Jakarta, Fusilatnews.–Menyambut Milad KAHMI pada 17 September 2024, Bisman Bakhtiar, Bidang Akuntabilitas Keuangan Negara, mengadakan diskusi publik bertajuk “Selamatkan Pendapatan Negara Sektor Tambang dan Sumber Daya Alam (SDA).” Acara ini diadakan di Hotel Sahid, Jakarta, pada 17 Juli 2024 sore, dengan menghadirkan panelis Syamsudin SE (Auditor Utama BPK), Totok (Direktur Kementerian SDM), Prof. Ahmad Syakhroja (Direktur Ekonomi SDA UI), dan Edi Suparno SH (Komisi 7).
Keynote speaker Ir. Hernan Kheron, yang juga anggota Komisi 6 DPR, menyatakan bahwa pengelolaan SDA pertambangan yang tepat merupakan prospek solusi krisis bagi Indonesia. Hal ini didukung oleh pernyataan Abraham Samad (KPK) bahwa sektor pertambangan memiliki potensi besar, meski izinnya juga besar.
“Indonesia tidak memproduksi teknologi sehingga tidak menguasai dunia, seperti halnya Eropa, namun pendapatan mereka besar. Keunggulan komparatif SDA Indonesia tidak kompetitif, misalnya hanya sebatas merakit HP, padahal kekayaan penjajahan VOC mampu membuat Amsterdam maju,” ujar Hernan.
Hernan menambahkan bahwa Indonesia kaya akan nikel dan sawit, namun rakyat pribumi masih menderita. Bahkan, limpahan air di Indonesia masih harus diimpor sebesar 30%, yang tidak sesuai dengan Pasal 33 UUD 1945. Oleh karena itu, pengelolaan tambang harus diserahkan kepada organisasi masyarakat sipil.
“Bandingkan dengan ekonomi SDA Chili yang memiliki es abadi dan maju dengan inovasi BBM hydrofoil. SDA membutuhkan dana dan SDM yang mumpuni. Hindari agar nikel Indonesia hanya dinikmati oleh segelintir orang yang menguasai 51%. Konseptor pembangunan KAHMI harus memiliki etika politik yang tinggi,” tambahnya.
Acara ini dihadiri oleh Samsul Komar (Sekjen KAHMI), Sabarudin (Bendum), Subandriyo, Lukman Malanuang, Sahril, Ismed Jafar, Andi Suryani, Ningrum, Soraya, Saidah, Rofiq, Sayuti, Sam Ambon, Hamdan, dan Burhan.
Diskusi ini diharapkan dapat memberikan wawasan baru dan solusi praktis untuk menyelamatkan pendapatan negara dari sektor tambang dan SDA, serta mendorong pembangunan yang berkelanjutan dan beretika.