Jakarta, FusilatNews– Perayaan Milad ke-78 Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang mengusung tema “Hotmil Quran dan Santunan Yatim Piatu serta Zikir dan Doa Kebangsaan” digelar di Markas Besar PB HMI, Jalan Sultan Agung No. 25, Setiabudi, Jakarta Selatan. Acara ini diawali dengan Hotmil Quran, yakni pembacaan dan penyelesaian 30 juz Al-Qur’an oleh 11 mahasiswa dari Ikatan Mahasiswa Pemuda Aceh (IMAPA) di bawah pimpinan Ali Mufid.
Dalam kegiatan ini, IMAPA menghadirkan tim Hotmil yang dipimpin oleh Ketua Umum IMAPA, Sulthan Fansuri Selian, dari Markas IMAPA di Jalan Legoso Raya No. 14, Pisangan, Ciputat. Kehadiran mereka bertujuan untuk menambah ruh spiritual dalam peringatan Milad ke-78 HMI yang diketuai oleh panitia M. Asri.
Setelah prosesi Hotmil Quran, acara dilanjutkan dengan English Courtesy Meeting bersama The International Union of East Turkistan Organization (IUETO) bertajuk “A Shared Vision for Peace and Justice: Strengthening Ties in Fighting Injustice for Ummah Solidarity in the Multipolar Age.” Diskusi ini menghadirkan dua perwakilan dari Turkistan, yakni Nurahmed dan Abdureshed (Eminhaci), serta Ketua Umum PB HMI Bagas Kurniawan yang didampingi oleh Rizky, pimpinan PB HMI Turki.
Selain diskusi internasional, acara juga diisi dengan kegiatan sosial berupa pemberian santunan kepada 200 anak yatim dari Yayasan Asyafiiyah. Bagas Kurniawan bersama Ketua Umum PB Kohati, Meysya, dan tim turut menghibur anak-anak yatim dengan sesi kuis berhadiah.
Menjelang malam, banyak pengurus PB HMI yang telah selesai dari aktivitas kuliah dan pekerjaan turut hadir dalam perayaan ini, termasuk Ali, Bendahara Umum Rifqi Hamdani, Rizky Alip, Sekjen Yos, M. Jusrianto, Elhakim, dan Taslam.
Dalam sambutannya, Ketua Umum PB HMI Bagas Kurniawan menegaskan pentingnya efisiensi dalam kepengurusan organisasi. “Pengurus PB HMI saat ini cukup banyak. Agar lebih efektif, kita akan merampingkan struktur organisasi dalam Rakernas sebelum Ramadan 1445 H,” ujar Bagas.
Perayaan Milad ke-78 PB HMI ini tidak hanya menjadi momentum refleksi atas perjalanan panjang organisasi, tetapi juga mempererat solidaritas umat melalui kegiatan sosial dan diskusi internasional.