Editor : Sadarudin el Bakrie
Dalam wawancara dengan Al Jazeera, Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian mengatakan Iran menginginkan jaminan sanksi tidak akan diterapkan kembali.
Menteri luar negeri Iran mengatakan kesepakatan program nuklir Iran dengan kekuatan dunia bisa dicapai jika pihak Barat punya kemauan dan niat untuk melakukannya.
Dalam wawancara eksklusif dengan Al Jazeera pada hari Kamis 6/12 kemqrin, Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian mengatakan kesepakatan dapat dicapai jika semua sanksi dicabut.
Perundingan putaran kedelapan yang bertujuan memulihkan kesepakatan nuklir penting Iran 2015 sedang berlangsung di Wina, di mana Iran masih menuntut jaminan bahwa sanksi AS akan dicabut.
Pembicaraan mengenai kesepakatan nuklir, yang dikenal sebagai Rencana Aksi Komprehensif Gabungan (JCPOA), sedang berlangsung antara Iran dan kekuatan dunia yang menandatangani kesepakatan itu. Amerika Serikat, yang secara sepihak menarik diri dari kesepakatan pada 2018, berpartisipasi dalam pembicaraan secara tidak langsung
JCPOA memberikan keringanan sanksi kepada Iran sebagai imbalan atas pembatasan program nuklirnya. Tetapi setelah penarikan AS, Iran meninggalkan beberapa pembatasan dan sekarang menggunakan sentrifugal canggih untuk memperkaya uranium hingga 60 persen.
Menyusul penarikan diri AS dari kesepakatan nuklir Iran, AS menerapkan kembali sanksi yang diklaim mampu melumpuhkan ekonomi Iran dengan tujuan memaksa Iran menerima apa yang didektekan AS dalam perundingan.
Iran sekarang menuntut pencabutan anksi AS secara keseluruham, serta jaminan bahwa AS tidak akan menarik diri dari perjanjian itu lagi, dan juga menuntut agar diberikan jangka waktu untuk memverifikasi sanksi dicabut secara efektif.
Mencabut sanksi berarti mencabut semua bentuk sanksi yang diatur dalam perjanjian nuklir, dan sanksi yang diberlakukan kembali oleh Trump bertentangan dengan ketentuan perjanjian,” kata Amir-Abdollahian kepada Al Jazeera.
“Kami menuntut jaminan yang mencakup tidak menjatuhkan sanksi baru, dan tidak menerapkan kembali sanksi setelah mencabutnya dengan dalih apa pun,” tambahnya.
Pejabat Iran mengatakan “model paling praktis” untuk ini adalah ketika Iran mengekspor minyak dan memperoleh pendapatan melalui sistem perbankan negara itu sendiri.
“Ada pertukaran pesan informal dan tidak langsung dengan Amerika di Wina – kami mendengar kata-kata baik dari delegasi itu, tetapi yang penting bagi kami adalah melihat tindakan Amerika yang praktis dan serius,” dia Amir-Abdollahian.