7, 2025
Next Post

Silfester dan Ketakutan JPU: Hukum yang Tersandera Pecinta Kekuasaan

Di Tengah Adanya Tindak Penguntitan Densus 88 Kapori dan Jaksa Agung Tegaskan Tak Ada Masalah

Judicial Review atas Sprin Kapolri: Saatnya Menguji Loyalitas dan Akuntabilitas Polri

Notifikasi Berita

Subscribe

STAY CONNECTED

ADVERTISEMENT

Reporters' Tweets

Pojok KSP

  • All
  • Pojok KSP
Pemarintah Akui Kebijakan Pemerintah Membuat Warga di Pulau Rempang Tidak Nyaman
Birokrasi

Komisi Basa-basi Reformasi Polri

by Karyudi Sutajah Putra
November 7, 2025
0

Oleh: Karyudi Sutajah Putra, Analis Politik Konsultan & Survei Indonesia (KSI) Jakarta - Berdasarkan Keputusan Presiden No 122P Tahun 2025,...

Read more
Naik karena Rakyat, Tumbang karena Cendekia

Macan Asia Itu Kini Mengembik

November 6, 2025
Jawaban Nasdem Terkait Tudingan Uang Rp 30 M  Disita KPK, Akan Digunakan Untuk Keluarga Nyaleg

Tak Mungkin Jeruk Makan Jeruk: Masih Sanggupkah Ahmad Sahroni, Eko Patrio dan Nafa Urbach Berkepala Tegak?

November 6, 2025
Prev Next
ADVERTISEMENT
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Pernyataan WAPRES Gibran Menjadi Bahan Tertawaan Para Ahli Pendidikan.

Pernyataan WAPRES Gibran Menjadi Bahan Tertawaan Para Ahli Pendidikan.

November 16, 2024
Zalimnya Nadiem Makarim

Zalimnya Nadiem Makarim

February 3, 2025
Beranikah Prabowo Melawan Aguan?

Akhirnya Pagar Laut Itu Tak Bertuan

January 29, 2025
Borok Puan dan Pramono Meletup Lagi – Kasus E-KTP

Borok Puan dan Pramono Meletup Lagi – Kasus E-KTP

January 6, 2025
Copot Kapuspenkum Kejagung!

Copot Kapuspenkum Kejagung!

March 13, 2025
Setelah Beberapa Bulan Bungkam, FIFA Akhirnya Keluarkan Laporan Resmi Terkait Rumput JIS

Setelah Beberapa Bulan Bungkam, FIFA Akhirnya Keluarkan Laporan Resmi Terkait Rumput JIS

May 19, 2024
Salim Said: Kita Punya Presiden KKN-nya Terang-terangan

Salim Said: Kita Punya Presiden KKN-nya Terang-terangan

24
Rahasia Istana Itu Dibuka  Zulkifli Hasan

Rahasia Istana Itu Dibuka  Zulkifli Hasan

18
Regime Ini Kehilangan Pengunci Moral (Energi Ketuhanan) – “ Pemimpin itu Tak Berbohong”

Regime Ini Kehilangan Pengunci Moral (Energi Ketuhanan) – “ Pemimpin itu Tak Berbohong”

8
Menguliti : Kekayaan Gibran dan Kaesang

Menguliti : Kekayaan Gibran dan Kaesang

7
Kemana Demonstrasi dan Protes Mahasiswa Atas Kenaikan BBM Bermuara?

Kemana Demonstrasi dan Protes Mahasiswa Atas Kenaikan BBM Bermuara?

4
Kemenag Bantah Isu Kongkalikong Atur 1 Ramadan

Kemenag Bantah Isu Kongkalikong Atur 1 Ramadan

4
Ketika Hukum Lumpuh, Rakyat Yang Mengadili

Ketika Hukum Lumpuh, Rakyat Yang Mengadili

November 7, 2025
MILAD KE 80 MASYUMI –  Masyumi Bangkit, Indonesia Maju

MILAD KE 80 MASYUMI – Masyumi Bangkit, Indonesia Maju

November 7, 2025
Dalih Sosok Manusia Pendusta; “Tidak Wajib Memperlihatkan Ijazahnya”

Pengadilan yang Akan Seru dan Sengit – Ijazah yang Tak Pernah Diperlihatkan

November 7, 2025

SMOKE AND MIRRORS DI BALIK WHOOSH: ILUSI HEROISME, HILANG SUBSTANSI

November 7, 2025

WHOOSH BUKAN BARANG PUBLIK BUKAN INVESTASI SOSIAL

November 7, 2025
Pemarintah Akui Kebijakan Pemerintah Membuat Warga di Pulau Rempang Tidak Nyaman

Komisi Basa-basi Reformasi Polri

November 7, 2025

Group Link

ADVERTISEMENT
Fusilat News

To Inform [ Berita-Pendidikan-Hiburan] dan To Warn [ Public Watchdog]. Proximity, Timely, Akurasi dan Needed.

Follow Us

About Us

  • About Us

Recent News

Ketika Hukum Lumpuh, Rakyat Yang Mengadili

Ketika Hukum Lumpuh, Rakyat Yang Mengadili

November 7, 2025
MILAD KE 80 MASYUMI –  Masyumi Bangkit, Indonesia Maju

MILAD KE 80 MASYUMI – Masyumi Bangkit, Indonesia Maju

November 7, 2025

Berantas Kezaliman

Sedeqahkan sedikit Rizki Anda Untuk Memberantas Korupsi, Penyalahgunaan kekuasaan, dan ketidakadilan Yang Tumbuh Subur

BCA No 233 146 5587

© 2021 Fusilat News - Impartial News and Warning

No Result
View All Result
  • Home
  • News
    • Politik
    • Pemilu
    • Criminal
    • Economy
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Sport
    • Jobs
  • Feature
  • World
  • Japan
    • Atarashi Watch On
    • Japan Supesharu
    • Cross Cultural
    • Study
    • Alumni Japan
  • Science & Cultural
  • Consultants
    • Law Consultants
    • Spiritual Consultant
  • Indonesia at Glance
  • Sponsor Content

© 2021 Fusilat News - Impartial News and Warning

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

 

Loading Comments...