Labuan Bajo – Fusilatnews – Ribuan wisatawan di Labuan Bajo terjebak dan tidak bisa kembali akibat operasional Bandara Komodo ditutup sejak Sabtu (9/11/2024) sampai Rabu (13/11/2024). Dikutip dari akun Instagram resmi @bandarakomodo, Rabu (13/11/2024),
Penutupan bandara dilakukan karena abu vulkanik pasca-erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang masih terjadi.
Operasi penerbangan diharapkan dapat beroperasi normal saat situasi kondisi sudah kondusif kembali,” tulis unggahan tersebut.
Ribuan wisatawan di Labuan Bajo tertahan dan menunggu giliran untuk proses evakuasi dari wilayah tersebut.
Data Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menunjukkan, per 13 November 2024 pukul 18:00 Wita, masih ada sekitar 602 wisatawan yang tertahan di Labuan Bajo.
Salah seorang wisatawan asal Bali, Yohanes Arif, mengaku terjebak di Labuan Bajo sejak Senin (11/11/2024) hingga Rabu (13/11/2024).
Selama itu, dia terpaksa kembali ke penginapan dan menambah waktu penginapan di Labuan Bajo. Hal itu membuat biaya perjalanannya di Labuan Bajo membengkak. “Ya, lumayanlah keluar uang untuk menginap serta makan minum. Tapi mau bagaimana lagi, ini kan peristiwa alam yang tidak pernah kita duga,” kata dia, Rabu. Yohanes juga mengaku kebingungan harus bagaimana saat tertahan tiga hari di Labuan Bajo karena agendanya sudah selesai.
Kendati demikian, ia merasa diuntungkan karena masih memiliki keluarga dan kerabat di sana sehingga mempermudah mobilitasnya.
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) turut mengerahkan 73 kapal bantuan untuk mengevakuasi ratusan wisatawan terdampak di Labuan Bajo.
Kapal tersebut setidaknya telah mengangkut 1.668 orang yang terdampak erupsi Gunung Lewotobi
proses evakuasi juga tidak berjalan dengan mudah.
Para wisatawan baik dari nusantara maupun mancanegara harus mengantre selama berjam-jam di terminal Pelabuhan Marina Labuan Bajo untuk mendapat tiket kapal. Mereka harus bergiliran mendapat tiket kapal setelah tertahan selama lima hari di Labuan Bajo.
Kepala KSOP Kelas III Labuan Bajo Stephanus Risdiyanto menyampaikan, sejak Minggu (10/11/2024) hingga Rabu (13/11/2024), ratusan kapal terus mengevakuasi penumpang atau wisatawan yang terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki. “Per Rabu (13/11/2024),
jumlah kapal yang evakuasi penumpang terdampak erupsi adalah 114 unit. Jumlah penumpang yang dievakuasi 3.292 orang,” kata dia, Kamis (14/11/2024)