Oleh: Mahdi Djakakarta Putra
Jakarta, Fusilatnews.–Kendati sempat berada di luar DPR, Partai Bulan Bintang (PBB) yang lahir dari semangat Reformasi 1998 demi kesinambungan Republik Indonesia, terus berupaya menjadi problem solver dengan pendekatan advokatif. Dengan segudang ide dan komitmen terhadap nilai-nilai nasionalis religius, PBB yakin akan kembali ke DPR pada tahun 2029.
Dalam sambutannya pada Milad ke-26 PBB yang bertajuk “Menjadi Pelopor Persatuan Politik Umat Islam Indonesia” di Hotel Sultan, Jakarta, pada 3 Juli 2024, Ketua Umum DPP PBB, Dr. H. Fahri Bachmid, SH, menyatakan bahwa PBB terinspirasi oleh perjuangan Pahlawan Nasional RI, M. Natsir, pendiri Masyumi yang melahirkan konsep NKRI. “Pesan M. Natsir untuk tidak berhenti mendayung dalam menjalankan misi dan partisipasi politiknya kini dilanjutkan PBB, yang anti oligarki dan tidak elitis,” ujarnya dalam sambutan yang disampaikan pada sore hari yang diguyur hujan.
Ketua Majelis Syuro DPP PBB, KH Masrur Anhar, mengumumkan bahwa Ketua Umum DPP PBB sebelumnya, Prof. Dr. H. Yusril Ihza Mahendra, SH, telah mengundurkan diri, dan posisi Sekjen kini dipegang oleh KH Masduki. KH Masrur Anhar juga menggarisbawahi keteladanan sederhana M. Natsir yang menggunakan fasilitas pribadi seperti bersepeda tanpa sopir untuk ke kantor.
“Alhamdulillah, dinamika penerus muda setelah Yusril yang berprestasi di bidang hukum di MK, semoga pada tahun 2029 bersama Fahri, para penerus muda PBB dapat kembali ke DPR,” ungkapnya penuh harap.
Dr. H. Fahri Bachmid menambahkan, prestasi hukum PBB yang diwariskan oleh Yusril ibarat garam yang harganya murah tapi dicari karena membuat sayur terasa enak. “Nama sayurnya mungkin sayur asem, tapi tanpa garam, rasanya tidak akan sama,” katanya sambil tersenyum.
Acara ini dihadiri oleh berbagai tokoh penting, antara lain Mahadir Wabendum PBB, Eddy Suparno (Sekjen PAN), Rusli Efendi (PPP), Agus Jabo, perwakilan dari Garuda, Golkar, Buruh, KNPI Riyano, para calon bupati dan wali kota dari PBB, Aisyah anak M. Natsir dari Masyumi, serta berbagai tokoh lainnya seperti Bendahara Mahadir, Randi, Norman, Raihan, Fenia Mahendra, Qori Harmoko, Zulfi Syukur, Jurhum Lantong, Nanang, Husni Jumat, Doriangat, Ratna Juwita, Jihan, Madi, dan Novi H.
Meskipun Ketua Mahkamah Parpol Gugun belum bisa dikonfirmasi, harapan besar agar PBB menjadi partai yang lebih terbuka dan transparan tetap menggema di antara para anggotanya. Semoga PBB dapat menjadi parpol yang mewujudkan glasnost di Indonesia.